Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab dikenal sebagai Gus Baha, menyampaikan sebuah pandangan mendalamnya tentang alam semesta.
Dalam ceramahnya, Gus Baha menjelaskan bahwa seluruh sistem di alam raya ini sejatinya berada di bawah kendali malaikat, sebagaimana yang telah Allah tetapkan. Perspektif ini menjadi pengingat penting tentang bagaimana agama memahami keteraturan alam.
Advertisement
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Ilmucintasejati, Gus Baha menyampaikan pandangan ini dengan mengaitkan konsep malaikat dalam agama Islam dengan pemahaman modern tentang sistem alam.
Advertisement
Menurut Gus Baha, apa yang sering disebut sebagai "sistem" oleh orang modern sejatinya adalah bentuk perwujudan dari tugas-tugas malaikat yang telah dipasrahkan oleh Allah.
"Semua yang mengatur alam raya ini sama Allah dipasrahkan kepada malaikat," jelas Gus Baha. Ia menekankan bahwa istilah agama menyebut pengatur alam ini sebagai malaikat, meskipun istilah modern mungkin menggunakan nama lain.
"Orang modern entah bilang itu satu sistem atau apa, terserah," tambahnya.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Nama atau Sebutan Hanyalah Simbol
Dalam ceramahnya, Gus Baha juga mengutip jawaban Prof. Quraish Shihab terkait hubungan antara agama dan sains.
Ketika ditanya tentang makanan atau hewan yang disebut memiliki malaikat, sementara ilmu modern tidak menyebutkan hal itu, Prof. Quraish menjawab dengan sederhana tetapi bermakna mendalam.
"Kalau kamu katakan itu gizi atau vitamin, tidak ada yang melarang," ungkap Gus Baha menirukan jawaban Prof. Quraish.
Pernyataan ini menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan modern dan kepercayaan agama. Gus Baha menjelaskan bahwa apa pun istilah yang digunakan, esensinya tetap sama.
Sebagai contoh, ia menggambarkan konsep vitamin dalam pisang. "Ketika sampai diberitahu pisang itu ada vitamin A, andaikan dulu penemunya bilang vitamin Z, gitu kan?" ujar Gus Baha sambil menambahkan sentuhan humor khasnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa nama atau istilah hanyalah simbol, sementara hakikatnya tetap sama.
Ceramah ini mengajak pendengarnya untuk tidak terjebak dalam keributan istilah. Apa yang dalam agama disebut malaikat mungkin saja sejalan dengan konsep "sistem" dalam pemahaman modern. Gus Baha menegaskan bahwa keimanan tidak perlu bertentangan dengan ilmu pengetahuan.
 "Kalau agama bilang itu malaikat, kenapa kamu ribet?" tanya Gus Baha retoris. Hal ini mengingatkan bahwa pemahaman spiritual sering kali melampaui penjelasan ilmiah, tetapi tetap bisa berjalan berdampingan.
Advertisement
Malaikat Atur Hal Besar hingga Hal Kecil atas Izin Allah SWT
Menurut Gus Baha, sistem alam raya yang kompleks ini tetap terjaga keteraturannya berkat tugas-tugas malaikat yang ditetapkan oleh Allah.
Mulai dari pergerakan benda langit, kehidupan makhluk di bumi, hingga detail terkecil seperti proses fotosintesis, semuanya berada di bawah pengaturan malaikat.
 Dalam pandangan ini, Gus Baha tidak bermaksud menafikan ilmu pengetahuan, tetapi justru menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan modern hanyalah bentuk lain dari penjelasan terhadap hukum Allah yang dijalankan melalui malaikat.
Gus Baha juga menyampaikan pesan penting tentang bagaimana manusia harus memandang ilmu pengetahuan dan agama sebagai sesuatu yang saling melengkapi, bukan bertentangan. Ia mengajak umat untuk lebih terbuka dalam melihat keselarasan antara sains dan agama.
Ceramah ini juga menjadi refleksi tentang bagaimana manusia sering kali memperumit hal yang sederhana. Menurut Gus Baha, memahami bahwa ada malaikat yang mengatur alam ini seharusnya membuat manusia lebih menyadari kebesaran Allah, bukan justru meragukannya.
 "Kalau makanan ada vitamin, kenapa agama pas bilang ada malaikat kamu ribet?" tegas Gus Baha, mengingatkan pentingnya sikap terbuka dalam memahami hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan.
Gus Baha menyampaikan ceramah ini dengan gaya yang lugas dan menyentuh hati, membuat pendengar tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga merasakan kedamaian spiritual. Pandangannya tentang malaikat yang mengatur alam raya ini menjadi pengingat bahwa segala sesuatu di dunia ini berjalan atas kehendak Allah.
Dalam kesimpulannya, Gus Baha menekankan bahwa agama memiliki cara tersendiri untuk menjelaskan keajaiban alam. Istilah malaikat mungkin terlihat berbeda dengan konsep sistem modern, tetapi keduanya memiliki tujuan yang sama: menggambarkan keteraturan dan kebesaran ciptaan Allah.
Ceramah ini sekaligus menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk lebih mendalami ajaran agama sambil tetap menghormati ilmu pengetahuan modern.
Gus Baha berhasil menghadirkan pemahaman yang harmonis antara keduanya, memberikan inspirasi bagi siapa saja yang mendengarnya.
Penyampaian Gus Baha yang sederhana namun mendalam ini menunjukkan bahwa agama dan sains sebenarnya memiliki keselarasan jika dipahami dengan baik.
Malaikat, dalam istilah agama, adalah manifestasi dari kebesaran Allah yang mengatur seluruh alam raya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul