Pahami Penyebab dan Solusi Atasi Radang Tenggorokan yang Bisa Ganggu Rutinitas

Faringitis, atau radang tenggorokan, merupakan kondisi umum yang dapat dipicu oleh beragam faktor seperti infeksi virus dan alergi.

oleh Miranti diperbarui 22 Okt 2024, 09:41 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2024, 09:41 WIB
Makanan Penyebab Radang Tenggorokan
(Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Radang tenggorokan, dikenal dalam dunia medis sebagai faringitis, adalah kondisi umum yang menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan di bagian belakang tenggorokan. Penyebabnya bervariasi, bisa berasal dari infeksi virus, bakteri, hingga reaksi alergi. Gejala yang muncul juga beragam, seperti rasa gatal dan kering pada tenggorokan, kesulitan menelan, hingga demam dan nyeri otot.

Kondisi radang tenggorokan sering kali muncul secara mendadak dan biasanya sembuh dalam beberapa hari. Namun, jika gejala yang dialami lebih parah atau radang tenggorokan berlangsung dalam waktu lama, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai penyebab radang tenggorokan dan memberikan panduan praktis untuk mengatasinya. Dengan memahami faktor penyebab dan cara penanganan radang tenggorokan, Anda dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan mempercepat proses penyembuhan. Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (22/10/2024):

Penyebab Radang Tenggorokan

Heartburn atau Sensasi Rasa terbakar dan Radang Tenggorokan
Ilustrasi ciri-Ciri asam lambung Credit: pexels.com/Steve

Radang tenggorokan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, berikut adalah beberapa penyebab yang paling sering terjadi:

  • Infeksi Virus: Virus sering menjadi penyebab utama radang tenggorokan. Virus seperti rhinovirus, adenovirus, dan influenza dapat menyerang sel-sel di tenggorokan, menyebabkan peradangan serta gejala seperti batuk, pilek, dan demam.
  • Infeksi Bakteri: Walaupun lebih jarang dibandingkan infeksi virus, bakteri seperti Streptococcus pyogenes (bakteri streptokokus grup A) juga dapat menimbulkan radang tenggorokan. Infeksi bakteri biasanya menimbulkan gejala yang lebih serius, seperti demam tinggi, sakit tenggorokan yang parah, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
  • Alergi: Reaksi alergi terhadap serbuk sari, tungau debu, bulu binatang, atau makanan tertentu juga dapat memicu radang tenggorokan. Gejala alergi sering kali disertai dengan hidung tersumbat, bersin, mata berair, dan rasa gatal di tenggorokan.
  • Iritasi: Paparan asap rokok, polusi udara, bahan kimia, dan debu dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan peradangan.
  • Refluks Asam: Refluks asam lambung dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi tenggorokan, yang menyebabkan rasa sakit dan sensasi terbakar.

Cara Mengatasi Radang Tenggorokan

batu-kezo
ilustrasi cara mencegah radang tenggorokan saat puasa/pexels

Untuk mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan, berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menangani radang tenggorokan:

  • Istirahat: Memberikan tubuh waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri sangatlah penting. Memastikan tidur yang cukup dan menghindari aktivitas berat dapat membantu mempercepat penyembuhan.
  • Minum Banyak Cairan: Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk mengencerkan lendir di tenggorokan dan mengurangi rasa sakit. Konsumsi air putih, jus buah, atau teh herbal hangat.
  • Kumur dengan Air Garam: Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu membersihkan tenggorokan dan mengurangi peradangan.
  • Konsumsi Obat Pereda Nyeri: Obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen bisa membantu mengurangi sakit tenggorokan dan demam.
  • Berkonsultasi dengan Dokter: Jika radang tenggorokan tidak kunjung sembuh atau disertai gejala serius, seperti demam tinggi, kesulitan menelan, dan pembengkakan kelenjar getah bening, segera berkonsultasi dengan dokter.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi radang tenggorokan, kamu dapat mengurangi gejala dan mempercepat proses pemulihan. Jika gejala yang kamu alami tidak membaik, atau malah semakin memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya