Liputan6.com, Jakarta Bek Barcelona, Pau Cubarsi, mengalami cedera setelah timnya menang 5-2 atas Red Star Belgrade pada Matchday 4 Liga Champions 2024/2025, Kamis (07/11/2024). Cubarsi, yang berusia 17 tahun, ditarik keluar pada menit ke-67 karena luka di kepala akibat tendangan striker Red Star, Uros Spajic. Luka menganga tersebut mengakibatkan darah bercucuran dan membutuhkan sepuluh jahitan. Pelatih Hansi Flick memastikan kondisi Cubarsi baik-baik saja setelah perawatan.
Baca Juga
Profil Jonathan David, Pemain Internasional Kanada yang Bawa Lille Tahan Imbang Juventus di Liga Champions
Profil Nicolo Zaniolo, Pemain Baru Atalanta yang Cetak Gol Perdana saat Menang Lawan Stuttgart di Liga Champions
Profil Karim Konate, Pahlawan RB Salzburg yang Mencetak "Brace" saat Lawan Feyenoord
Terlepas dari itu, Pau Cubarsí i Paredes adalah salah satu pemain muda yang saat ini sedang mencuri perhatian di dunia sepak bola. Bek tengah asal Spanyol ini kini memperkuat tim Barcelona di La Liga dan telah dipanggil untuk bergabung bersama tim nasional Spanyol. Dikenal dengan kemampuan distribusi bola yang presisi, penempatan posisi yang tangguh, dan kecerdasan dalam membaca permainan, Cubarsí dipandang sebagai salah satu talenta muda terbaik di generasinya.
Advertisement
Berasal dari Bescanó, Girona, Catalonia, Cubarsí memiliki latar belakang unik sebagai pemain yang fasih berbahasa Catalan dan jarang tampil di wawancara karena kurang lancar berbahasa Spanyol. Pengalaman bermain untuk Spanyol di ajang internasional membawanya menjadi sorotan, tidak hanya karena kemampuan bermainnya, tetapi juga karena identitas budayanya yang kuat sebagai orang Catalan.
Sejak bergabung dengan akademi Barcelona pada tahun 2018, Cubarsí terus menunjukkan perkembangan pesat. Ia kini menjadi pemain termuda ketiga yang debut di UEFA Youth League bagi Barcelona, mengikuti jejak Lamine Yamal dan Ilaix Moriba.
Awal Karier di Girona hingga Bergabung dengan Barcelona
Cubarsí memulai perjalanan sepak bolanya bersama Girona sebelum bergabung dengan akademi Barcelona pada tahun 2018. Di akademi La Masia, bakatnya terus berkembang, menunjukkan kemampuan luar biasa di lini belakang dengan gaya permainan yang matang untuk usianya. Dia pun menjadi salah satu pemain muda yang paling diandalkan Barcelona di berbagai kompetisi usia dini.
Di tahun 2021, ia mencatatkan debutnya di UEFA Youth League. Saat itu, dia bermain melawan Viktoria Plzeň dan mencatatkan hasil imbang 1-1. Debut ini menjadikannya pemain termuda ketiga dalam sejarah Barcelona yang bermain di turnamen tersebut, hanya kalah dari Lamine Yamal dan Ilaix Moriba.
Advertisement
Panggilan Tim Utama Barcelona oleh Xavi
Pada April 2023, Cubarsí mendapat kesempatan untuk berlatih bersama tim utama Barcelona setelah mendapat panggilan dari pelatih Xavi Hernandez. Kesempatan ini menjadi pengalaman berharga baginya, dan menunjukkan bahwa manajemen Barcelona memiliki kepercayaan tinggi terhadap kemampuannya. Pada Juli 2023, ia secara resmi menandatangani kontrak profesional pertama dengan Barcelona, langkah penting menuju karier profesional di klub elit Spanyol tersebut.
Bulan berikutnya, Cubarsí terdaftar dalam skuad pramusim Barcelona menjelang musim 2023–24. Ia pun berlatih bersama para seniornya, memperdalam pemahaman taktik dan strategi di bawah arahan langsung Xavi.
Debut di Tim Utama dan Rekor di Liga Champions
Cubarsí menjalani debut resmi bersama tim utama Barcelona pada 18 Januari 2024 dalam laga Copa del Rey melawan Unionistas de Salamanca. Ia masuk pada babak kedua, menit ke-46, dan menunjukkan performa yang solid. Debutnya di La Liga terjadi pada pertandingan berikutnya melawan Real Betis, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-17.
Puncak prestasinya terjadi pada 12 Maret 2024, saat ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dalam debutnya di Liga Champions pada laga kontra Napoli. Pada usia 17 tahun dan 50 hari, ia mencetak rekor sebagai pemain termuda yang bermain di babak gugur Liga Champions, memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh David Alaba dari Bayern Munich.
Advertisement
Patah Rekor Lagi di Perempat Final Liga Champions
Cubarsí kembali mencatatkan rekor di Liga Champions saat ia menjadi bek termuda yang bermain di perempat final pada usia 17 tahun dan 79 hari. Rekor sebelumnya dipegang oleh Georgi Shchennikov dari CSKA Moscow.
“Kesempatan bermain di laga besar seperti ini adalah mimpi yang jadi kenyataan,” ungkapnya dalam sebuah wawancara usai pertandingan.
Momen ini membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling diperhatikan, baik oleh manajemen Barcelona maupun penggemar sepak bola dunia. Dengan gaya bermainnya yang matang dan kemampuan membaca permainan yang tajam, banyak yang percaya bahwa Cubarsí akan menjadi andalan di lini belakang Barcelona untuk waktu yang lama.
Karier Internasional dan Tantangan di Tim Nasional Spanyol
Pada Maret 2024, Cubarsí pertama kali dipanggil untuk memperkuat timnas senior Spanyol. Ia menjalani debutnya dalam laga persahabatan melawan Kolombia, menggantikan Aymeric Laporte pada menit ke-83. Dengan debut tersebut, ia memecahkan rekor Sergio Ramos sebagai bek termuda yang bermain untuk Spanyol, pada usia 17 tahun satu bulan dan 28 hari.
Namun, ketika Spanyol bersiap untuk Euro 2024, Cubarsí tidak termasuk dalam skuad akhir. Walaupun demikian, pengalaman ini tetap menjadi langkah penting baginya, menambah jam terbangnya di kancah internasional.
Advertisement
Alami Cedera Parah di Wajah
Pada pertandingan melawan Red Star Belgrade dalam lanjutan Liga Champions Eropa pada Rabu (7/11) dini hari, Pau Cubarsí terkena cedera serius di wajah saat mencoba merebut bola di babak kedua. Akibat benturan ini, darah tampak mengucur deras dari wajahnya, membuat tim medis harus segera turun tangan.
Dalam insiden tersebut, Cubarsí terlihat terjatuh setelah terkena tendangan lawan yang langsung mengenai wajahnya. Rekan satu tim segera memanggil bantuan medis, sementara pertandingan dihentikan sejenak untuk memastikan kondisi sang pemain. Cedera ini memaksanya untuk meninggalkan lapangan sebelum pertandingan usai, meskipun ia masih mampu berjalan tanpa bantuan tandu.
Banyak penggemar menunjukkan kekaguman atas ketangguhan Cubarsí. Meski mengalami luka yang cukup parah, ia membagikan foto dengan wajah berlumuran darah dan jahitan di pipi bawah sebelah kanan, namun tetap tersenyum. Netizen pun mulai menyebutnya sebagai "Puyol 2.0," terinspirasi dari semangat mantan kapten Barcelona, Carles Puyol.