Liputan6.com, Jakarta Pemandangan mengejutkan di Gurun Al Jawf Arab Saudi. Pertama kali dalam sejarah, Gurun Al Jawf diselimuti salju. Kejadian ini tak hanya menjadi perhatian masyarakat Arab Saudi, tetapi seluruh dunia.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Dalam siaran pers kantor berita rezim Saudi yang dilansir dari Dailymail, hujan lebat disertai hujan es yang terus berlanjut di berbagai bagian wilayah Al-Jawf sejak Rabu lalu, tanah dan lembah-lembah pun dialiri air.
Ditutupi butiran es yang diketahui seukuran bola golf, gambar dan video yang menunjukkan butiran es yang hampir tampak seperti salju menutupi hamparan luas padang pasir Gurun Al Jawf.
Pusat meteorologi atau BMKG Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk untuk beberapa hari mendatang, meramalkan hujan lebat, hujan es, dan angin kencang, serta berkurangnya jarak pandang.
Berikut Liputan6.com merangkum dari Dailymail tentang Gurun Al Jawf yang dihujani salju untuk pertama kalinya, Jumat (8/11/2024).
Arab Saudi Pernah Alami Hujan Es
Meskipun sangat jarang terjadi di negara yang suhunya secara teratur melewati 40 derajat, Arab Saudi di masa lalu pernah mengalami hujan salju dan hujan es selama bulan-bulan musim dingin.
Pada tahun 2021, suhu di Arab Saudi turun hingga -2 C, yang menyebabkan badai salju di wilayah Aseer, di mana gunung dan gurun diselimuti warna putih, sementara unta-unta terlihat dikelilingi salju.
Kejadian ini pertama kalinya dalam hampir setengah abad sejak suhu di wilayah tersebut turun di bawah titik beku. Meskipun mungkin tampak seperti kontradiksi, meskipun sekarang dan es tidak biasa di wilayah gurun yang panas, hal itu bukan sepenuhnya tidak diketahui. Suhu di lanskap gurun dapat turun drastis dalam semalam, tetapi salju biasanya mencair lebih awal keesokan harinya.
Advertisement
Gurun Sahara Alami Perubahan Suhu dan Kelembapan.
Tak hanya fenomena langka di Gurun Al Jawf, sebelumnya juga pernah terjadi fenomena tak biasa di Gurun Sahara. Perubahan suhu di berbagai belahan dunia menyebabkan banyak hal terjadi di luar dugaan
Melansir dari Dailymail, pada tahun 2022, Gurun Sahara memiliki pola salju yang memukau di bukit pasirnya setelah suhu turun di bawah nol. Dikenal sebagai gurun panas terbesar di dunia, perubahan tersebut tentunya mengejutkan kala itu.
Gurun Sahara meliputi sebagian besar Afrika Utara dan telah mengalami perubahan suhu dan kelembapan selama beberapa ratus ribu tahun terakhir. Meskipun Sahara sangat kering saat ini, diperkirakan akan menjadi hijau kembali dalam waktu sekitar 15.000 tahun.