Liputan6.com, Jakarta Tahukah Anda bahwa di suatu tempat yang jauh dari bayangan oase Arab, terdapat sebuah fenomena yang begitu unik dan menarik? Di tengah padang pasir Kumtag, China, terdapat sebuah jalan yang menjadi pusat perhatian dunia dengan keberadaan lampu lalu lintas yang tidak biasa. Bukan seperti lampu lalu lintas pada umumnya, lampu-lampu ini tidak mengatur mobil atau pejalan kaki, melainkan unta! Ya, Anda tidak salah dengar, unta menjadi subjek utama dari lampu lalu lintas yang satu-satunya dan pertama di dunia ini.
Baca Juga
Advertisement
Mengapa sebuah jalan di tengah gurun memerlukan lampu lalu lintas untuk unta? Pertanyaan ini tentu menjadi misteri tersendiri yang mengundang rasa penasaran. Apakah ada kisah menarik di balik kehadiran lampu-lampu unta ini? Apakah ada tren unik dalam pariwisata yang terjadi di lokasi tersebut? Jawabannya mungkin tersembunyi di balik fakta bahwa tempat ini telah menjadi sorotan media dan magnet bagi ribuan wisatawan setiap tahunnya.
Dari perbincangan tentang lampu lalu lintas unta hingga potret hidup para penggembala yang menjadikan unta sebagai sumber penghidupan, setiap detil mungkin mengandung cerita yang menarik. Mungkin ada kisah-kisah inspiratif di balik upaya pemeliharaan dan inovasi dalam industri pariwisata unta ini. Mari kita selami lebih dalam dan temukan apa yang membuat jalan dan lampu lalu lintas unta ini begitu istimewa, jauh dari apa yang mungkin kita bayangkan di negara Arab yang terkenal dengan padang pasirnya.
Untuk kisah lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Sabtu (11/5).
Keunikan Lalu Lintas di Gurun Kumtag, China
Di tengah padang pasir yang tandus, tempat yang terakhir Anda harapkan menemukan lampu lalu lintas yang berfungsi adalah di Gurun Kumtag, Provinsi Gansu, China. Namun, keunikan ini dapat Anda saksikan di Taman Alam Mingsha Mountain dan Crescent Lake, di mana lampu lalu lintas untuk unta menjadi fokus perhatian.
Pada bulan Mei setiap tahunnya, ribuan orang membanjiri tempat wisata alam ini, terutama untuk menikmati naik unta. Pada tahun 2023, sekitar 2.400 unta tersedia untuk naik, dengan puluhan ribu wisatawan setiap hari di lokasi Mingsha Mountain dan Crescent Spring saja. Namun, hal ini juga menimbulkan masalah kemacetan lalu lintas yang serius.
Menghadapi tantangan ini, otoritas lokal menciptakan solusi yang cerdas dengan memasang lampu lalu lintas khusus untuk unta. Lampu merah menandakan unta harus berhenti untuk memberi jalan kepada pejalan kaki, sementara lampu hijau mengizinkan unta untuk melanjutkan perjalanan. Meskipun terdengar aneh, penggunaan lampu lalu lintas ini telah berhasil mengatasi kemacetan lalu lintas, terutama saat liburan awal Mei yang ramai pengunjung.
Advertisement
Fenomena Wisata dan Dampaknya bagi Penggembala Unta
Keunikan ini tidak hanya menjadi solusi praktis untuk masalah lalu lintas, tetapi juga menjadi daya tarik wisata tersendiri. Pemasangan lampu lalu lintas unta telah mencuri perhatian media dan wisatawan, menjadikannya sebagai objek wisata yang menarik di tengah spot wisata yang sudah padat.
Menurut Wang Youxia, wakil manajer umum perusahaan yang bertanggung jawab atas operasional spot wisata ini, lebih dari 3,7 juta wisatawan mengunjungi tempat ini pada tahun lalu, dengan 42 persen memilih naik unta. Lonjakan jumlah pengunjung ini memberikan dampak positif bagi penggembala unta lokal, seperti Zhao Wenlong yang telah merasakan manfaatnya.
Dulu, pertanian aprikot menjadi sumber pendapatan utama di desa Yueya Spring. Namun, dengan perkembangan pariwisata, bisnis naik unta menjadi peluang baru bagi warga desa. Kini, hampir 80 persen rumah tangga di desa tersebut terlibat dalam pariwisata naik unta.
Pemeliharaan dan Inovasi di Industri Pariwisata Unta
Meskipun bisnis naik unta memberikan pendapatan yang signifikan, pemeliharaan dan keamanan unta tetap menjadi prioritas utama. Zhao Wenlong, salah satu penggembala unta terampil, telah mengembangkan strategi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan unta serta wisatawan.
Selain memberikan makanan bergizi dan perawatan medis rutin, Zhao juga melakukan inovasi dengan membeli unta dengan bulu yang unik, memasang banner berwarna cerah di sekitar kandang untuk mengaklimatisasi unta dengan warna-warna cerah dari pakaian wisatawan, serta memberikan pelatihan kepada penggembala unta tentang protokol penerimaan tamu dan tindakan darurat.
Kesuksesan bisnis naik unta di Gurun Kumtag tidak hanya menciptakan daya tarik wisata baru tetapi juga memberikan harapan bagi pemukiman lokal untuk kemakmuran yang lebih baik. Dengan inovasi dan kolaborasi antara pengusaha lokal dan otoritas wisata, spot wisata unik ini terus berkembang sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional.
Advertisement