Liputan6.com, Jakarta - Imperialisme adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara untuk menguasai dan mengendalikan negara lain, terutama negara yang dianggap lemah dan terbelakang. Sebagai masyarakat yang peduli terhadap sejarah bangsa, tentunya kita perlu memahami apa itu imperialisme dan bagaimana sejarahnya di Indonesia.
Melansir dari buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 2, istilah imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang berarti memerintah. Paham imperialisme mulai berkembang pada abad ke-19, di mana negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, dan Belanda berlomba-lomba memperluas wilayah kekuasaannya ke berbagai belahan dunia. Mereka menganggap bangsa lain sebagai bangsa yang terbelakang dan perlu "dididik" oleh negara yang lebih maju.
Advertisement
Dalam praktiknya, imperialisme adalah istilah dalam sejarah identik dengan penjajahan, eksploitasi sumber daya, dan penindasan terhadap bangsa yang dijajah. Mempelajari imperialisme dalam sejarah sangatlah penting agar kita bisa memahami akar permasalahan yang dihadapi bangsa-bangsa terjajah, termasuk Indonesia. Mengenal konsep dan praktik imperialisme, artinya bisa lebih menghargai perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dan membangun bangsa yang berdaulat.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (14/11/2024).
Imperialisme Adalah Apa?
Imperialisme adalah suatu paham dan kebijakan politik yang dilakukan oleh suatu negara untuk menguasai dan mengendalikan negara lain, terutama negara yang dianggap lebih lemah dan terbelakang. Tujuan utama dari imperialisme adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, memperluas wilayah kekuasaan, dan menyebarkan pengaruh politik maupun budaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar. Negara yang menerapkan imperialisme disebut sebagai negara imperialis, sementara negara yang dikuasai disebut sebagai negara jajahan atau koloni.
Imperialisme biasanya dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari penaklukan militer, tekanan politik dan ekonomi, hingga penyebaran ideologi dan budaya. Negara imperialis seringkali menganggap dirinya lebih maju dan beradab dibandingkan bangsa lain, sehingga merasa berhak untuk memerintah dan "membudayakan" bangsa tersebut.
Melansir dari jurnal milik Oslan Amril, istilah imperialisme pertama kali muncul di Perancis pada era Napoleon Bonaparte sekitar tahun 1830-an. Saat itu, istilah tersebut digunakan oleh penulis Inggris untuk menggambarkan upaya Kerajaan Inggris dalam memperluas wilayah kekuasaannya ke berbagai penjuru dunia.
Secara umum, imperialisme berdampak negatif bagi negara yang dijajah. Bangsa terjajah seringkali mengalami eksploitasi sumber daya alam, penindasan politik, serta kehilangan identitas budaya akibat dominasi negara imperialis. Namun di sisi lain, imperialisme juga menjadi pemicu munculnya semangat nasionalisme dan perjuangan kemerdekaan dari bangsa terjajah.
Advertisement
Contoh Imperialisme
Berikut adalah beberapa contoh imperialisme yang terjadi dalam sejarah dunia:
a. Imperialisme Inggris
- Inggris merupakan salah satu negara imperialis terbesar dalam sejarah. Mereka menguasai berbagai wilayah di Afrika, Asia, hingga Amerika dan Australia.
- Contoh koloni Inggris antara lain India, Sudan, Nigeria, Mesir, Jamaika, Australia, Selandia Baru, dan Kanada.
- Imperialisme Inggris banyak didorong oleh kepentingan ekonomi, terutama untuk mendapatkan bahan baku industri dan perluasan pasar.
b. Imperialisme Belanda di Indonesia
- Belanda menjajah Indonesia selama sekitar 350 tahun, dimulai dengan kedatangan VOC pada tahun 1602.
- Tujuan utama imperialisme Belanda adalah untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara yang sangat menguntungkan.
- Belanda menerapkan sistem tanam paksa, kerja rodi, dan berbagai kebijakan yang merugikan rakyat Indonesia.
- Penjajahan Belanda berakhir setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
c. Imperialisme Jepang di Asia
- Pada awal abad ke-20, Jepang muncul sebagai kekuatan imperialis baru di Asia.
- Jepang menjajah Korea, Taiwan, Manchuria, serta sebagian Tiongkok dan Asia Tenggara.
- Imperialisme Jepang didorong oleh ambisi untuk menjadi negara adikuasa dan menguasai sumber daya alam di wilayah jajahannya.
- Penjajahan Jepang berakhir setelah kekalahannya pada Perang Dunia II tahun 1945.
d. Imperialisme Amerika Serikat
- Meski tidak menjajah secara langsung, Amerika Serikat juga pernah menerapkan kebijakan imperialisme, terutama di kawasan Amerika Latin.
- AS kerap melakukan intervensi politik, ekonomi, hingga militer untuk menjaga kepentingannya di negara-negara Amerika Latin.
- Contohnya antara lain intervensi AS di Kuba, Puerto Rico, Panama, Grenada, serta dukungannya terhadap kudeta di Guatemala, Chili, dan Brasil.
Beda Imperialisme dan Kolonialisme
Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, sebenarnya terdapat perbedaan antara konsep imperialisme dan kolonialisme. Berikut penjelasannya:
a. Pengertian
Imperialisme adalah kebijakan atau upaya suatu negara untuk memperluas dan mengendalikan wilayah atau negara lain, dengan tujuan mendapatkan kekuasaan dan keuntungan ekonomi maupun politik.
Kolonialisme merupakan bentuk praktik penjajahan di mana suatu negara mendirikan permukiman (koloni) dan memerintah langsung di wilayah jajahan.
b. Fokus
Imperialisme berfokus pada dominasi dan pengendalian suatu negara atas negara lain, baik melalui kekuatan militer, politik, ekonomi, maupun budaya.
Kolonialisme berfokus pada pendirian permukiman dan pemerintahan langsung di wilayah jajahan, serta eksploitasi sumber daya alam dan manusia di wilayah tersebut.
c. Metode
Imperialisme dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penaklukan militer, tekanan politik dan ekonomi, diplomasi, serta penyebaran pengaruh budaya.
Kolonialisme umumnya melibatkan pendudukan fisik, pendirian pemerintahan kolonial, serta eksploitasi langsung sumber daya wilayah jajahan.
d. Contoh
Imperialisme: Pengaruh politik dan ekonomi Amerika Serikat di Amerika Latin, dominasi budaya Barat di berbagai negara pasca-kolonial.
Kolonialisme: Penjajahan Inggris di India, penjajahan Belanda di Indonesia, penjajahan Perancis di Algeria dan Indocina.
Melansir dari buku "Explore Sejarah Indonesia," pada praktiknya imperialisme dan kolonialisme seringkali saling terkait. Negara imperialis biasanya menerapkan sistem kolonialisme untuk mengeksploitasi wilayah jajahannya secara langsung. Namun, ada pula negara yang menerapkan imperialisme tanpa kolonialisme langsung, misalnya melalui dominasi politik, ekonomi, dan budaya.
Advertisement