HSE Adalah Apa? Pahami Definisi, Tugas, dan Gajinya

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, and Environment.

oleh Laudia Tysara diperbarui 19 Nov 2024, 18:40 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2024, 18:40 WIB
Ilustrasi membaca buku, teks anekdot
Pria berkacamata membaca buku. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap pekerja, terutama yang bekerja di bidang industri, konstruksi, dan manufaktur, perlu memahami apa itu HSE. HSE adalah singkatan dari Health, Safety, and Environment atau dalam bahasa Indonesia berarti Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan.

Istilah ini mengacu pada sistem manajemen yang bertujuan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja serta menjaga kelestarian lingkungan kerja.

HSE adalah aspek penting dalam dunia kerja karena berfungsi untuk mencegah dan menangani kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta dampak negatif terhadap lingkungan. Melansir dari laman bakrie.ac.id, HSE berisi serangkaian proses dan prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya di lingkungan kerja. Menerapkan sistem HSE secara komprehensif, perusahaan dapat meminimalkan risiko kerja dan meningkatkan produktivitas karyawan.

Memahami HSE adalah kewajiban bagi semua pihak yang terlibat dalam perusahaan, baik karyawan, supervisor, manajer, hingga pimpinan tertinggi. HSE bukan hanya tanggung jawab divisi tertentu seperti HRD atau Safety Officer, melainkan tanggung jawab bersama demi menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Selasa (19/11/2024).

Definisi HSE

Pengertian dan Sejarah Ideologi
Membaca Buku Sambil Minum Kopi. Credit: pexels.com/Namera

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, and Environment yang dalam bahasa Indonesia berarti Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan.

HSE merupakan sistem manajemen terintegrasi yang bertujuan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja serta menjaga kelestarian lingkungan kerja. Sistem ini wajib diterapkan oleh setiap perusahaan, terutama yang bergerak di sektor industri, manufaktur, dan konstruksi.

HSE adalah bagian dari manajemen perusahaan yang berfokus pada pencegahan dan penanganan risiko kerja. Melansir dari laman bakrie.ac.id, HSE berisi serangkaian proses dan prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya di lingkungan kerja, baik bahaya fisik, kimia, biologis, maupun psikologis.

Menerapkan HSE secara konsisten, perusahaan dapat meminimalkan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta dampak negatif terhadap lingkungan.

Secara lebih spesifik, tujuan HSE adalah melindungi pekerja dari potensi bahaya di tempat kerja, mencegah kerugian yang timbul akibat insiden keselamatan dan kesehatan kerja, serta menjamin kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan terkait K3.

HSE juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pekerja dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sehat.

HSE adalah tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam perusahaan, mulai dari karyawan di semua level, supervisor, manajer lini, hingga top management. Setiap individu harus berkomitmen untuk mematuhi kebijakan dan prosedur HSE serta berpartisipasi aktif dalam program-program HSE yang dijalankan perusahaan. Hanya dengan dukungan dan keterlibatan semua pihak, sistem HSE dapat berjalan efektif.

Dalam penerapannya, HSE harus diintegrasikan ke dalam semua aspek operasional perusahaan. HSE bukan sekadar divisi atau departemen terpisah, melainkan budaya kerja yang harus tertanam dalam diri setiap pekerja.

Oleh karena itu, perusahaan perlu secara rutin melakukan sosialisasi, pelatihan, dan pengawasan terkait HSE agar seluruh elemen perusahaan memiliki pemahaman dan komitmen yang sama terhadap prinsip-prinsip HSE.

Tugas HSE

Seorang petugas HSE atau HSE officer memiliki peran krusial dalam memastikan penerapan sistem HSE di perusahaan berjalan optimal. Berikut adalah tugas dan tanggung jawab utama seorang HSE officer:

1. Mengidentifikasi potensi bahaya

HSE officer bertugas melakukan identifikasi dan penilaian terhadap semua potensi bahaya di lingkungan kerja, baik bahaya fisik, kimia, biologis, maupun psikologis. Proses ini meliputi inspeksi rutin, audit, serta analisis data kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

2. Menyusun program pencegahan

Berdasarkan hasil identifikasi bahaya, HSE officer kemudian menyusun program pencegahan yang komprehensif. Program ini mencakup penyusunan prosedur kerja aman, penyediaan alat pelindung diri (APD), pemasangan rambu-rambu K3, serta pelatihan dan sosialisasi kepada pekerja.

3. Melakukan pengawasan

HSE officer bertugas mengawasi pelaksanaan program K3 di lapangan. Ia harus memastikan semua pekerja mematuhi prosedur kerja aman, menggunakan APD dengan benar, serta bekerja sesuai dengan standar K3 yang berlaku. Pengawasan dilakukan secara rutin dan berkala.

4. Menginvestigasi insiden

Jika terjadi kecelakaan kerja atau insiden K3 lainnya, HSE officer bertanggung jawab melakukan investigasi untuk mencari akar masalah dan mengidentifikasi tindakan perbaikan yang diperlukan. Hasil investigasi kemudian didokumentasikan dan ditindaklanjuti untuk mencegah insiden serupa terulang.

5. Melakukan evaluasi

HSE officer secara berkala melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem manajemen HSE di perusahaan. Evaluasi meliputi analisis data kinerja K3, audit internal, serta pengukuran pencapaian target dan objektif HSE. Hasil evaluasi menjadi dasar untuk perbaikan berkelanjutan.

6. Mengelola dokumentasi

HSE officer bertanggung jawab mengelola semua dokumentasi terkait sistem manajemen HSE, termasuk kebijakan, prosedur, instruksi kerja, rekaman pelatihan, serta laporan insiden dan investigasi. Dokumentasi ini penting sebagai bukti kepatuhan terhadap peraturan serta referensi untuk audit dan tinjauan manajemen.

7. Membangun budaya HSE

Tugas penting lainnya dari HSE officer adalah membangun budaya HSE yang kuat di perusahaan. Ia harus menjadi role model dalam berperilaku aman serta secara aktif mempromosikan pentingnya K3 kepada seluruh pekerja. HSE officer juga berperan dalam mengkomunikasikan kebijakan dan program HSE kepada semua pihak terkait.

Gaji HSE

Rekomendasi Buku Belajar Bisnis dan Kemampuan Kepemimpinan
Ilustrasi Membaca Buku. Credit: pexels.com/Tima

Gaji seorang petugas HSE atau HSE officer bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti tingkat pendidikan, pengalaman kerja, sektor industri, serta skala perusahaan. Meski demikian, profesi HSE officer termasuk yang cukup menjanjikan dari segi pendapatan karena perannya yang krusial dalam menjamin keselamatan dan kesehatan kerja.

Melansir dari laman Jobstreet, rata-rata gaji HSE officer di Indonesia berkisar antara Rp 5 hingga 15 juta per bulan. Untuk posisi entry level seperti HSE supervisor, kisaran gajinya antara Rp 5-7 juta per bulan. Sementara itu, HSE manager di perusahaan besar bisa mendapatkan gaji Rp 20-40 juta per bulan tergantung pengalaman dan kualifikasinya.

Di sektor industri tertentu seperti migas, pertambangan, dan konstruksi, gaji HSE officer cenderung lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya. Melansir dari Qerja, HSE officer di perusahaan migas bisa mendapatkan gaji antara Rp 10-20 juta per bulan. Hal ini karena sektor tersebut memiliki risiko keselamatan kerja yang lebih tinggi sehingga peran HSE officer sangat krusial.

Selain gaji pokok, HSE officer juga umumnya mendapatkan berbagai tunjangan dan fasilitas seperti asuransi kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, tunjangan transportasi, hingga bonus tahunan. Beberapa perusahaan juga memberikan fasilitas tambahan seperti kendaraan dinas, mess karyawan, hingga dana pendidikan bagi HSE officer yang ingin melanjutkan studi.

Prospek karier HSE officer juga cukup menjanjikan seiring meningkatnya kesadaran perusahaan terhadap pentingnya aspek K3. Seorang HSE officer bisa meningkatkan kariernya menjadi HSE manager, head of HSE department, hingga konsultan HSE bersertifikasi. Tentu saja, untuk mencapai jenjang karier tersebut, diperlukan pengalaman, pengetahuan, dan kompetensi yang mumpuni di bidang K3.

Jadi, bagi Anda yang ingin berkarier di bidang HSE, prospek yang ada cukup cerah dari segi gaji dan jenjang karier. Meski demikian, yang terpenting adalah Anda harus memiliki passion dan komitmen yang tinggi dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya