Liputan6.com, Jakarta - Berbuka puasa adalah momen yang dinantikan oleh umat Muslim setelah seharian menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu. Dalam syariat Islam, membaca doa buka puasa menjadi amalan yang dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah puasa. Doa ini bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat kekuatan dan keberkahan yang diberikan selama menjalankan puasa.
Baca Juga
Advertisement
Doa buka puasa memiliki makna mendalam sebagai pengakuan atas nikmat Allah sekaligus pengharapan agar ibadah puasa diterima. Rasulullah SAW juga mencontohkan pentingnya membaca doa ini sebelum berbuka, disertai dengan adab berbuka seperti segera menyantap makanan ringan, seperti kurma, dan air putih. Hal ini tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh setelah puasa.
Mengamalkan doa buka puasa memberikan dimensi spiritual yang lebih kuat dalam menjalani Ramadan. Dengan memahami makna dan waktu yang tepat untuk membacanya, ibadah puasa tidak hanya menjadi rutinitas fisik, tetapi juga bentuk kedekatan kepada Allah SWT. Doa ini menjadi momen pengingat bahwa segala nikmat berasal dari-Nya dan puasa yang dijalani seharian adalah wujud ketaatan dan pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai bacaan doa buka puasa dalam bahasa Arab dan artinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (11/1/2025).
Doa Buka Puasa Pendek
Berikut adalah doa buka puasa pendek "Allahumma laka shumtu" beserta tulisan Arab, latin, dan artinya:
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Arab-latin: Allaahumma laka shumtu wa bika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih."
Doa buka puasa pendek "Allahumma laka shumtu" memiliki makna yang mendalam. Dalam doa ini, kita mengungkapkan bahwa puasa yang kita jalankan adalah semata-mata karena Allah SWT. Kita juga menyatakan keimanan kita kepada-Nya dan berserah diri hanya kepada-Nya. Selain itu, kita bersyukur atas rezeki yang diberikan-Nya sehingga kita bisa berbuka puasa.
Doa buka puasa pendek "Allahumma laka shumtu" berbeda dengan doa buka puasa lainnya dari segi redaksi dan panjang doanya. Namun, esensi dari semua doa buka puasa adalah sama, yaitu ungkapan syukur dan pengakuan akan kebesaran Allah SWT. Doa buka puasa pendek ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, sehingga keshahihannya tidak diragukan lagi.
Doa Buka Puasa versi Panjang
Ada juga doa buka puasa lainnya yang bisa dibaca. Melansir dari Kitab Hasyiyatul Bujairimi karya Sulaiman Bujairimi, doa buka puasa lainnya adalah:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.
Arab-latin: Allahumma laka shumtu wa bika aamantu, wa bika wa 'alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama'u, wabtallatil 'uruqu, wa tsabatal ajru, insya Allah. Ya wasi'al fadhli, ighfir li. Alhamdulillahil ladzi hadani fa shumtu, wa razaqani fa afthartu.
Artinya: "Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Zat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."
Meski redaksinya lebih panjang, namun doa buka puasa ini juga mengandung makna yang serupa dengan doa buka puasa pendek "Allahumma laka shumtu". Artinya tetap mengungkapkan syukur, keimanan, kepasrahan, dan permohonan ampunan kepada Allah SWT.
Advertisement
Waktu Tepat Membaca Doa Buka Puasa
Membaca doa buka puasa pendek memiliki waktu yang tepat untuk dilakukan. Menurut penjelasan Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hasyiyah Ianatut-thalibin juz 2 halaman 279, waktu membaca doa buka puasa adalah setelah berbuka, bukan sebelum atau saat berbuka. Hal ini merujuk pada makna yang terkandung dalam doa tersebut.
Dalam doa buka puasa pendek "Allahumma laka shumtu", kita mengungkapkan bahwa kita telah berbuka dengan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, waktu yang tepat untuk membacanya adalah setelah kita selesai berbuka puasa. Dengan begitu, makna doa tersebut menjadi lebih sesuai dengan kondisi yang kita alami.
Syekh Said bin Muhammad Baali dalam Kitab Busyra al-Karim halaman 598 juga menyebutkan bahwa meskipun disunnahkan membaca doa buka puasa ketika hendak berbuka, namun waktu yang lebih utama adalah setelah berbuka dengan membaca doa "Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu". Ini menunjukkan bahwa membaca doa buka puasa pendek setelah berbuka memiliki keutamaan tersendiri.
Selain itu, dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 187, Allah SWT berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
Artinya: "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam." (QS. Al-Baqarah: 187)
Ayat ini menunjukkan bahwa kita diperbolehkan makan dan minum saat berbuka puasa hingga terbitnya fajar. Setelah itu, barulah kita menyempurnakan puasa hingga malam hari. Dalam hal ini, membaca doa buka puasa pendek setelah berbuka menjadi bagian dari penyempurnaan ibadah puasa kita.
Sunnah Rasulullah saat Berbuka
Berikut adalah anjuran atau sunnah Rasulullah SAW yang sebaiknya dilakukan saat berbuka puasa menurut syariat Islam:
1. Segera Berbuka Ketika Waktunya Tiba
Rasulullah SAW menganjurkan untuk segera berbuka saat matahari terbenam atau waktu Maghrib tiba. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menunda berbuka tanpa alasan yang jelas tidak dianjurkan karena menyegerakan berbuka adalah bagian dari ketaatan kepada Allah.
2. Berbuka dengan Kurma atau Air
Rasulullah SAW mencontohkan untuk berbuka puasa dengan kurma atau air. Dalam hadis disebutkan:
“Rasulullah SAW berbuka puasa dengan beberapa butir kurma segar sebelum salat. Jika tidak ada kurma segar, maka beliau berbuka dengan kurma kering. Jika tidak ada kurma kering, maka beliau berbuka dengan meneguk beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Kurma memberikan energi instan, sedangkan air membantu menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa.
3. Membaca Doa Sebelum Berbuka
Membaca doa sebelum berbuka adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Salah satu doa berbuka puasa yang diajarkan Rasulullah SAW adalah:
Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
Artinya: "Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala telah tetap, insya Allah."
Doa ini mengandung rasa syukur atas nikmat berbuka dan keyakinan bahwa pahala puasa telah diterima.
4. Tidak Berlebihan dalam Berbuka
Rasulullah SAW mengajarkan untuk berbuka dengan porsi secukupnya, tidak berlebihan atau makan secara rakus. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31).
Berbuka dengan sederhana membantu menjaga kesehatan dan memudahkan menjalankan salat Maghrib.
5. Berbuka dengan Makanan Halal dan Baik
Pastikan makanan yang dikonsumsi saat berbuka berasal dari sumber yang halal dan baik (thayyib). Makanan halal dan baik akan membawa keberkahan dan kebaikan bagi tubuh serta ibadah yang dilakukan.
6. Menyediakan Makanan untuk Orang Lain
Rasulullah SAW sangat menganjurkan untuk memberi makanan kepada orang yang berpuasa. Dalam hadis, beliau bersabda:
“Barang siapa yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.” (HR. Tirmidzi).
Berbagi makanan saat berbuka tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga mendatangkan pahala besar.
7. Melaksanakan Salat Maghrib Tepat Waktu
Setelah berbuka dengan makanan ringan atau minuman, dianjurkan untuk segera melaksanakan salat Maghrib. Rasulullah SAW memberikan contoh bahwa prioritas tetap diberikan pada ibadah wajib setelah berbuka.
Advertisement