Apa Menu Makan Bergizi Gratis, Ada Unsur Daging, Sayur dan Buah

Program Makan Bergizi Gratis distribusi 2.987 paket ke sekolah dan lembaga keagamaan untuk gizi anak.

oleh Nurul Diva diperbarui 07 Jan 2025, 09:52 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 09:52 WIB
Melihat Kesibukan Dapur Penyedia dan Penyuplai Makan Bergizi Gratis
Untuk diketahui, menu yang dihadirkan dan diolah di dapur untuk Makan Bergizi Gratis dikelola langsung oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN). (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis untuk meningkatkan gizi anak sekolah di berbagai wilayah Indonesia. Program ini merupakan bagian dari agenda Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pada hari pertama pelaksanaan, beberapa sekolah dasar (SD) di wilayah Jakarta Barat, menjadi salah satu penerima manfaat. Siswa kelas 2 menerima makanan bergizi dengan lauk sayur, unsur daging hingga buah. Distribusi dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dapur umum Palmerah.

Sebanyak 2.987 paket makanan dibagikan ke 11 sekolah sekitar dapur umum Palmerah. Selain anak sekolah, program ini juga menargetkan ibu hamil, balita, hingga santri, dengan evaluasi kualitas menu dan distribusi dilakukan setiap hari. Yuk intip menu dari program makan siang gratis bergizi ini, dirangkum Liputan6, Senin (7/1).

Pelaksanaan Hari Pertama Program Gizi Gratis

Hari pertama pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis dimulai di beberapa wilayah dengan sasaran utama anak-anak sekolah dasar hingga tingkat menengah. Beberapa SD di wilayah Jakarta Barat, para siswa menikmati menu bergizi yang disiapkan untuk mendukung kebutuhan nutrisi harian mereka.

Distribusi makanan dilakukan dengan melibatkan dapur umum Palmerah yang mempersiapkan ribuan paket makanan sehat untuk dikirim ke berbagai sekolah. Dalam pelaksanaannya, siswa membawa alat makan sendiri dari rumah untuk menjaga kebersihan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Seluruh proses distribusi makanan dilakukan tanpa mengganggu jadwal belajar siswa, menggunakan waktu pembiasaan yang tersedia dalam kurikulum sekolah. Langkah ini memungkinkan siswa menikmati makanan bergizi tanpa mengorbankan jam pelajaran.

Menu Makanan Ada Unsur Sayur, Daging Ayam sampai Buah

Menu yang diberikan pada hari pertama mencakup nasi, ayam goreng tepung, tahu goreng, tumis kacang panjang, dan buah jeruk, yang dipilih untuk memberikan asupan karbohidrat, protein, dan vitamin yang seimbang. Menu ini diharapkan mendukung perkembangan fisik dan mental anak-anak penerima manfaat.

Target utama program ini meliputi anak-anak sekolah dari tingkat PAUD hingga SMA, ibu hamil, balita, dan santri di sekolah keagamaan. Distribusi makanan dilakukan secara bertahap, dimulai dari sekitar 400 hingga 600 ribu penerima manfaat di hari pertama.

Rencana jangka panjangnya adalah menjangkau total 83 juta penerima manfaat pada tahun 2029, menjadikan program ini sebagai salah satu inisiatif terbesar di bidang gizi di Indonesia.

"Kami kan mengedepankan kualitas. Pak Presiden berpesan berkali-kali jangan mengejar kuantitas, tapi kualitas," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mengutip ANTARA.

Evaluasi dan Penyempurnaan Program

Diungkapkan Dadan, evaluasi pelaksanaan program dilakukan setiap hari untuk memastikan efektivitas distribusi dan kualitas menu. Proses ini mencakup analisis nutrisi dan penerimaan di lapangan, guna menyempurnakan pelaksanaan di tahap selanjutnya.

Dari hasil evaluasi sementara, ditemukan bahwa beberapa anak yang sudah sarapan di rumah kesulitan menghabiskan makanan yang diberikan, sehingga imbauan untuk tidak sarapan sebelum ke sekolah mulai disosialisasikan kepada orang tua.

"Sedang dilakukan evaluasi, sasaran tetap ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah dari PAUD hingga SMA serta santri dan sekolah keagamaan lainnya," kata Dadan, lagi.

Dampak Program bagi Anak Sekolah: Bantu Tingkatkan Konsentrasi Belajar Anak di Sekolah

Program Makan Bergizi Gratis memiliki dampak langsung pada peningkatan gizi anak-anak, yang secara tidak langsung juga meningkatkan konsentrasi belajar mereka di sekolah. Anak-anak yang menerima makanan sehat menunjukkan antusiasme yang tinggi, meskipun beberapa perlu waktu untuk beradaptasi dengan jadwal makan baru.

Selain dampak kesehatan, program ini juga memberikan manfaat sosial, seperti meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan bergizi di kalangan anak-anak dan orang tua. Langkah ini membantu menciptakan generasi yang lebih sadar akan kebutuhan nutrisi dan kebersihan.

Pada sisi operasional, sekolah mendapat dukungan logistik yang memadai untuk memastikan distribusi berjalan lancar, dengan kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak sekolah yang menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan.

Pendanaan dan Target Jangka Panjang

Program Makan Bergizi Gratis didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, yang akan digunakan secara bertahap hingga 2029 untuk menjangkau seluruh penerima manfaat di Indonesia. Fokus utama adalah menyediakan makanan berkualitas yang mendukung pertumbuhan dan kesehatan anak-anak serta kelompok rentan.

Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari menyatakan bahwa pelaksanaan program secara bertahap memungkinkan pemerintah untuk menyempurnakan sistem dan mekanisme distribusi. Pendekatan ini memberikan ruang untuk memperbaiki kekurangan yang muncul selama pelaksanaan tahap awal.

Dengan target 83 juta penerima manfaat, program ini menjadi langkah besar dalam upaya pemerintah untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kesehatan masyarakat.

Apa tujuan dari program Makan Bergizi Gratis?

Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan kelompok rentan guna mendukung kesehatan dan pendidikan.

Siapa saja yang menjadi sasaran program Makan Bergizi Gratis?

Sasaran program mencakup anak sekolah, ibu hamil, balita, santri, dan kelompok rentan lainnya.

Berapa anggaran yang disediakan untuk program ini?

Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk pelaksanaan program hingga 2029.

Apa manfaat program ini bagi anak-anak?

Anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang, yang mendukung pertumbuhan fisik dan konsentrasi belajar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya