Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong telah membawa angin segar bagi sepak bola di Indonesia. Sejak kedatangannya hingga saat perpisahan, pelatih asal Korea Selatan ini telah menarik perhatian para penggemar sepak bola di Tanah Air.
Selama menjalankan kontraknya dengan Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah mengaduk-aduk emosi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Ada banyak yang mengagumi, namun tidak sedikit pula yang mengkritik. Opini publik pun terpecah dengan pandangan yang berbeda-beda.
Baca Juga
Gambaran Syahrul Trisna kepada Shin Tae-yong sebagai Pelatih yang Disiplin dan Tegas: Punya Rasa Peduli, Rendah Hati, dan Humoris
Komentar Patrick Kluivert usai Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Apresiasi Shin Tae-yong
4 Anak Kesayangan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Bakal Dipilih Patrick Kluivert?
Layaknya seorang bintang drama Korea yang berpengalaman, Shin Tae-yong sangat mahir memainkan emosi para penggemar drama yang ia bintangi. Setiap pertandingan Timnas Indonesia di bawah kepemimpinannya selalu menimbulkan perasaan bahagia, sedih, gemas, pujian, dan kritik.
Advertisement
Dalam sejarah pelatih asing yang memimpin Timnas Indonesia, tidak ada yang bertahan di posisinya selama itu tanpa jeda seperti Shin Tae-yong. Mungkin ada pelatih asing lain yang bertahan lama, tetapi mereka datang dan pergi sesuai keinginan PSSI.
Kebijakan Mendapatkan Dukungan dan Penolakan
Shin Tae-yong telah membuat heboh dunia sepak bola Indonesia. Setiap kebijakannya selalu memicu perdebatan dan menimbulkan pro serta kontra di kalangan publik.
Pelatih yang pernah menangani Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ini dianggap sebagai orang yang ambisius karena mengurus hampir semua tingkatan Timnas Indonesia dalam waktu yang hampir bersamaan.
Namun, jika kita melihat jejak kariernya di Korea Selatan, Shin Tae-yong memang memiliki kapasitas dan pengalaman tersebut. Antara tahun 2014 hingga 2018, Shin Tae-yong pernah memimpin semua kelompok Timnas Korea Selatan dan puncaknya tampil di Piala Dunia 2018 di Rusia.
Selama periode tersebut, karier Shin Tae-yong bisa dibilang tidak terlalu gemilang, tetapi juga tidak buruk. Dia hanya sekali berhasil mempersembahkan trofi untuk Timnas Korea Selatan di Turnamen Asia Timur. Prestasi lainnya lebih sering berada dalam kategori hampir berhasil.
"Padahal jika melihat jejak karir di negaranya, Shin Tae-yong memang punya kapasitas dan pengalaman itu." Pernyataan ini menunjukkan bahwa kemampuan dan pengalaman Shin Tae-yong sudah teruji di negaranya.
Advertisement
Julukan Mr Nyaris
Shin Tae-yong sering disebut sebagai Mister Nyaris, dan julukan ini terus melekat ketika ia melatih Timnas Indonesia. Kita masih ingat saat Timnas Senior hampir saja gagal di fase Grup Piala Asia 2023. Momen tersebut menjadi lebih dramatis ketika gol dari striker Kirgistan, Joel Kojo, membuat Oman bermain imbang 1-1, sehingga Timnas Indonesia berhasil mencatat sejarah baru dengan lolos ke babak 16 besar Piala Asia sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik antargrup.
Kenangan ini masih segar di ingatan kita. Perjalanan heroik dan penuh drama Timnas Indonesia U-23 yang berhasil mencapai semifinal Piala Asia U-23 hampir membawa mereka ke Olimpiade Paris 2024. Namun, harapan itu pupus setelah mereka kalah 1-0 dari Guinea dalam babak antarkonfederasi benua.
Kekalahan ini menimbulkan perseteruan panjang antara Shin Tae-yong dan Elkan Baggot, yang menolak untuk bergabung dalam pertandingan penting melawan Guinea. Padahal, Baggot adalah salah satu pemain diaspora generasi pertama yang memperkuat Timnas Indonesia di era kepemimpinan Iwan Bule sebagai Ketum PSSI.
Memang, daripada langkah Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali berakhir dengan nyaris, lebih baik Erick Thohir berani mengambil keputusan untuk mengakhiri kerjasama profesional tersebut. Harapannya, di bawah pelatih baru yang kabarnya akan dipegang oleh Patrick Kluivert, cita-cita kita agar Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 di AS, Kanada, dan Meksiko dapat terwujud. Wallahu'alam. Insyaallah terwujud.