15 Makanan Khas Sumedang yang Wajib Dicoba, Tahu Legendaris hingga Cemilan Tradisional

Jelajahi kelezatan makanan khas Sumedang yang menggoda! Dari tahu legendaris hingga cemilan tradisional, temukan 15 kuliner autentik yang wajib dicoba saat berkunjung ke kota ini.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 08 Jan 2025, 14:40 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2025, 14:40 WIB
Resep
Resep tahu sumedang masak kuah. (dok. Cookpad @nursitaanjarsih)

Liputan6.com, Jakarta Sumedang, sebuah kota di Jawa Barat yang terkenal dengan julukan "Kota Tahu", menyimpan kekayaan kuliner yang jauh lebih beragam dari yang kebanyakan orang ketahui. Meski tahu menjadi ikon kulinernya, kota ini menyajikan berbagai hidangan tradisional yang tak kalah menggoda untuk dinikmati.

Setiap sudut Sumedang menawarkan pengalaman kuliner yang unik, mulai dari jajanan tradisional hingga hidangan utama yang menggunakan resep turun-temurun. Para pengrajin makanan di kota ini masih memegang teguh keaslian resep dan proses pembuatan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Bagi para pencinta kuliner yang berkunjung ke Sumedang, akan sangat disayangkan jika melewatkan kesempatan mencicipi berbagai makanan khas daerah ini. Berikut adalah 15 makanan khas Sumedang yang wajib dicoba, baik untuk dinikmati di tempat maupun dibawa pulang sebagai oleh-oleh, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (8/1/2025).

1. Tahu Sumedang - Si Legendaris yang Mendunia

Tahu Sumedang merupakan ikon kuliner yang telah mengharumkan nama kota ini sejak tahun 1917. Makanan ini pertama kali diperkenalkan oleh Ong Kino, seorang imigran Tiongkok yang kemudian menciptakan resep tahu yang khas. Bahan utamanya adalah kedelai pilihan yang diolah dengan teknik khusus untuk menghasilkan tekstur yang sempurna.

Keistimewaan Tahu Sumedang terletak pada teksturnya yang garing di luar namun lembut di dalam, dengan rasa yang gurih dan aroma yang khas. Proses penggorengan yang tepat membuat tahu ini memiliki lapisan kulit yang renyah tanpa mengorbankan kelembutan bagian dalamnya. Tahu ini paling nikmat disantap langsung selagi hangat dengan cabai rawit atau dikombinasikan dengan lontong.

Untuk mencicipi Tahu Sumedang yang autentik, Anda bisa mengunjungi Tahu Bungkeng yang berlokasi di Jalan Sebelas April No.53, Kotakaler. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, sekitar Rp6.000 untuk 10 buah tahu. Tahu Sumedang juga tersedia dalam berbagai ukuran kemasan yang cocok untuk dijadikan oleh-oleh.

2. Soto Bongko - Soto Khas dengan Cita Rasa Unik

Soto Bongko hadir sebagai interpretasi unik dari kuliner soto yang ada di Indonesia. Berbeda dengan soto pada umumnya, hidangan ini menggunakan lontong sebagai pengganti nasi. Pemilihan bahan dan bumbu rempah yang khas menciptakan cita rasa yang berbeda dari soto-soto lainnya.

Keunikan Soto Bongko terletak pada kuahnya yang berbasis kaldu ayam yang diperkaya dengan bumbu kari, menciptakan perpaduan rasa yang kaya. Isiannya terdiri dari tauge rebus, potongan tahu Sumedang, dan ditaburi bawang goreng yang renyah. Emping yang disajikan sebagai pelengkap menambah dimensi rasa yang menarik.

Untuk menikmati kelezatan Soto Bongko, Anda bisa mengunjungi warung Soto Bongko Mang Onni di dekat Klinik Bunda Medika atau Soto Bongko Pak Jiji di area Lingkaran Patung. Satu porsi Soto Bongko dibanderol dengan harga sekitar Rp15.000, sangat worth it untuk cita rasa yang ditawarkan.

3. Salak Bongkok - Si Manis dari Desa Bongkok

Salak Bongkok merupakan varietas salak unggulan yang berasal dari Desa Bongkok, Paseh, Sumedang. Buah ini memiliki karakteristik fisik yang khas dengan bentuk yang lonjong dan sisik besar berwarna merah kecokelatan mengkilat. Yang membedakannya dari salak lain adalah daging buahnya yang sangat tebal dan memiliki tingkat kemanisan yang tinggi.

Tidak hanya lezat, Salak Bongkok juga kaya akan kandungan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Proses penanaman dan pemeliharaan yang teliti menghasilkan buah dengan kualitas premium. Daging buahnya berwarna putih kekuningan dengan tekstur yang renyah dan tidak sepat.

Untuk mendapatkan Salak Bongkok terbaik, Anda bisa langsung mengunjungi sentra produksinya di Desa Bongkok. Harga bervariasi tergantung musim dan kualitas, biasanya berkisar antara Rp15.000 hingga Rp25.000 per kilogram. Salak ini sangat cocok untuk oleh-oleh karena dapat bertahan cukup lama jika disimpan dengan benar.

4. Oncom Sumedang - Fermentasi Tradisional Penuh Gizi

Oncom
Oncom merah umumnya dibuat dari ampas tahu, yaitu kedelai yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu

Oncom Sumedang, khususnya yang diproduksi di Desa Pasireungit, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan oncom dari daerah lain. Bahan dasarnya adalah kombinasi dari bungkil kacang tanah dan ampas ketela, berbeda dengan oncom pada umumnya yang hanya menggunakan ampas tahu. Proses fermentasi tradisional menggunakan kapang khusus memberikan cita rasa yang khas.

Proses pembuatan Oncom Sumedang melibatkan tahapan fermentasi yang cermat dan membutuhkan pengalaman. Bahan baku dipilih dengan teliti dan difermentasi dalam waktu yang tepat untuk menghasilkan oncom dengan tekstur yang sempurna. Hasilnya adalah produk fermentasi yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan protein dan nutrisi.

Oncom Sumedang bisa ditemukan di berbagai pasar tradisional dengan harga yang sangat terjangkau, sekitar Rp5.000 per potong. Makanan ini sangat versatile, bisa diolah menjadi berbagai hidangan seperti tumis oncom, combro, atau dimakan langsung setelah digoreng.

5. Ubi Cilembu - Si Manis Berbalut Madu

Ubi Cilembu adalah salah satu varietas ubi jalar premium yang menjadi kebanggaan Sumedang. Ubi ini memiliki ciri khas berupa cairan manis seperti madu yang keluar saat dipanggang. Kulitnya berwarna kemerahan dengan daging berwarna kuning keemasan yang sangat menggoda.

Keistimewaan Ubi Cilembu terletak pada proses penanaman yang hanya bisa dilakukan di area tertentu dengan kondisi tanah dan iklim yang spesifik. Setelah dipanen, ubi harus melalui proses penyimpanan khusus selama beberapa hari untuk mencapai tingkat kemanisan optimal. Cara pengolahan terbaik adalah dengan memanggang ubi utuh hingga cairan madunya keluar.

Pusat penjualan Ubi Cilembu dapat ditemukan di sepanjang jalan Pasar Tanjungsari. Harga bervariasi tergantung ukuran dan kualitas, berkisar antara Rp15.000 hingga Rp25.000 per kilogram. Ubi Cilembu mentah bisa bertahan hingga dua minggu jika disimpan dengan benar.

6. Emplod - Cemilan Tradisional Penuh Kenangan

Emplod adalah cemilan tradisional Sumedang yang terbuat dari singkong pilihan. Bahan dasarnya adalah campuran singkong parut, kelapa, garam, dan bumbu-bumbu tradisional yang kemudian dibentuk dan digoreng hingga keemasan. Bentuknya bisa bulat, kotak, atau persegi sesuai selera pembuat.

Proses pembuatan Emplod membutuhkan ketelitian, terutama dalam memilih singkong yang tepat dan mengatur kadar air adonan. Singkong diparut halus dan dicampur dengan kelapa parut segar serta bumbu-bumbu, kemudian dibentuk dan digoreng dalam minyak panas hingga mencapai tingkat kematangan yang pas.

Emplod dapat ditemukan di pusat oleh-oleh Sumedang dengan harga sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000 per kemasan 250 gram. Cemilan ini bisa bertahan hingga dua minggu jika disimpan dalam wadah kedap udara.

7. Tape Singkong - Fermentasi Manis Menggoda

Tape Singkong Bondowoso (via Kapanlagi.com - Instagram.com/iranovsa)
Tape Singkong (via Kapanlagi.com - Instagram.com/iranovsa)

Tape Singkong Sumedang atau yang dikenal dengan nama Peuyeum Sampeu memiliki keistimewaan tersendiri. Bahan baku utamanya adalah singkong mentega pilihan yang memberikan tekstur lembut dan rasa manis yang khas. Proses fermentasi yang tepat menghasilkan tape dengan tingkat kemanisan yang pas dan aroma yang menggoda.

Pembuatan tape melibatkan proses seleksi singkong yang ketat, pemotongan dengan ukuran yang seragam, dan pengukusan yang sempurna. Setelah itu, singkong difermentasi dengan ragi khusus selama waktu tertentu hingga mencapai tingkat fermentasi yang ideal. Hasilnya adalah tape dengan tekstur yang lembut dan rasa yang seimbang.

Pusat produksi tape dapat ditemukan di daerah Cigendel, Sumedang. Harga berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kemasan. Tape Sumedang memiliki daya tahan sekitar 3-4 hari jika disimpan dalam suhu ruang.

8. Sawo Citali - Manis Alami dari Situraja

Sawo Citali atau Sawo Sukatali merupakan varietas sawo khas dari Desa Sukatali, Kecamatan Situraja, Sumedang. Buah ini memiliki karakteristik unik berupa bentuk yang lebih besar dari sawo biasa, dengan daging buah yang sangat tebal dan tekstur yang lembut. Rasanya sangat manis alami tanpa ada rasa sepat.

Pohon Sawo Citali hanya bisa tumbuh optimal di daerah tertentu di Sumedang, terutama di area Situraja yang memiliki kondisi tanah dan iklim yang sesuai. Buah dipanen saat sudah mencapai tingkat kematangan yang tepat, ditandai dengan warna cokelat tua dan kulit yang mulus tanpa getah.

Sawo Citali dapat dibeli langsung dari kebun atau di pasar tradisional Sumedang. Harga bervariasi tergantung musim dan ukuran, berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Buah ini terbaik dikonsumsi dalam 2-3 hari setelah matang sempurna.

9. Sale Pisang Manis - Olahan Pisang Modern

Sale Pisang Manis Sumedang merupakan evolusi modern dari pengolahan pisang tradisional. Berbeda dengan sale pisang biasa, versi Sumedang ini hadir dalam berbagai varian rasa yang menggoda selera. Bahan dasarnya adalah pisang raja pilihan yang diolah dengan teknik pengeringan modern.

Proses pembuatan dimulai dengan pemilihan pisang yang sudah matang sempurna. Pisang kemudian diiris tipis dan dikeringkan dengan metode khusus untuk mempertahankan nutrisi dan rasa manisnya. Setelah kering, sale dapat diberi berbagai varian rasa seperti keju, cokelat, atau original.

Sale Pisang Manis dapat dibeli di berbagai toko oleh-oleh di Sumedang, terutama di Jalan Pangeran Santri. Harga mulai dari Rp10.000 per kemasan kecil. Produk ini bisa bertahan hingga satu bulan jika disimpan dengan benar dalam wadah kedap udara.

10. Opak Ketan - Warisan Kuliner Kerajaan

Opak Ketan
Opak Ketan./Instagram.com/@dibafrozenfoodtangerang

Opak Ketan Sumedang, terutama yang berasal dari daerah Conggeang dan Cimanggung, merupakan warisan kuliner dari masa Kerajaan Sumedang Larang. Terbuat dari beras ketan pilihan yang dicampur dengan kelapa parut dan bumbu-bumbu tradisional. Proses pembuatannya masih menggunakan teknik tradisional untuk mempertahankan keaslian rasa.

Pembuatan Opak Ketan melibatkan proses yang cukup panjang, dimulai dari perendaman beras ketan, penggilingan, pencampuran dengan kelapa dan bumbu, pembentukan, hingga penjemuran dan penggorengan. Setiap tahap mempengaruhi kualitas akhir dari opak yang dihasilkan.

Pusat produksi Opak Ketan dapat ditemukan di daerah Conggeang, termasuk Opak GG Mamah Engkar dan Opak Oded. Harga berkisar antara Rp20.000 per 200 gram. Opak dapat bertahan hingga satu bulan jika disimpan dengan benar.

11. Kadedemes - Olahan Unik dari Kulit Singkong

Kadedemes merupakan hidangan unik yang terbuat dari kulit singkong bagian dalam. Makanan khas Sumedang ini memanfaatkan bagian singkong yang jarang digunakan, menunjukkan kearifan lokal dalam mengolah bahan makanan. Kulit singkong bagian dalam dipilih dengan teliti untuk memastikan kualitas dan kebersihan.

Proses pengolahan Kadedemes memerlukan keahlian khusus, dimulai dari pembersihan kulit singkong bagian dalam, pemotongan dengan ukuran seragam, hingga pemasakan dengan bumbu-bumbu pilihan. Teknik pengolahan yang tepat menghasilkan hidangan dengan tekstur yang pas dan rasa yang gurih.

Kadedemes biasanya dijual di warung-warung tradisional Sumedang dengan harga yang sangat terjangkau, sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000 per porsi. Hidangan ini paling nikmat disantap hangat sebagai lauk pendamping nasi atau camilan.

12. Asinan Sumedang - Kesegaran dalam Setiap Suapan

Asinan Sumedang hadir dengan karakteristik yang berbeda dari asinan daerah lain. Terdiri dari dua jenis: asinan buah dan asinan sayur. Asinan buah menggunakan kombinasi buah-buahan segar seperti kedondong, mangga, pepaya, jambu, dan bengkoang yang direndam dalam larutan gula. Sementara asinan sayur menggunakan bahan-bahan segar seperti timun, wortel, kol, dan tauge.

Keunikan Asinan Sumedang terletak pada bumbu kuahnya yang menyegarkan, dengan perpaduan rasa asam, manis, dan pedas yang seimbang. Setiap bahan dipotong dengan ukuran yang pas dan direndam dalam waktu yang tepat untuk menghasilkan tekstur dan rasa yang ideal.

Asinan Sumedang dapat ditemukan di berbagai warung dan pedagang kaki lima di pusat kota, dengan harga berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per porsi. Hidangan ini paling nikmat dinikmati saat cuaca panas sebagai penyegar.

13. Bandrek Sumedang - Kehangatan Rempah Tradisional

Bandrek
Rekomendasi minuman hangat Bandrek/copyright Fimela

Bandrek Sumedang merupakan minuman tradisional yang menghangatkan tubuh, dibuat dari racikan jahe pilihan dan rempah-rempah berkualitas. Bahan-bahan utamanya meliputi jahe, gula merah, susu, garam, serai, dan daun pandan, yang diracik dengan komposisi yang tepat untuk menghasilkan rasa yang optimal.

Proses pembuatan Bandrek Sumedang memerlukan ketelitian dalam memilih dan mengolah rempah-rempah. Jahe segar ditumbuk hingga halus, kemudian dimasak bersama rempah lainnya dengan api kecil untuk menghasilkan minuman yang aromatis dan berkhasiat.

Bandrek Sumedang bisa ditemukan di warung-warung tradisional dan pedagang kaki lima, terutama saat cuaca dingin, dengan harga sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000 per gelas. Minuman ini sangat cocok dinikmati saat hujan atau malam hari.

14. Lahang - Minuman Manis Alami dari Pohon Aren

Lahang, atau yang dikenal juga sebagai nira aren, adalah minuman tradisional yang diambil langsung dari pohon aren. Minuman ini merupakan bahan dasar pembuatan gula aren, namun di Sumedang sering dinikmati dalam bentuk segar. Proses pengambilan lahang dilakukan pada pagi hari untuk mendapatkan rasa terbaik.

Pengambilan lahang membutuhkan keahlian khusus dan biasanya dilakukan oleh penderes berpengalaman. Minuman ini harus segera dikonsumsi setelah diambil karena sifatnya yang mudah terfermentasi. Lahang memiliki rasa manis alami yang menyegarkan dan dipercaya memiliki berbagai khasiat kesehatan.

Lahang segar biasanya dijual di pagi hari di sekitar area perkebunan aren dengan harga Rp5.000 hingga Rp10.000 per gelas. Minuman ini sebaiknya dikonsumsi segera dan tidak disimpan terlalu lama.

15. Bugen Pizza - Fusion Kuliner Khas Sumedang

Bugen Pizza merupakan interpretasi unik dari pizza ala Italia yang diadaptasi dengan selera lokal Sumedang. Keunikannya terletak pada adonan roti yang memiliki aroma khas dan tekstur yang berbeda dari pizza pada umumnya. Bahan-bahan yang digunakan merupakan kombinasi dari bahan lokal dan impor berkualitas.

Proses pembuatan Bugen Pizza melibatkan fermentasi adonan khusus yang menghasilkan tekstur dan aroma yang khas. Topping yang digunakan sangat beragam, dengan lumuran keju mozzarella yang melimpah, menciptakan perpaduan rasa yang unik antara kuliner Barat dan citarasa lokal.

Bugen Pizza dapat dinikmati di Bugen Pizza Kaum (Bugen Coffee) yang berlokasi di Jalan Pangeran Suriaatmadja No. 16. Harga mulai dari Rp15.000 per porsi, tergantung ukuran dan pilihan topping. Menu ini menjadi favorit kaum muda dan cocok untuk berbagi.

Sumedang memang menyimpan kekayaan kuliner yang luar biasa. Setiap hidangan memiliki cerita dan cita rasa uniknya masing-masing, menjadikan kota ini sebagai surga kuliner yang wajib dikunjungi para pecinta makanan tradisional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya