Bola.com, Jakarta - Erick Thohir, yang menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, telah mengonfirmasi bahwa pelatih baru untuk menggantikan Shin Tae-yong sebagai pemimpin Timnas Indonesia akan berasal dari Belanda. Pemilihan pelatih asal Negeri Kincir Angin ini didasarkan pada beberapa alasan yang kuat, sehingga PSSI merasa yakin bahwa keputusan ini adalah yang terbaik untuk masa depan tim nasional. Salah satu nama yang santer disebut sebagai kandidat utama adalah Patrick Kluivert.
Menurut pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano, Kluivert telah menyetujui untuk menangani Timnas Indonesia selama dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun. Pernyataan ini menambah keyakinan bahwa Kluivert akan segera bergabung. Erick Thohir sendiri tidak menampik bahwa mantan penyerang Timnas Belanda itu merupakan salah satu kandidat yang sudah ia wawancarai ketika berada di Eropa. Hal ini semakin memperkuat spekulasi bahwa pelatih asal Belanda tersebut akan segera bergabung dengan Timnas Indonesia.
Mempercayai Erick Thohir
Riwayat pekerjaan Patrick Kluivert sering kali membuat orang meragukan kemampuannya. Meskipun belum memiliki prestasi yang gemilang dalam dunia kepelatihan, sejak pensiun pada tahun 2008, Kluivert hanya pernah melatih Timnas Curacao dan klub Turki, Adana Demirspor.
Persentase kemenangan yang dicapainya pun tidak terlalu mengesankan, yaitu di bawah 50 persen. Namun, dia pernah menjadi asisten bagi sejumlah pelatih terkenal seperti Ange Postecoglou, Louis van Gaal, dan Clarence Seedorf.
Jika dibandingkan dengan Shin Tae-yong, Patrick Kluivert memang kurang terkenal. Namun, mantan pelatih Timnas Indonesia, Nilmaizar, yakin bahwa PSSI telah mempertimbangkan dengan baik dalam memilih Kluivert sebagai pengganti STY.
"Melihat CV-nya memang kurang, di sisi Timnas hanya menangani Curacao. Begitu juga di level klub yang kurang bagus. Tapi saya melihat keputusan pak Erick Thohir sangat ahli strategi siapa yang tepat menangani Timnas kita," tutur Nil Maizar di kanal Youtube Metro TV.
Advertisement
Harus Dikonfirmasi
Apabila Patrick Kluivert benar-benar ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, ia akan menghadapi tantangan yang tidak mudah. Timnas Indonesia, yang dikenal sebagai Tim Merah-Putih, akan harus menyelesaikan tahap ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di wilayah Asia.
Saat ini, Timnas Indonesia menduduki posisi ketiga di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Tim Garuda telah mengumpulkan enam poin dari hasil satu kemenangan, empat kali seri, dan satu kekalahan dalam enam pertandingan yang telah dijalani.
Jadwal terdekat bagi Timnas adalah bertandang ke kandang Australia pada 20 Maret 2025, dan lima hari setelahnya, mereka akan menjamu Bahrain di Jakarta. Untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia harus meraih kemenangan penuh dalam sisa pertandingan ini.
"PSSI pasti sudah menganalisis, berdiskusi apa yang terbaik. Pelatih nanti akan dibantu banyak asistennya, dan akan membuat Timnas Indonesia jauh lebih baik. Layak kita tunggu, terutama laga melawan Australia dan Bahrain," tutur Nil Maizar.
"Kalau bisa menang, wah itu luar biasa. Itulah yang dipersiapkan setelah keputusan yang diambil PSSI sekarang ini," terang juru taktik Timnas Indonesia periode April 2012 sampai Februari 2013.
Akan Membawa Transformasi Signifikan
Nilmaizar merasa yakin bahwa perubahan pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert akan membawa dampak signifikan dan perubahan besar pada prestasi Timnas Indonesia. Ia memiliki keyakinan bahwa keputusan ini diambil dengan pertimbangan yang matang. Nilmaizar tidak menilai Shin Tae-yong sebagai pelatih yang buruk, terutama jika melihat bagaimana STY berhasil meningkatkan peringkat FIFA Timnas Indonesia secara signifikan.
"Saya yakin pengambilan keputusan ini benar-benar matang, saya yakin dengan itu. Mudah-mudahan progresnya bagus untuk ke depannya," ungkap Nilmaizar.
Menurutnya, keputusan ini sangat berani dan mungkin sudah diperhitungkan risikonya oleh pak Erik Thohir dan federasi. Ada empat pertandingan tersisa yang sangat krusial dan dapat menentukan masa depan tim.
"Keputusan yang sangat berani, mungkin ini sudah diambil risikonya oleh pak Erik Thohir dan Fedrasi. Empat laga tersisa yang sangat menentukan. Seandainya ini gagal, beban ada di pundak pak Erik Thohir," jelas pria berusia 55 tahun tersebut. Nilmaizar berharap perubahan ini akan membawa kemajuan positif bagi Timnas Indonesia di masa depan.
Â
Advertisement