Kebakaran Kampung Sempant dan Solidaritas Ramadan, Forum CSR Kontraktor TCM BEK Hadir Bantu Korban

Akibat kebakaran melanda Kampung Sempant menghanguskan 25 bangunan dan 96 jiwa kehilangan tempat tinggal, namun bantuan cepat dari Forum CSR Kontraktor PT TCM dan PT BEK serta semangat solidaritas Ramadan menjadi harapan bagi warga untuk bangkit kembali.

oleh Abdul Jalil Diperbarui 18 Mar 2025, 20:29 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2025, 18:05 WIB
Bantu Korban Kebakaran
Forum CSR Kontraktor PT TCM dan PT BEK dengan cepat memberikan bantuan berupa makanan, sembako, dan pakaian kepada warga Kampung Sempant yang terdampak kebakaran.... Selengkapnya

Liputan6.com, Kutai Barat - Si jago merah kembali mengamuk di tengah hari yang terik. Pada Minggu (16/3/2025) siang sekitar pukul 11.20 WITA, kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Kampung Sempant, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Api yang berkobar cepat menyebar di antara rumah-rumah yang berdempetan, ditambah lagi lokasi kampung yang berada di tepi sungai membuat situasi semakin sulit dikendalikan. Dalam hitungan jam, 25 unit bangunan, terdiri dari 16 rumah penduduk dan 9 bangunan sarang burung walet, ludes dilalap api.

Tak hanya itu, 5 unit sepeda motor juga tak luput dari amukan si jago merah, meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat. Meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, dampak kebakaran ini terasa begitu berat.

Sebanyak 28 kepala keluarga dengan total 96 jiwa kini kehilangan tempat tinggal. Rumah yang selama ini menjadi tempat bernaung, menyimpan kenangan, dan menjalani keseharian, kini tinggal puing dan abu.

Di tengah suasana bulan Ramadan yang penuh berkah, musibah ini menjadi ujian berat bagi warga Kampung Sempant. Namun, di balik kepedihan itu, semangat kebersamaan dan solidaritas mulai terlihat, salah satunya dari aksi cepat Forum CSR Kontraktor yang bekerja untuk PT Turbaindo Coal Mining (TCM) dan PT Bharinto Ekatama (BEK).

Jones Silas, Community Department Head PT TCM, tak bisa menyembunyikan keprihatinannya saat berbagi cerita tentang langkah awal yang diambil perusahaan.

“Ya, jadi kami dari CSR Forum Kontraktor TCM dan BEK, yang menaungi seluruh kontraktor di dua perusahaan itu, langsung bergerak begitu mendengar kabar musibah ini. Hari pertama pasca kebakaran, kami salurkan nasi kotak untuk warga Kampung Sempan agar kebutuhan makan mereka terpenuhi di tengah situasi sulit,” ungkap Jones usai menyerahkan bantuan, Senin (17/3/2025).

Tak berhenti di situ, bantuan tahap awal pun digulirkan, mulai dari sembako, pakaian dalam, hingga pakaian layak pakai, untuk membantu warga yang kehilangan hampir seluruh harta benda mereka. Bantuan pakaian layak pakai pun harus melewati proses pencucian terlebih dahulu sehingga korban kebakaran bisa langsung memakai sehari-hari.

Bagi Jones, momen Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat nilai kemanusiaan. Karena akses jalan yang sulit menuju kampung ini, bantuan dikirim menggunakan perahu bermesin tempel.

“Di bulan suci ini, kami ingin hadir sebagai bentuk kepedulian kepada saudara-saudara kami yang sedang diuji. Bantuan awal ini fokus pada kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian, karena itulah yang paling mereka butuhkan saat ini,” tuturnya sembari menegaskan bahwa semangat berbagi di Ramadan harus terus digaungkan, terutama di saat-saat sulit seperti ini.

Lebih lanjut, Jones menjelaskan bahwa Forum CSR Kontraktor TCM dan BEK ini tidak hanya berhenti pada bantuan darurat. Forum ini berkomitmen untuk terus mendampingi proses pemulihan warga Kampung Sempant.

“Kami akan berkoordinasi dengan tim dari kecamatan untuk melihat langkah ke depannya. Apakah warga akan membangun kembali di lokasi yang sama atau ada rencana relokasi? Mengingat kampung ini padat dan dekat sungai, tentu ada pertimbangan khusus. Biasanya pihak kecamatan yang akan mengkoordinasikan, dan kami siap membantu di fase mana pun yang memungkinkan,” paparnya.

Jones menambahkan, setelah kebutuhan awal terpenuhi, perusahaan akan memantau perkembangan untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan berkelanjutan.

Sementara itu, Community Development Head PT Bharinto Ekatama, Kristinawati menyebut, puasa Ramadan tak menghalangi semangat untuk memberikan bantuan. Meski harus menempuh perjalan darat dan disambung dengan sungai, bantuan harus segera sampai.

“Sebagian rekan kontraktor yang mengantarkan bantuan juga berpuasa dan semangat membantu,” kata Kristinawati.

Kebakaran ini memang meninggalkan luka mendalam bagi warga Kampung Sempant, namun cahaya harapan mulai menyelinap di tengah kepedihan. Bantuan dari perusahaan dan semangat solidaritas yang muncul di bulan Ramadan menjadi penguat bagi mereka untuk bangkit kembali.

Ramadan tahun ini, bagi warga Kampung Sempan, bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang menguatkan hati dan merajut kembali asa bersama komunitas yang peduli.

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya