Israel Serang Gaza Sebabkan 82 Orang Meninggal usai Pengumuman Genjatan Senjata

Serangan Israel di Gaza menewaskan 82 orang setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan. Sementara itu, perjanjian genjatan senjata akan berlaku 19 Januari mendatang.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 17 Jan 2025, 10:14 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 10:14 WIB
Di Tengah Harapan Kesepakatan Gencatan Senjata, Israel Terus Lancarkan Serangan Bom di Gaza
Sejumlah pihak dan lembaga menyebut serangan serta pemblokadean bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel di Gaza sebagai sebuah upaya untuk menghancurkan suatu populasi. (BASHAR TALEB/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Gaza kembali memanas setelah Israel melancarkan serangan udara yang menewaskan 82 orang, hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan. Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan global, mengingat kesepakatan tersebut seharusnya menjadi langkah menuju perdamaian setelah 15 bulan konflik. Serangan ini menargetkan rumah penduduk, rumah sakit, hingga tempat penampungan, menyisakan penderitaan mendalam bagi warga Gaza.

Pengumuman gencatan senjata yang dirayakan dengan penuh harap oleh warga Gaza berubah menjadi mimpi buruk ketika rudal Israel menghantam wilayah padat penduduk. Warga yang sebelumnya bersuka cita kini terpaksa kembali berlindung di bawah ancaman serangan lanjutan. 

Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata yang direncanakan mulai berlaku 19 Januari. Namun, insiden terbaru ini menimbulkan keraguan terhadap efektivitas perjanjian tersebut, terutama di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua pihak.

Kronologi Serangan Israel di Gaza

Di Tengah Harapan Kesepakatan Gencatan Senjata, Israel Terus Lancarkan Serangan Bom di Gaza
Beberapa sumber medis mengatakan bahwa serangan Israel menewaskan sedikitnya 70 warga Palestina di seluruh wilayah Gaza sejak Senin (13/1/2025). (BASHAR TALEB/AFP)... Selengkapnya

Pada Rabu dini hari (15/1/2025), serangan udara Israel menghantam kawasan Gaza, menewaskan sedikitnya 18 orang dalam satu serangan tunggal. Serangan lainnya di Sheikh Radwan menambah korban dengan 12 orang meninggal dunia. Sementara itu, drone Israel menargetkan kerumunan warga di kamp Bureij, menewaskan lima orang.

Jumlah korban terus bertambah seiring meningkatnya intensitas serangan hingga Kamis malam (16/1/2025). Serangan ini dilakukan beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diumumkan. Serangan ini menciptakan suasana mencekam di wilayah yang seharusnya menuju perdamaian.

“Kami memperkirakan akan terjadi lonjakan serangan pesawat tanpa awak dan artileri berat, dan itulah yang menyebabkan orang-orang mengakhiri perayaan setelah dua jam,” terang jurnalis Aljazeera, Hani Mahmoud, Kamis (16/1/2025), dikutip dari Aljazeera.

Perjanjian Gencatan Senjata dan Kontroversi

Gencatan senjata yang diumumkan melibatkan negosiasi antara Hamas dan Israel melalui mediator internasional. Perjanjian tersebut mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza, pengembalian warga yang mengungsi, dan penghentian permanen perang.

Namun, Israel menuduh Hamas melanggar beberapa poin perjanjian. Sebaliknya, Hamas menegaskan telah memenuhi semua syarat kesepakatan. Hingga kini, proses gencatan senjata direncanakan mulai berlaku 19 Januari. 

Meski demikian, pernyataan saling tuduh antara kedua pihak memunculkan kekhawatiran tentang keberlangsungan kesepakatan ini.

Dampak Serangan terhadap Warga Sipil

Di Tengah Harapan Kesepakatan Gencatan Senjata, Israel Terus Lancarkan Serangan Bom di Gaza
Militer Israel terus melanjutkan serangan mematikannya di sejumlah wilayah di Jalur Gaza. (BASHAR TALEB/AFP)... Selengkapnya

Serangan terbaru ini memicu krisis kemanusiaan di Gaza, terutama di daerah padat penduduk yang menjadi target rudal. Rumah sakit dan fasilitas medis juga menjadi sasaran serangan, mempersulit penanganan korban. Salah satu serangan menghancurkan Rumah Sakit Kamal Adwan, memaksa para tenaga medis dan pasien mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Salah satu saksi mata di Gaza menyebut bahwa serangan ini menghancurkan harapan warga untuk hidup damai. 

Reaksi Internasional terhadap Insiden Gaza

Berbagai negara menyerukan penghentian kekerasan dan mendesak Israel serta Hamas untuk mematuhi kesepakatan gencatan senjata. Namun, belum ada tindakan konkret dari komunitas internasional untuk menghentikan eskalasi konflik ini.

Sementara itu, PBB mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza. Organisasi kemanusiaan juga menyerukan akses bantuan yang lebih luas untuk para korban di wilayah tersebut.

Meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan, serangan terbaru ini menimbulkan keraguan terhadap prospek perdamaian jangka panjang. Para analis menyebut bahwa ketidakpercayaan antara Israel dan Hamas menjadi hambatan utama untuk mengakhiri konflik.

Mengapa Israel melancarkan serangan meski ada kesepakatan gencatan senjata?

Israel menuduh Hamas melanggar beberapa poin perjanjian, meskipun klaim ini dibantah oleh Hamas.

Apa dampak dari serangan Israel di Gaza?

Serangan ini menyebabkan 82 korban jiwa, termasuk wanita dan anak-anak, serta menghancurkan infrastruktur vital seperti rumah sakit dan tempat penampungan.

Kapan gencatan senjata akan mulai berlaku?

Perjanjian gencatan senjata dijadwalkan mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

Apa isi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas?

Perjanjian ini mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza, pengembalian pengungsi ke rumah mereka, dan penghentian permanen perang.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya