Heboh Penyebab Bopeng karena Pemakaian Masker Terus Menerus, Ini Faktanya

Memahami Maskne: Akar Masalah Jerawat Akibat Masker

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 21 Jan 2025, 19:20 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 19:20 WIB
Gunakan Acne Patch saat Berjerawat
Cara Mengatasi Kulit Wajah yang Bopeng/copyright istock/megaflopp... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan pengakuan seorang influencer dokter yang mengalami penyebab bopeng pada wajahnya setelah menggunakan masker secara intensif selama pandemi COVID-19. Kejadian ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat tentang hubungan antara penggunaan masker dan munculnya jerawat yang berpotensi meninggalkan bekas permanen pada wajah.

Berbagai spekulasi bermunculan seputar penyebab bopeng yang dikaitkan dengan pemakaian masker dalam jangka panjang. Para tenaga kesehatan yang menggunakan masker berlapis selama berjam-jam menjadi sorotan utama, mengingat mereka lebih berisiko mengalami masalah kulit akibat penggunaan alat pelindung diri yang intensif. Fenomena ini semakin menarik perhatian setelah banyak penyebab bopeng yang dilaporkan oleh para profesional kesehatan.

Meskipun masker telah terbukti efektif dalam mencegah penularan virus, namun penyebab bopeng yang muncul akibat penggunaannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Kondisi ini memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme terjadinya masalah kulit dan cara pencegahannya, terutama bagi mereka yang masih harus menggunakan masker dalam aktivitas sehari-hari.

UNtuk lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber penjelasan lengkapnya, pada Selasa (21/1).

Memahami Maskne: Akar Masalah Jerawat Akibat Masker

Hindari Memecahkan Jerawat
Cara Mengatasi Kulit Wajah yang Bopeng/copyright istock/Boyloso... Selengkapnya

Fenomena jerawat akibat penggunaan masker, atau yang dikenal dengan istilah "maskne" (mask acne), telah menjadi perhatian serius dalam dunia kesehatan kulit. Seorang dokter spesialis kulit menjelaskan bahwa penggunaan masker menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jerawat. Kondisi lembap dan panas yang terjebak di balik masker, ditambah dengan akumulasi keringat, minyak, dan bakteri, menjadi pemicu utama timbulnya masalah kulit ini.

Risiko timbulnya maskne semakin meningkat pada individu dengan tipe kulit tertentu. Pemilik kulit sensitif dan kering menjadi kelompok yang paling rentan, karena karakteristik kulit mereka yang mudah teriritasi ketika kehilangan lapisan pelindung alami. Namun, hal ini tidak berarti pemilik kulit berminyak terbebas dari risiko. Justru, produksi minyak berlebih dapat memperparah kondisi jerawat yang sudah ada.

Gesekan yang terjadi antara masker dan permukaan kulit juga berperan penting dalam memicu iritasi. Ketika digunakan dalam waktu lama, gesekan ini dapat merusak barrier kulit dan menciptakan kondisi yang memungkinkan bakteri berkembang biak dengan cepat. Tanpa perawatan yang tepat, jerawat yang timbul dapat berkembang menjadi inflamasi serius dan berpotensi meninggalkan bekas permanen.

Situasi menjadi lebih kompleks bagi tenaga kesehatan yang harus menggunakan masker berlapis demi keamanan. Penggunaan multiple layer masker ini secara signifikan mengurangi sirkulasi udara ke kulit, menciptakan kondisi yang jauh lebih lembap dan hangat dibandingkan penggunaan masker tunggal. Hal ini meningkatkan risiko timbulnya maskne secara eksponensial.

Hubungan Maskne dengan Timbulnya Bopeng

Ketika maskne tidak ditangani dengan tepat, risiko timbulnya bopeng menjadi ancaman nyata bagi kesehatan kulit. Proses terbentuknya bopeng dimulai dari inflamasi berkelanjutan yang terjadi pada lapisan dalam kulit. Peradangan yang tidak kunjung mereda ini memicu respons tubuh untuk memproduksi kolagen secara berlebihan sebagai bagian dari proses penyembuhan.

Produksi kolagen yang tidak teratur ini dapat menghasilkan jaringan parut yang tidak rata, membentuk cekungan atau lekukan pada permukaan kulit. Kondisi ini diperparah oleh hilangnya jaringan kulit akibat inflamasi berkepanjangan, yang pada akhirnya menciptakan depresi permanen pada permukaan kulit yang kita kenal sebagai bopeng.

Faktor risiko timbulnya bopeng semakin meningkat pada individu yang memiliki kecenderungan membentuk jaringan parut atau mereka yang mengalami peradangan jerawat yang severe. Durasi peradangan memegang peranan kunci dalam severitas bopeng yang terbentuk - semakin lama jerawat dibiarkan tanpa penanganan tepat, semakin besar kemungkinan terbentuknya jaringan parut permanen.

Penting untuk dipahami bahwa tidak semua jenis bopeng memiliki karakteristik yang sama. Beberapa dapat berbentuk rolling scar yang dangkal dan lebar, sementara lainnya mungkin membentuk ice pick scar yang dalam dan sempit. Variasi ini bergantung pada bagaimana tubuh merespons proses penyembuhan dan seberapa dalam kerusakan jaringan yang terjadi.

Rekomendasi Perawatan Kulit saat Menggunakan Masker

Perawatan kulit yang tepat menjadi kunci utama dalam mencegah timbulnya maskne dan risiko bopeng yang menyertainya. Langkah pertama dan paling fundamental adalah menjaga kebersihan wajah secara konsisten. Membersihkan wajah dengan pembersih yang lembut sebelum dan sesudah menggunakan masker menjadi rutinitas yang tidak boleh dilewatkan, namun penting untuk menghindari pembersihan yang terlalu agresif yang justru dapat memperparah iritasi.

Penggunaan pelembap menjadi langkah crucial berikutnya dalam rutinitas perawatan kulit. Pelembap berfungsi untuk memperkuat barrier kulit dan menjaga keseimbangan hidrasinya. Pemilihan pelembap harus disesuaikan dengan jenis kulit - formulasi gel untuk kulit berminyak dan krim untuk kulit kering - dengan memastikan bahwa produk yang dipilih bersifat non-comedogenic untuk menghindari penyumbatan pori-pori.

Proteksi dari sinar UV tetap menjadi prioritas meskipun sebagian wajah tertutup masker. Penggunaan tabir surya dengan minimal SPF 30 tidak hanya melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari, tetapi juga membantu mencegah hiperpigmentasi yang dapat memperburuk tampilan bekas jerawat. Penting untuk memilih sunscreen yang ringan dan tidak memicu jerawat.

Ketika jerawat sudah terlanjur muncul, penanganan yang tepat dan cepat menjadi crucial untuk mencegah terbentuknya bopeng. Hindari mencoba "memecahkan" atau memanipulasi jerawat, karena tindakan ini justru dapat memperparah inflamasi dan meningkatkan risiko terbentuknya jaringan parut. Konsultasi dengan profesional kesehatan kulit menjadi langkah yang bijak untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Tips Memilih dan Menggunakan Masker yang Aman untuk Kulit

Pemilihan jenis masker yang tepat menjadi faktor krusial dalam mencegah masalah kulit. Masker dengan bahan yang lembut dan breathable seperti katun berkualitas tinggi atau masker medis dengan material hypoallergenic menjadi pilihan yang direkomendasikan. Bahan-bahan ini memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik dan meminimalkan risiko iritasi pada kulit.

Frekuensi penggantian masker juga perlu diperhatikan dengan serius. Masker sekali pakai harus diganti setiap kali digunakan, sementara masker kain perlu dicuci setelah setiap pemakaian. Penggunaan masker yang sama secara berulang tanpa pencucian yang tepat dapat mengakumulasi bakteri dan minyak yang berpotensi memperparah masalah kulit.

Cara menggunakan masker pun tidak kalah pentingnya. Pastikan masker terpasang dengan nyaman tanpa terlalu ketat yang dapat menciptakan gesekan berlebih pada kulit. Jika memungkinkan, berikan "waktu istirahat" bagi kulit dengan melepas masker selama 15 menit setiap 4 jam, tentunya dalam situasi yang aman dan sesuai protokol kesehatan.

Untuk pengguna masker dalam waktu panjang, seperti para profesional kesehatan, penggunaan barrier cream atau pelindung kulit tambahan di area yang bersentuhan dengan masker dapat membantu mengurangi gesekan dan iritasi. Namun, pemilihan produk harus tetap mempertimbangkan risiko oklusi yang dapat memperparah maskne.

Meskipun penggunaan masker dapat memicu timbulnya maskne yang berpotensi meninggalkan bopeng, hal ini bukan berarti kita harus menghindari penggunaan masker sama sekali. Pemahaman yang tepat tentang mekanisme terbentuknya maskne dan bopeng, diikuti dengan penerapan langkah-langkah pencegahan yang konsisten, dapat secara signifikan mengurangi risiko terjadinya masalah kulit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya