Wacana 4 Hari Kerja di Jakarta, Negara-Negara Ini Sudah Duluan Menerapkan

Wacana 4 hari kerja di Jakarta tengah digodok oleh tim transisi Pramono Anung dan Rano Karno, terinspirasi dari berbagai negara yang telah sukses menerapkannya. Bagaimana implementasinya?

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 23 Jan 2025, 12:17 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 12:17 WIB
Lingkungan kerja.
Ilustrasi lingkungan kerja di TASPEN. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Wacana empat hari kerja dalam seminggu kini sedang menjadi perbincangan hangat di Jakarta. Ide ini digagas oleh tim transisi Pramono Anung dan Rano Karno sebagai solusi menghadapi tantangan musim penghujan dan kemarau yang berdampak pada aktivitas masyarakat. Kebijakan ini diyakini dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menekan dampak buruk polusi udara selama musim kemarau.

Tren pengurangan hari kerja sebenarnya sudah lebih dahulu diterapkan di berbagai negara, termasuk Jerman, Belgia, dan Islandia. Negara-negara ini melaporkan hasil positif berupa peningkatan produktivitas kerja dan keseimbangan kehidupan para pekerjanya. Jika Jakarta mengadopsi sistem serupa, ada harapan besar terhadap efisiensi kerja dan kualitas hidup masyarakat.

Namun, tidak sedikit pula yang mempertanyakan kesiapan infrastruktur, kebijakan pendukung, serta dampak jangka panjangnya. Bagaimana wacana ini akan diterapkan, dan apa yang bisa dipelajari dari negara lain.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (23/1/2025), berikut daftar negara yang sudah menerapkan kebijakan 4 hari kerja dalam sepekan. 

Negara yang Menerapkan 4 Hari Kerja dalam Sepekan

1. Jerman

Jerman sedang menguji kebijakan 4 hari kerja dengan melibatkan 45 perusahaan dalam proyek percontohan selama enam bulan sejak Februari 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keseimbangan kehidupan kerja di negara yang memiliki rata-rata jam kerja mingguan 34,2 jam, salah satu yang terendah di Eropa. Sebagian besar pekerja mendukung kebijakan ini, dengan 71 persen menyatakan keinginan untuk beralih ke 4 hari kerja, sementara mayoritas pengusaha menilai hal ini realistis untuk diterapkan.

2. Belgia

Belgia resmi mengadopsi 4 hari kerja melalui undang-undang pada 2023, memberikan karyawan opsi untuk menyelesaikan jam kerja mingguan dalam 4 hari tanpa kehilangan gaji. Tujuan kebijakan ini adalah menciptakan fleksibilitas di pasar kerja yang kaku dan mempermudah keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Namun, tantangan muncul karena durasi kerja harian menjadi lebih panjang, yang dianggap melelahkan oleh sebagian pekerja, khususnya di sektor shift.

3. Islandia

Islandia berhasil mengimplementasikan 4 hari kerja setelah eksperimen besar-besaran yang melibatkan 2.500 pekerja dari berbagai sektor. Eksperimen ini menunjukkan bahwa produktivitas tetap stabil bahkan meningkat, sementara keseimbangan hidup para pekerja juga membaik. Keberhasilan ini mendorong banyak sektor di Islandia untuk mengadopsi kebijakan ini secara permanen, menjadikannya sebagai model reformasi kerja global.

Negara yang Menerapkan 4 Hari Kerja dalam Sepekan

4. Spanyol

Spanyol memulai uji coba 4 hari kerja, khususnya di sektor teknologi, untuk mengatasi tantangan pasca-pandemi. Hasil uji coba menunjukkan peningkatan produktivitas dan kesejahteraan karyawan, menjadikannya salah satu langkah inovasi di dunia kerja Spanyol. Namun, penerapannya di sektor lain seperti pariwisata dan manufaktur menghadapi tantangan besar karena membutuhkan kehadiran fisik dan jam kerja panjang.

5. Jepang

Jepang telah menguji kebijakan 4 hari kerja melalui perusahaan besar seperti Microsoft Jepang, yang melaporkan peningkatan produktivitas hingga 40 persen. Kebijakan ini dirancang untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja atau “karoshi,” yang menjadi masalah serius di negara tersebut. Meskipun hasil eksperimen menjanjikan, adopsinya masih terbatas pada perusahaan-perusahaan modern, sementara perusahaan tradisional cenderung mempertahankan budaya kerja panjang.

6. Uni Emirat Arab (UEA)

UEA menerapkan 4,5 hari kerja secara resmi pada Januari 2022, di mana sektor publik libur mulai Jumat siang hingga Minggu. Kebijakan ini bertujuan menyelaraskan jadwal kerja dengan negara-negara Barat, meningkatkan produktivitas, dan menarik investasi asing. Meski berhasil di sektor formal, kebijakan ini belum sepenuhnya merata di sektor informal, namun tetap menjadi model baru di kawasan Timur Tengah.

Negara yang Menerapkan 4 Hari Kerja dalam Sepekan

Ilustrasi karyawan, bekerja, rapat, suasana kantor. (Foto By AI)
Ilustrasi karyawan, bekerja, rapat, suasana kantor. (Foto By AI)... Selengkapnya

7. Irlandia

Irlandia telah memulai proyek percontohan kebijakan 4 hari kerja dengan melibatkan berbagai perusahaan yang didukung oleh pemerintah. Program ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan keseimbangan kehidupan kerja di sektor formal. Hasil awal menunjukkan dampak positif terhadap kepuasan kerja karyawan, sehingga pemerintah mempertimbangkan penerapan lebih luas.

8. Selandia Baru

Selandia Baru mencatat keberhasilan kebijakan ini melalui perusahaan seperti Perpetual Guardian, yang melaporkan peningkatan produktivitas dan keseimbangan hidup karyawan. Eksperimen ini menjadi inspirasi untuk memperluas adopsi kebijakan serupa di sektor lain. Dukungan dari masyarakat dan pemerintah semakin memperkuat peluang penerapan 4 hari kerja secara nasional.

9. Portugal

Portugal mendukung uji coba kebijakan 4 hari kerja sebagai bagian dari strategi reformasi tenaga kerja. Program ini mendapatkan sambutan positif dari karyawan, yang merasa lebih puas dengan waktu kerja yang lebih fleksibel. Namun, tantangan muncul di sektor yang sulit menyesuaikan beban kerja dengan pengurangan hari kerja.

Negara yang Menerapkan 4 Hari Kerja dalam Sepekan

10. Skotlandia

Skotlandia meluncurkan program percontohan 4 hari kerja yang bertujuan meningkatkan produktivitas nasional dan keseimbangan kehidupan kerja. Eksperimen ini didukung oleh pemerintah dan sektor swasta yang melihat peluang untuk mengurangi tingkat stres dan meningkatkan efisiensi kerja. Meski demikian, kebijakan ini masih dalam tahap awal pengujian di beberapa sektor.

11. Austria

Austria memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk menyelesaikan jam kerja mingguan dalam 4 hari jika disepakati dengan perusahaan. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan efisiensi kerja tanpa mengurangi produktivitas. Meski belum diterapkan secara luas, pendekatan ini dianggap sebagai langkah positif menuju reformasi kerja yang lebih fleksibel.

12. Finlandia

Finlandia menggagas wacana 4 hari kerja sebagai bagian dari strategi kesejahteraan tenaga kerja, meski belum sepenuhnya diterapkan secara luas. Wacana ini mendapat dukungan dari berbagai sektor, terutama yang membutuhkan fleksibilitas tinggi. Meski masih dalam tahap diskusi, Finlandia berupaya menyesuaikan kebijakan ini dengan kebutuhan nasional untuk menciptakan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.

Apa manfaat utama dari empat hari kerja dalam seminggu?

Empat hari kerja dapat meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja, kepuasan pekerja, dan produktivitas.

Apakah kebijakan ini cocok diterapkan di Jakarta?

Kebijakan ini cocok untuk sektor tertentu, seperti teknologi dan perkantoran, tetapi memerlukan penyesuaian untuk sektor informal dan pabrik.

Negara mana saja yang telah menerapkan kebijakan empat hari kerja?

Beberapa negara yang telah sukses mengadopsi kebijakan ini antara lain Jerman, Belgia, dan Islandia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya