Bola.com, Kediri - Album foto dari masa lalu dapat membangkitkan kembali kenangan yang sangat berarti dalam kehidupan seseorang. Di zaman digital saat ini, orang mulai jarang mengoleksi foto kenangan dalam bentuk fisik seperti buku album. Sebagian besar orang lebih memilih menyimpan kenangan mereka dalam format digital.
Salah satu dari sedikit orang yang masih mengoleksi foto-foto lama adalah Gusnul Yakin.
Advertisement
Baca Juga
Begitu PSSI menunjuk Patrick Kluivert dan kemudian Gerald Vanenburg sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23, sekaligus membantu Kluivert di timnas senior, Gusnul Yakin segera mencari album foto lamanya.
Advertisement
"Saya ingat pernah foto dengan Gerald Vanenburg. Setelah wakil KNVB dapat izin dari pelatih Bobby Robson, kami foto bersama dengan Gerald Vanenburg. Saat itu dia habis latihan di camp PSV Eindhoven. Setelah saya cari, ternyata foto itu masih tersimpan baik," ungkap Gusnul Yakin kepada Bola.com.
Perwakilan Indonesia di Belanda
Pada tahun 1991, Gusnul Yakin bersama pelatih muda Indonesia lainnya, seperti Simson Rumahpasal, Soebodro, dan Ali Rahman, berpartisipasi sebagai duta Indonesia dalam program pertukaran pemuda dan budaya. Sayangnya, dua nama terakhir telah meninggal dunia.
"Kami berempat menjadi duta pemuda dan budaya untuk sepak bola. Sambutan dari KNVB pada waktu itu sangat luar biasa. Kami diperlakukan seperti raja. Semua fasilitas mulai dari hotel, makanan, hingga uang saku ditanggung oleh KNVB. Seingat saya, kami masing-masing menerima uang saku sebesar 850 gulden. Saya juga masih menyimpan perlengkapan yang diberikan KNVB, seperti celana training hingga jaket. Saat itu, kebetulan di Belanda menjelang musim dingin," kenang Gusnul Yakin.
Gusnul Yakin, yang kini dikenal sebagai pengamat sepak bola senior dari Malang, juga menyatakan kekagumannya terhadap fasilitas klub milik Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven, tempat yang mereka kunjungi untuk mempelajari ilmu sepak bola.
"Bayangkan sendiri. 34 tahun lalu, fasilitas klub di Belanda sudah sangat luar biasa. Kami diantar oleh pengurus KNVB ke sekretariat dan kamp pelatihan klub-klub besar Liga Belanda. Ajax dan PSV memiliki lima lapangan latihan dengan kualitas bagus. Jadi, jangan heran klub tersebut memiliki prestasi di Eropa dan dunia," katanya.
Advertisement
Mengunjungi Tim Nasional Belanda
Gusnul Yakin dan timnya tidak hanya mengamati dua klub besar di Belanda, tetapi juga menyaksikan langsung persiapan Timnas Belanda. Tim tersebut saat itu dilatih oleh Rinus Michels menjelang pertandingan penyisihan melawan Siprus.
Ketika itu, Timnas Belanda diperkuat oleh sejumlah pemain bintang seperti Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard. Kehadiran para pemain ini menambah kekuatan tim dan menjadi sorotan banyak pihak.
"Padahal, pemain Timnas Belanda saat itu dihuni banyak bintang. Tapi, menu latihan yang diberikan Rinus Michels simpel dan fokus pada skema permainan yang terus diulang berkali-kali. Ternyata repetisi itu sangat penting, dan yang kami lihat praktiknya di pertandingan ketika Belanda berhasil mengalahkan Siprus," ungkapnya.
Pengulangan dalam latihan yang diterapkan oleh Rinus Michels ternyata menjadi kunci keberhasilan. Fokus pada skema permainan yang sederhana namun efektif terbukti ampuh saat Belanda berhasil mengalahkan Siprus. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya konsistensi dan repetisi dalam latihan untuk mencapai hasil maksimal di lapangan.
Mendukung Kebijakan PSSI
Gusnul Yakin memberikan apresiasi terhadap keputusan PSSI yang menunjuk Gerald Vanenburg sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23 sekaligus asisten Patrick Kluivert di timnas senior. "Kualitas tim pelatih Timnas Indonesia saat ini tak perlu diragukan lagi. Orang yang tak pernah melihat dengan mata kepala sendiri di Belanda, pasti masih ragu. Tapi, bagi saya pribadi, tak ada keraguan. Berikutnya tergantung keseriusan dan kontinuitas PSSI membangun sepak bola Indonesia," tuturnya.
Gusnul Yakin, yang pernah melatih Arema pada era Galatama, berharap masyarakat dapat segera melupakan Shin Tae-yong, yang telah diberhentikan oleh PSSI. "Mari kita lupakan Shin Tae-yong. Selanjutnya kita harus dukung total semua kebijakan PSSI di bawah Ketua Umum Erick Thohir. Saya kira Erick Thohir juga tak main-main memilih Patrick Kluivert dan stafnya," ucap Gusnul Yakin.
Advertisement