Liputan6.com, Jakarta Gula darah yang tinggi bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan, terutama jika mencapai angka 500 mg/dL atau lebih. Kondisi ini dikenal sebagai hiperglikemia akut yang memerlukan tindakan cepat untuk mencegah komplikasi yang lebih buruk. Tidak hanya mengancam organ vital, kadar gula darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko ketoasidosis diabetik dan sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik.
Bagi penderita diabetes atau mereka yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ini, memahami cara menurunkan gula darah dengan cepat sangatlah penting. Selain pengobatan medis, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan secara mandiri untuk mengontrol kadar gula darah agar tetap stabil.
Advertisement
Lalu, jika gula darah mencapai 500 mg/dL, apa yang harus segera dilakukan? Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda tempuh untuk menurunkan gula darah tinggi dengan aman dan efektif.
Advertisement
Bahaya Gula Darah yang Mencapai 500
Kadar gula darah mencapai 500 mg/dL adalah sangat berbahaya dan memerlukan penanganan segera. Angka ini jauh di atas batas normal, dan dapat meningkatkan risiko kondisi serius seperti ketoasidosis diabetik, yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.Â
Gula darah tinggi dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan komplikasi kronis seperti penyakit kardiovaskular, neuropati, dan gangguan ginjal. Kerusakan yang disebabkan oleh gula darah tinggi terhadap pembuluh darah dan saraf juga dapat menyebabkan komplikasi yang signifikan terhadap organ tubuh, mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Penting untuk memantau kadar gula darah secara teratur dan mengikuti rencana pengelolaan diabetes yang disarankan oleh dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda tempuh untuk menurunkan gula darah tinggi dengan aman dan efektif.
1. Lakukan Pemeriksaan Keton dan Segera ke Dokter
Saat kadar gula darah mencapai angka 500 mg/dL, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah melakukan tes keton di urine. Kadar keton yang tinggi bisa menjadi tanda ketoasidosis diabetik, kondisi berbahaya yang dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Jika hasil tes keton menunjukkan tingkat sedang atau tinggi, segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Dalam beberapa kasus, pasien perlu mendapatkan perawatan di ruang gawat darurat untuk menghindari risiko komplikasi lebih lanjut.
Jika tidak dapat segera ke dokter, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik dan menghindari makanan tinggi karbohidrat hingga mendapatkan penanganan medis.
Advertisement
2. Gunakan Insulin Sesuai Anjuran Dokter
Bagi penderita diabetes yang sudah menjalani terapi insulin, menyuntikkan insulin kerja cepat bisa menjadi solusi untuk menurunkan kadar gula darah dengan cepat. Namun, perlu diingat bahwa pemberian dosis harus sesuai dengan anjuran dokter.
Setelah menyuntikkan insulin, periksa kembali kadar gula darah dalam waktu 15 menit untuk memastikan efektivitasnya. Jangan berlebihan dalam penggunaan insulin karena bisa menyebabkan hipoglikemia (gula darah terlalu rendah) yang juga berbahaya.
Jika mengalami gejala seperti pusing, kebingungan, atau lemas setelah injeksi, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Jaga Pola Makan dan Hindari Karbohidrat Olahan
Menjaga pola makan adalah langkah penting dalam menstabilkan gula darah. Menurut American Diabetes Association, makanan dengan indeks glikemik rendah lebih disarankan bagi penderita diabetes dibandingkan dengan makanan tinggi karbohidrat olahan.
Hindari makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana seperti roti putih, nasi putih, dan kue manis. Pilih makanan tinggi serat seperti sayuran hijau, oatmeal, dan roti gandum utuh yang membantu mengontrol kadar gula darah.
Selain itu, minum air putih yang cukup bisa membantu ginjal mengeluarkan kelebihan gula dari dalam tubuh.
Advertisement
4. Rutin Berolahraga dengan Intensitas Ringan
Olahraga juga berperan dalam menurunkan gula darah secara alami. Sebuah penelitian dalam Biochemical Journal menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu tubuh menggunakan glukosa dengan lebih efektif.
Jika kadar gula darah masih di bawah 240 mg/dL, Anda dapat melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki selama 30 menit. Hindari olahraga berat jika terdapat keton dalam urine, karena justru dapat memperburuk kondisi.
Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dalam jangka panjang.
5. Kelola Stres dan Pastikan Tidur Cukup
Stres dapat meningkatkan kadar gula darah karena tubuh melepaskan hormon kortisol dan glukagon saat mengalami tekanan. Oleh karena itu, mengelola stres adalah langkah penting dalam menjaga kestabilan gula darah.
Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan untuk mengurangi stres. Tidur yang cukup dan berkualitas juga berperan dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Hindari begadang dan pastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup untuk mendukung fungsi metabolisme yang optimal.
Advertisement
Apa yang harus dilakukan jika gula darah tiba-tiba melonjak tinggi?
Jika gula darah naik drastis, periksa kadar keton dalam urine, minum banyak air putih, hindari makanan tinggi gula, dan segera konsultasikan dengan dokter jika kondisi tidak membaik.
Apakah olahraga bisa langsung menurunkan gula darah?
Ya, olahraga ringan seperti jalan kaki dapat membantu menurunkan gula darah. Namun, hindari olahraga berat jika kadar gula darah sudah sangat tinggi atau terdapat keton dalam urine.
Advertisement
Berapa kadar gula darah normal setelah makan?
Kadar gula darah normal setelah makan seharusnya kurang dari 200 mg/dL. Jika melebihi angka ini, sebaiknya lakukan pengecekan lebih lanjut dan konsultasi dengan dokter.
Apakah ada makanan yang bisa membantu menurunkan gula darah dengan cepat?
Makanan tinggi serat seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan gandum utuh dapat membantu mengontrol gula darah. Selain itu, cuka apel dan kayu manis juga diyakini memiliki manfaat dalam menstabilkan kadar glukosa.
Advertisement