Liputan6.com, Jakarta USAID, badan pembangunan internasional Amerika Serikat, tengah menghadapi tekanan besar setelah dua tokoh berpengaruh, Donald Trump dan Elon Musk, melontarkan kritik tajam terhadap organisasi ini. Musk bahkan menyebut USAID sebagai "organisasi kriminal", sementara Trump menilai badan tersebut dikelola oleh "orang-orang gila yang radikal". Kritik ini memicu spekulasi bahwa USAID bisa saja dibubarkan dalam waktu dekat.
Kontroversi ini bermula ketika Musk, yang saat ini dipercaya Trump untuk memimpin panel pemangkasan biaya federal, mengungkapkan melalui media sosial X bahwa USAID perlu ditutup. Menurut Musk, organisasi ini tidak lagi dapat diperbaiki dan menghamburkan uang pajak rakyat Amerika untuk hal-hal yang tidak jelas. Trump pun turut memperkuat pernyataan tersebut dengan mengisyaratkan adanya kemungkinan perubahan besar dalam kebijakan USAID.
Advertisement
Pernyataan mereka memicu perdebatan sengit, mengingat USAID selama ini memiliki peran penting dalam memberikan bantuan kemanusiaan di berbagai negara. Namun, apakah benar ada masalah besar di dalam tubuh USAID yang membuat lembaga ini perlu dibubarkan? Simak kronologi lengkapnya berikut ini.
Advertisement
Awal Mula Kontroversi: Musk Sebut USAID Organisasi Kriminal
Kritik terhadap USAID mencuat setelah Elon Musk mengunggah sebuah pernyataan di platform X yang menuding bahwa badan tersebut terlibat dalam praktik yang tidak transparan. "USAID merupakan organisasi kriminal," tulis Musk dalam salah satu unggahannya, tanpa memberikan bukti lebih lanjut.
Dalam unggahan selanjutnya, Musk mengklaim bahwa USAID menggunakan dana pajak warga Amerika untuk mendanai penelitian senjata biologis, termasuk terkait COVID-19. Meski klaim tersebut tidak didukung bukti konkret, pernyataan ini segera menuai respons luas di dunia politik dan masyarakat.
Tak hanya itu, Musk juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama tim yang berada di bawah Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) tengah berusaha menutup USAID.
Advertisement
Trump Ikut Mengecam USAID, Sebut Dikelola Orang-orang Radikal
Setelah pernyataan Musk viral, Donald Trump turut mengomentari USAID dalam sebuah konferensi pers. Presiden AS itu menyebut bahwa badan tersebut dikelola oleh "orang-orang gila yang radikal" dan harus segera ditinjau ulang.
Menurut Trump, USAID telah banyak menghamburkan dana untuk program-program luar negeri yang tidak selalu sejalan dengan kepentingan Amerika Serikat. Dia juga mengungkapkan bahwa pemerintahannya tengah mempertimbangkan masa depan badan tersebut, termasuk kemungkinan menggabungkannya ke dalam Departemen Luar Negeri.
Trump menegaskan bahwa sebelum keputusan final dibuat, timnya akan membersihkan badan tersebut dari para pejabat yang dianggap tidak sejalan dengan visinya.
Pemecatan Pejabat USAID dan Upaya Pengambilalihan oleh Tim Musk
Pernyataan Trump dan Musk tak berhenti pada kritik saja. Reuters melaporkan bahwa dua pejabat keamanan tinggi di USAID telah dipecat setelah mereka menghalangi tim dari Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin Musk untuk mengakses bagian-bagian tertentu di kantor USAID.
Pemecatan ini memicu spekulasi bahwa pemerintahan Trump memang tengah bergerak untuk mengambil alih kendali USAID dan merombaknya secara besar-besaran. Bahkan, beberapa sumber menyebut bahwa situs web resmi USAID sempat mengalami gangguan akses, yang menimbulkan dugaan adanya intervensi dari pihak luar.
Advertisement
Dampak Potensial: Program Bantuan USAID Terancam Dihentikan
Jika benar USAID dibubarkan atau diintegrasikan ke dalam departemen lain, berbagai program bantuan yang selama ini dijalankan badan tersebut bisa mengalami gangguan serius.
USAID dikenal sebagai salah satu donatur terbesar di dunia, dengan anggaran miliaran dolar untuk berbagai program seperti kesehatan perempuan di zona konflik, bantuan air bersih, dan pengobatan penyakit menular. Pada 2024 saja, badan ini menyumbang 42 persen dari total bantuan kemanusiaan global yang dipantau oleh PBB.
Namun, di bawah kebijakan "America First" Trump, banyak program bantuan luar negeri telah dipangkas, dan rencana penutupan USAID bisa menjadi langkah lanjutan dari kebijakan tersebut.
Peran Musk dalam Reformasi Pemerintahan AS
Elon Musk tidak hanya mengkritik USAID, tetapi juga memainkan peran besar dalam reformasi pemerintahan Trump. Sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), Musk bertanggung jawab dalam memangkas pengeluaran negara dan mengurangi birokrasi.
Ia mengklaim bahwa banyak dana pemerintah yang bocor ke jaringan penipuan, termasuk individu yang menciptakan identitas palsu untuk menerima bantuan sosial. Musk bahkan memperkirakan bahwa kebijakan penghematan ini dapat mengurangi defisit anggaran AS hingga 1 triliun dolar dalam setahun.
Trump sendiri mengakui bahwa meski tidak selalu sepakat dengan Musk, ia menghormati pendekatan tajamnya dalam mengefisiensikan anggaran federal.
Advertisement
1. Apa alasan Elon Musk ingin menutup USAID?
Musk menuding USAID sebagai organisasi kriminal yang menyalahgunakan dana pajak rakyat untuk proyek yang tidak transparan. Ia juga menilai badan ini tidak lagi bisa diperbaiki.
2. Apa dampak jika USAID benar-benar dibubarkan?
Banyak program bantuan kemanusiaan yang didanai USAID bisa terhenti, termasuk proyek kesehatan, penyediaan air bersih, dan penanggulangan bencana di berbagai negara.
Advertisement
3. Apakah Trump benar-benar akan menutup USAID?
Trump masih mempertimbangkan opsi untuk membubarkan atau mengintegrasikan USAID ke dalam Departemen Luar Negeri. Namun, belum ada keputusan resmi yang diumumkan.