Liputan6.com, Jakarta Nama Irene Kharisma Sukandar semakin dikenal di dunia catur internasional setelah mencetak prestasi gemilang dengan menempati peringkat sembilan besar dalam Kejuaraan Catur Cepat FIDE di New York City. Meski mencapai pencapaian luar biasa, perjalanan Irene tidaklah mudah. Ia harus membiayai sendiri keikutsertaannya dalam berbagai turnamen dunia tanpa dukungan sponsor maupun bantuan dari pemerintah.
Sebagai atlet catur wanita yang bersaing dalam olahraga yang didominasi pria, Irene membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi dapat mengantarkannya ke jajaran elit dunia. Ia berhasil mencetak total 7,5 poin dalam 11 babak, yang turut meningkatkan ratingnya sebesar 21 poin dengan performa luar biasa sebesar 2.494.
Namun, di balik pencapaian tersebut, Irene harus menghadapi tantangan besar, termasuk dalam hal pendanaan. "Puji TUHAN! Peringkat 9 besar dunia! Kejuaraan Dunia Catur Cepat, New York City - USA," tulis Irene di akun Instagram pribadinya @irene_sukandar.
Advertisement
Awal Mula Perjalanan Karier Irene Sukandar
Lahir di Jakarta pada 7 April 1992, Irene sudah mulai tertarik pada dunia catur sejak dini. Ketertarikannya bermula saat ia melihat sang ayah mengajari kakaknya, Kaisar Jenus Hakiki, bermain catur. Melihat potensi yang dimiliki putrinya, ayahnya kemudian mendaftarkan Irene ke Sekolah Catur Utut Adianto di Bekasi pada tahun 1999.
Di sekolah catur tersebut, Irene berlatih secara intensif setiap Senin hingga Jumat selama tiga hingga empat jam per hari. Konsistensi dalam berlatih membuahkan hasil, di mana ia mulai berprestasi sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.
Pada usia 11 tahun, Irene sudah menunjukkan prestasi membanggakan dengan membawa pulang dua medali perak untuk Indonesia dalam ajang SEA Games Vietnam 2003. Prestasi ini menandai awal karier gemilangnya di dunia catur internasional.
Advertisement
Menjadi Grand Master Internasional Wanita Pertama Indonesia
Seiring berjalannya waktu, Irene semakin menunjukkan keahliannya di dunia catur. Saat duduk di bangku SMP, ia berhasil meraih gelar Master dari Federasi Catur Dunia (FIDE). Kariernya semakin menanjak ketika pada usia 16 tahun, ia menjadi salah atu pecatur terbaik dunia dengan memperoleh gelar Grand Master Internasional Wanita (WGM) pada Desember 2008.
Tak hanya itu, Irene juga mendapatkan gelar International Master (IM), sebuah pencapaian prestisius yang jarang diraih oleh pecatur wanita. Dengan gelar ini, ia semakin diperhitungkan di kancah internasional dan terus menorehkan prestasi demi prestasi.
Sebagai bagian dari tim nasional Indonesia, Irene juga sukses menyumbangkan medali perak dalam Olimpiade Catur. Strategi bermainnya yang matang serta kemampuannya dalam menghadapi lawan-lawan tangguh membuatnya menjadi salah satu pecatur wanita terbaik di dunia.
Tantangan dan Perjuangan Tanpa Sponsor
Meski memiliki segudang prestasi, perjalanan Irene di dunia catur tidaklah mudah. Tidak seperti atlet dari negara lain yang mendapatkan dukungan penuh dari federasi dan pemerintah, Irene harus berjuang dengan biaya sendiri untuk mengikuti berbagai kejuaraan dunia.
Kondisi ini sempat membuatnya kesulitan dalam menghadapi turnamen-turnamen besar. Namun, Irene tetap bertekad untuk terus berkompetisi dan mengharumkan nama Indonesia di dunia catur. Ia berharap ke depannya ada perhatian lebih terhadap atlet catur agar dapat bersaing dengan dukungan yang lebih baik.
Advertisement
Dedikasi untuk Dunia Catur Indonesia
Selain berkompetisi, Irene juga aktif dalam mengembangkan olahraga catur di Indonesia. Ia sering mengadakan pelatihan, seminar, dan sesi pembinaan bagi anak-anak dan remaja yang tertarik menekuni dunia catur. Dengan pengalaman dan ilmunya, Irene ingin melahirkan generasi pecatur muda berbakat yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Irene percaya bahwa catur bukan hanya sekadar permainan strategi, tetapi juga bisa menjadi alat untuk melatih ketekunan, ketahanan mental, dan kemampuan berpikir logis. Ia berharap ke depan semakin banyak anak-anak Indonesia yang tertarik mendalami catur dan meraih prestasi di tingkat internasional.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Irene Sukandar
1. Apa prestasi terbesar Irene Sukandar di dunia catur?
Irene Sukandar berhasil menempati peringkat sembilan besar dalam Kejuaraan Catur Cepat FIDE di New York City dan menjadi Grand Master Internasional Wanita (WGM) pertama dari Indonesia.
2. Mengapa Irene Sukandar harus membiayai sendiri perjalanannya ke turnamen internasional?
Irene tidak mendapatkan dukungan sponsor atau bantuan dari pemerintah sehingga harus menggunakan dana pribadi untuk berkompetisi di berbagai ajang internasional.
3. Bagaimana Irene Sukandar mulai bermain catur?
Irene mulai tertarik pada catur saat melihat ayahnya melatih kakaknya. Ia kemudian mulai berlatih serius di Sekolah Catur Utut Adianto sejak tahun 1999.
4. Apa yang membuat Irene menjadi inspirasi bagi pecatur muda Indonesia?
Dedikasi, kerja keras, dan prestasinya di dunia catur tanpa dukungan sponsor menjadikannya inspirasi bagi banyak pecatur muda di Indonesia.
Advertisement
