Mbappe Dapat Peringatan: Kepemilikan Klub di Caen Kacau, Klub Terancam Bangkrut!

Klub Klylian Mbappe, SM Caen, berada dalam situasi sulit dan berisiko terdegradasi ke divisi tiga Liga Prancis untuk pertama kali dalam 41 tahun.

oleh Fardi Rizal Diperbarui 24 Feb 2025, 11:08 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 11:08 WIB
Kylian Mbappe, Real Madrid
Pemain depan Real Madrid asal Prancis #09, Kylian Mbappe, bereaksi selama pertandingan Liga Spanyol antara Athletic Club Bilbao dan Real Madrid CF di stadion San Mames di Bilbao, Kamis dini hari WIB (5/12/2024). (ANDER GILLENEA/AFP) - Bola.com... Selengkapnya

Bola.com, Jakarta - Perjalanan awal Kylian Mbappe bersama Real Madrid berjalan sesuai harapan, tetapi kepemilikannya terhadap SM Caen malah berubah menjadi sebuah bencana.

Pada Juli 2024, pemain berusia 26 tahun tersebut mengambil alih sebagai pemilik mayoritas klub Ligue 2 ini. Namun, musim debutnya sebagai pemilik klub tidak bisa dikatakan berhasil.

Setelah mencetak tiga gol untuk mengeliminasi Manchester City dari Liga Champions pada pertengahan pekan lalu, Mbappe kembali ke Prancis pada Kamis kemarin untuk mengunjungi Caen.

Saat tiba, "pemenang Piala Dunia 2018 itu disambut oleh para penggemar dan media" di tengah ancaman turun ke divisi ketiga Liga Prancis untuk pertama kalinya dalam 41 tahun.

Kemarahan Para Pendukung

Kylian Mbappe
Bintang Real Madrid, Kylian Mbappe, pada El Clasico melawan Barcelona, Minggu (27/10/2024) dini hari WIB. (AFP/Pierre-Philippe Marcou) - Bola.com... Selengkapnya

Pada bulan Desember lalu, para pendukung meluapkan kemarahan setelah Kylian Mbappe memutuskan untuk memberhentikan pelatih Nicolas Seube dari jabatannya. Keputusan ini memicu reaksi keras dari para penggemar yang merasa tidak puas dengan keputusan tersebut.

Mereka bahkan mengungkapkan ketidakpuasan mereka dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan "SMC bukan mainanmu". Hal ini menunjukkan betapa dalamnya rasa frustrasi mereka terhadap situasi yang terjadi di klub kesayangan mereka.

Setelah itu, Bruno Baltazar yang menggantikan posisi pelatih juga mengalami nasib serupa dengan diberhentikan pada hari Selasa. Hal ini semakin memperburuk kekhawatiran para penggemar yang merasa cemas bahwa klub yang mereka cintai benar-benar akan terdegradasi dari liga.

Dalam pertandingan pertama di bawah arahan pelatih baru, Michel Der Zakarian, tim Caen hanya mampu meraih hasil imbang 2-2 melawan Pau pada tanggal 22 Februari 2025. Hasil tersebut membuat mereka tetap berada di posisi terbawah klasemen dan tertinggal 10 poin dari zona aman.

Kondisi ini sangat berbeda dengan pencapaian yang mereka raih pada musim lalu, di mana mereka berhasil menyelesaikan kompetisi di posisi keenam. Perbedaan ini menunjukkan betapa drastisnya perubahan yang dialami oleh klub dalam waktu yang relatif singkat.

Mendorong Semangat Para Penyokong

Foto: Penampilan Spektakuler Kylian Mbappe, Cetak Hattrick untuk Singkirkan Man City di Liga Champions
Pemain Real Madrid, Kylian Mbappe, melakukan selebrasi setelah mencetak hattrick ke gawang Manchester City dalam laga leg 2 babak play off Liga Champions 2024/2025 di Santiago Bernabeu, Madrid, Rabu (19/02/2025) waktu setempat. (AP Photo/Manu Fernandez) - Bola.com... Selengkapnya

Sebelum pertandingan dimulai, Mbappe berupaya membangkitkan semangat para pendukung dan mengajak mereka untuk terus mempercayai proyek yang sedang dirancang. Dia menyatakan, "Penting bagi saya untuk berada di sini. Saya ingin menunjukkan dukungan saya, berkomunikasi dengan semua orang, dan memastikan bahwa mereka tahu bisa mengandalkan saya, terutama dalam situasi seperti ini." Dalam pernyataannya, Mbappe menekankan bahwa kehadirannya adalah bentuk keyakinan terhadap proyek yang ada.

"Jika saya ada di sini, itu karena saya percaya pada proyek ini. Saya ingin datang lebih awal, tetapi itu tidak memungkinkan. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya mendukung mereka dan mereka harus tetap percaya. Saya melihat tim yang belum menyerah dan ingin mengubah keadaan," katanya lebih lanjut. Dia menilai bahwa dengan kualitas tim dan dukungan dari para suporter, keadaan bisa berubah menjadi lebih baik, dan berharap ini menjadi momen kebangkitan.

Mbappe menambahkan, "Saya pikir dengan kualitas tim dan dukungan para fans, segalanya bisa berubah, dan saya berharap ini menjadi titik balik. Dalam sepak bola, kita tahu bahwa tidak ada yang mustahil." Menurutnya, meskipun tim saat ini kurang percaya diri, satu kemenangan dapat mengubah dinamika secara keseluruhan. Dia memahami kekecewaan para penggemar dan telah berbicara langsung dengan mereka untuk menunjukkan empatinya.

Mantan bintang Paris Saint-Germain (PSG) ini mengungkapkan, "Saat ini, tim kekurangan kepercayaan diri, tetapi saya yakin satu hasil positif bisa mengubah dinamika tim. Saya memahami frustrasi para penggemar, saya juga telah berbicara langsung dengan mereka, karena saya belum pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya." Dia menyadari bahwa kemarahan para pendukung adalah hal yang wajar, namun mereka tetap datang untuk mendukung dan memenuhi stadion.

Mbappe menegaskan, "Wajar mereka marah, tetapi para fans tetap datang mendukung dan memenuhi stadion. Tugas kami adalah memberikan yang terbaik," imbuhnya. Dia menekankan pentingnya memberikan usaha terbaik untuk membalas dukungan yang diberikan oleh para suporter, dan berkomitmen untuk memperbaiki situasi yang ada.

Komentar Tajam

FOTO: Tak Kunjung Dipanggil ke Timnas Senior, Aymeric Laporte Berpindah Kewarganegaraan dari Prancis ke Spanyol
Hal serupa disampaikan mantan penggawa PSG dan Timnas Prancis, Jerome Rothen. Laporte menurutnya adalah sosok oportunis, yang dapat berbuat apa saja sekehendak hatinya. (AFP/Jeff Pachoud) - Bola.com... Selengkapnya

Meski demikian, pernyataan yang disampaikan oleh Mbappe tidak diterima dengan baik oleh Jerome Rothen, mantan bintang PSG yang juga pernah bermain untuk Caen. Rothen secara terbuka menyampaikan kritik terhadap kepemimpinan Mbappe.

"Situasi di Caen sudah sangat kritis. Klub ini mengalami kesulitan serius di semua lini. Sejak Mbappe mengambil alih, manajemennya bermasalah," kata Rothen dalam wawancara dengan RMC Sport. Dia menyoroti bahwa manajemen di bawah Mbappe mengalami berbagai masalah yang signifikan.

Menurut Rothen, Mbappe seharusnya menggunakan kesempatan yang ada untuk menjelaskan visinya kepada para pemain, staf, atau bahkan kepada wali kota mengenai rencananya di Stade Malherbe. Namun, dia tidak mengambil langkah tersebut.

Rothen juga menambahkan bahwa saat Mbappe memiliki hari libur, dia seharusnya bisa memilih untuk pergi ke Caen daripada ke Swedia. "Sekarang semuanya sudah terlambat," sindirnya. Dengan demikian, kesempatan untuk memperbaiki situasi telah terlewatkan.

Rothen menilai bahwa klub ini berada dalam kondisi yang sangat kritis dan berpotensi mengalami degradasi ke National League. "Klub ini sedang sekarat, dan akan mati. Mereka akan terdegradasi ke National League dan beruntung jika bisa bangkit kembali," imbuh Rothen, yang kini berprofesi sebagai pundit.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya