Tata Cara Membayar Zakat Fitrah, Pahami Syarat Wajib dan Rukunnya

Pahami tata cara membayar zakat fitrah: waktu, besaran, metode pembayaran, niat, dan syaratnya agar ibadahmu sempurna dan bermanfaat bagi sesama.

oleh Mabruri Pudyas Salim Diperbarui 24 Feb 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 10:00 WIB
Jelang Lebaran, Masjid Istiqlal Buka Layanan Pembayaran Zakat Fitrah
Petugas amil zakat mendoakan warga yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah, kewajiban mulia bagi setiap muslim yang mampu di bulan Ramadhan, memiliki tata cara yang perlu dipahami agar ibadah kita diterima dengan sempurna. Artikel ini akan memandu Anda selangkah demi selangkah, mulai dari pengertian zakat fitrah, hukumnya, syarat, rukun, hingga cara pembayaran yang benar. Semoga panduan ini memberikan kejelasan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini.

Zakat fitrah merupakan ibadah yang memiliki dua sisi penting; spiritual dan sosial. Dari sisi spiritual, zakat fitrah membersihkan jiwa dari hal-hal yang tidak baik selama berpuasa. Sedangkan dari sisi sosial, zakat fitrah membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang kurang mampu, menebarkan kebahagiaan di hari raya Idul Fitri. Memahami tata cara membayar zakat fitrah dengan benar menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan ibadah ini.

Banyak pertanyaan seputar zakat fitrah yang sering muncul, seperti: kapan waktu yang tepat untuk membayarnya? Berapa besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan? Bagaimana cara membayarnya agar tepat sasaran? Artikel ini hadir untuk menjawab semua pertanyaan tersebut secara detail dan mudah dipahami. Dengan pemahaman yang komprehensif, diharapkan ibadah zakat fitrah kita akan lebih bermakna dan membawa keberkahan bagi diri sendiri dan sesama.

Simak penjelasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (24/2/2025).

Pengertian Zakat Fitrah

Secara etimologi, kata "zakat" berasal dari bahasa Arab 'zaka' yang memiliki beberapa makna, antara lain: suci (thaharah), berkah (barakah), tumbuh (namaa'), dan baik (shalah). Makna-makna ini merefleksikan esensi zakat fitrah sebagai ibadah yang membersihkan jiwa, mendatangkan keberkahan, dan membawa kebaikan.

Dalam terminologi syariat Islam, zakat fitrah didefinisikan sebagai harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu, untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya. Zakat fitrah berbeda dengan zakat mal (harta kekayaan) karena memiliki ketentuan khusus terkait waktu, jenis harta, dan penerima zakat.

Zakat fitrah juga dikenal dengan beberapa istilah lain, seperti zakatur ru'us (zakat kepala), zakatur riqab (zakat perbudakan), dan zakatul abdan (zakat badan). Semua istilah ini merujuk pada kewajiban mengeluarkan zakat fitrah untuk setiap jiwa.

Perbedaan utama zakat fitrah dengan zakat mal terletak pada objek zakatnya. Zakat fitrah dikeluarkan atas diri sendiri dan keluarga yang menjadi tanggungan kita, sedangkan zakat mal dikeluarkan dari harta kekayaan yang telah mencapai nisab dan haul.

Zakat fitrah merupakan bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sekaligus bentuk kepedulian sosial terhadap sesama. Dengan memahami pengertian zakat fitrah secara komprehensif, kita dapat menunaikan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh makna.

Hukum dan Dalil Zakat Fitrah

FOTO: Pembayaran Zakat Fitrah di Masjid Istiqlal Jakarta
Umat muslim membayar zakat fitrah kepada amil zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/5/2021). Panitia Zakat Masjid Istiqlal mulai membuka layanan pembayaran zakat fitrah dengan pembayaran senilai Rp 50 ribu atau 3,5 liter beras. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Hukum membayar zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu. Kewajiban ini didasarkan pada beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, di antaranya:

Hadits Ibnu Umar ra:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللهُ عَنْهُمَا قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَاْلأُنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata: Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah satu sha' kurma atau satu sha' gandum atas budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, kecil maupun besar dari kalangan muslim, dan beliau memerintahkan agar zakat itu dibayarkan sebelum orang-orang keluar untuk shalat.

Hadits Abdullah ibn Umar ra:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى كُلِّ نَفْسٍمِنَ الْمُسْلِمِينَ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ أَوْ رَجُلٍ أَوِ امْرَأَةٍ صَغِيرٍ أَوْ كَبِيرٍ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ

 

Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan atas setiap jiwa dari kalangan muslim, baik merdeka atau budak, laki-laki atau perempuan, kecil atau besar, satu sha' kurma atau satu sha' gandum.

Hikmah diwajibkannya zakat fitrah adalah untuk mensucikan diri dari perkataan dan perbuatan sia-sia selama bulan Ramadhan, serta sebagai bentuk kepedulian sosial untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, terutama kaum fakir miskin.

Syarat Wajib Zakat Fitrah

FOTO: Pembayaran Zakat Fitrah di Masjid Istiqlal Jakarta
Umat muslim membayar zakat fitrah kepada amil zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/5/2021). Panitia Zakat Masjid Istiqlal mulai membuka layanan pembayaran zakat fitrah dengan pembayaran senilai Rp 50 ribu atau 3,5 liter beras. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban penting bagi umat Islam yang memiliki makna dan manfaat yang besar, baik bagi pemberi maupun penerima zakat. Sebagai bentuk ibadah yang erat kaitannya dengan bulan Ramadhan, zakat fitrah memiliki ketentuan dan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap muslim. Berikut ini adalah beberapa syarat wajib yang perlu diperhatikan dalam menunaikan zakat fitrah.

  • Beragama Islam: Hanya umat Islam yang diwajibkan membayar zakat fitrah.
  • Memiliki kemampuan membayar: Mampu memenuhi kebutuhan pokok diri sendiri dan keluarga, serta memiliki kelebihan harta.
  • Hidup pada bulan Ramadhan: Zakat fitrah dikaitkan dengan ibadah puasa Ramadhan.
  • Memiliki kelebihan dari kebutuhan pokok: Harta yang dimiliki cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hingga hari raya Idul Fitri.

Dengan memahami dan memenuhi syarat-syarat wajib zakat fitrah tersebut, umat Islam dapat menunaikan kewajiban ini dengan tepat dan sesuai dengan ketentuan syariat. Penting untuk diingat bahwa zakat fitrah bukan hanya sebatas kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian sosial dan upaya untuk menyucikan diri serta harta yang kita miliki. Dengan demikian, pelaksanaan zakat fitrah diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pemberi dan penerima, serta menciptakan keseimbangan dan keadilan dalam masyarakat.

Rukun Zakat Fitrah

Jelang Lebaran, Masjid Istiqlal Buka Layanan Pembayaran Zakat Fitrah
Petugas amil zakat melayani warga yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban penting bagi umat Islam yang dilaksanakan menjelang hari raya Idul Fitri. Ibadah ini memiliki makna yang mendalam sebagai bentuk penyucian diri dan kepedulian sosial. Untuk memastikan zakat fitrah dilaksanakan dengan benar dan sah menurut syariat Islam, ada beberapa rukun yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang menunaikannya. Rukun-rukun tersebut adalah:

  • Niat: Membayar zakat fitrah harus disertai niat yang ikhlas karena Allah SWT. Contoh niat untuk diri sendiri: Nawaitu an ukhrija zakaata al-fitri 'an nafsi fardhan lillahi ta'ala. (Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Ta'ala.)
  • Muzakki (Pembayar Zakat): Setiap muslim yang telah memenuhi syarat wajib zakat fitrah.
  • Mustahik (Penerima Zakat): Fakir miskin dan golongan yang berhak menerimanya.
  • Harta yang dizakatkan: Makanan pokok seperti beras, gandum, kurma, atau uang senilai makanan pokok tersebut.

Dengan memahami dan memenuhi rukun-rukun zakat fitrah tersebut, seorang muslim dapat menunaikan kewajiban zakatnya dengan benar dan sempurna. Pelaksanaan zakat fitrah yang sesuai dengan ketentuan syariat tidak hanya memberikan manfaat spiritual bagi pembayarnya, tetapi juga membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk memperhatikan rukun-rukun ini agar ibadah zakat fitrahnya diterima oleh Allah SWT dan membawa keberkahan bagi diri sendiri maupun orang lain.

Ketentuan Pembayaran Zakat Fitrah

Pembayaran Zakat Fitrah
Petugas bersama seorang pria berdoa usai membayarkan zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (23/6). Waktu pembayaran dibuka hingga malam takbiran dengan pembayaran zakat senilai Rp50ribu dan beras 3,5 liter. (Liputan6.com/Helmi Afandi)... Selengkapnya

Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban penting bagi umat Muslim yang dilaksanakan menjelang hari raya Idul Fitri. Ibadah ini memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam, yaitu untuk membersihkan diri dan membantu sesama yang membutuhkan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai besaran dan waktu pembayaran zakat fitrah yang perlu diketahui oleh setiap Muslim.

Besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha', yang setara dengan sekitar 2,5 kilogram makanan pokok. Makanan pokok ini biasanya berupa beras di sebagian besar wilayah Indonesia. Namun, zakat fitrah juga dapat dibayarkan dalam bentuk uang yang nilainya setara dengan harga makanan pokok tersebut. Perlu diperhatikan bahwa nilai uang ini dapat berbeda-beda tergantung pada harga beras di masing-masing daerah. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk mengetahui harga beras di daerahnya masing-masing agar dapat menentukan besaran zakat fitrah yang tepat.

Mengenai waktu pembayaran, zakat fitrah sebaiknya dibayarkan pada periode yang dianggap paling utama, yaitu setelah terbitnya fajar di hari raya Idul Fitri hingga sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Meskipun demikian, pembayaran zakat fitrah masih diperbolehkan hingga setelah shalat Id. Namun, sangat dianjurkan untuk membayar zakat fitrah sebelum shalat Id dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar zakat fitrah dapat segera didistribusikan kepada para penerima yang berhak, sehingga mereka dapat merasakan kebahagiaan Idul Fitri bersama-sama dengan umat Muslim lainnya.

Dengan memahami besaran dan waktu pembayaran zakat fitrah yang tepat, diharapkan setiap Muslim dapat menunaikan kewajiban ini dengan sebaik-baiknya. Zakat fitrah bukan hanya sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, tetapi juga sebagai wujud kepedulian sosial terhadap sesama manusia. Melalui zakat fitrah, kita dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang kurang mampu dan turut menciptakan kebahagiaan bersama di hari yang fitri.

Tata Cara Pembayaran Zakat Fitrah

FOTO: Pembayaran Zakat Fitrah di Masjid Istiqlal Jakarta
Amil zakat memberi bukti saat umat muslim membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/5/2021). Panitia Zakat Masjid Istiqlal mulai membuka layanan pembayaran zakat fitrah dengan pembayaran senilai Rp 50 ribu atau 3,5 liter beras. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban penting bagi umat Muslim yang mampu. Ibadah ini dilaksanakan menjelang akhir bulan Ramadhan sebagai bentuk penyucian diri dan berbagi kepada yang membutuhkan. Pemahaman yang baik tentang tata cara membayar zakat fitrah sangat diperlukan agar ibadah ini dapat dilakukan dengan benar dan membawa keberkahan. Berikut adalah tata cara membayar zakat fitrah yang perlu diperhatikan.

Pertama, tahap persiapan. Pada tahap ini, kita perlu menghitung jumlah jiwa yang menjadi tanggungan dalam keluarga. Setiap jiwa wajib dikeluarkan zakatnya. Selanjutnya, siapkan bahan makanan pokok sesuai dengan ketentuan syariat atau uang tunai senilai bahan makanan tersebut. Jumlah zakat yang dikeluarkan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku di daerah masing-masing.

Kedua, tahap pelaksanaan. Sebelum menyerahkan zakat, ucapkan niat zakat fitrah dengan sungguh-sungguh. Kemudian, serahkan zakat kepada amil zakat di masjid terdekat atau lembaga zakat terpercaya yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Pastikan untuk menyimpan bukti pembayaran zakat sebagai dokumentasi pribadi.

Dengan memahami dan melaksanakan tata cara membayar zakat fitrah secara benar, kita dapat menunaikan kewajiban ini dengan lebih baik. Selain itu, zakat fitrah yang kita bayarkan akan memberikan manfaat bagi penerima yang membutuhkan, serta menjadi sarana penyucian diri dan harta bagi kita sebagai pembayar zakat. Semoga dengan melaksanakan zakat fitrah, kita dapat meraih keberkahan dan keridhaan Allah SWT.

Membayar zakat fitrah tepat waktu sangat dianjurkan. Pastikan Anda memahami syarat dan rukun zakat fitrah agar ibadah Anda diterima dengan sempurna. Pilihlah lembaga zakat yang terpercaya dan transparan dalam penyaluran zakat kepada yang berhak menerimanya. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan panduan lengkap dalam menunaikan zakat fitrah. Semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat bagi sesama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya