Bayar Zakat Fitrah: Kenali Perbedaan dan Keutamaan Bayar Online vs Langsung

Manakah yang lebih utama, zakat fitrah harus diberikan secara tunai atau boleh dibayarkan secara online? Mari kita bahas lebih dalam berdasarkan dalil, pendapat ulama, dan manfaat dari masing-masing metode pembayaran.

oleh Gilar Ramdhani pada 27 Mar 2025, 11:34 WIB
Diperbarui 27 Mar 2025, 11:34 WIB
Bayar Zakat Fitrah: Kenali Perbedaan dan Keutamaan Bayar Online vs Langsung
Bayar Zakat Fitrah Sekarang. (Dok. Dompet Dhuafa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bayar zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memiliki kelebihan rezeki dan mencukupi kebutuhan pokoknya di hari raya Idul Fitri. Sebagai rukun Islam yang ketiga, zakat fitrah bertujuan untuk membersihkan harta sekaligus berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan.

Di era digital yang serba praktis, pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Baik secara langsung dengan memberikan makanan pokok atau uang tunai, maupun secara online melalui transfer bank atau aplikasi dompet digital. Pertanyaannya, manakah yang lebih utama? Apakah zakat fitrah harus diberikan secara tunai atau boleh dibayarkan secara online?

Mari kita bahas lebih dalam berdasarkan dalil, pendapat ulama, dan manfaat dari masing-masing metode pembayaran.

Dalil Kewajiban Bayar Zakat Fitrah

Bayar zakat fitrah adalah ibadah wajib yang harus ditunaikan sebelum Idulfitri. Sebagai bentuk penyucian diri setelah 30 hari menjalani ibadah puasa. Besaran zakat fitrah yang perlu dibayar sesuai dengan hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:

"Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha' kurma atau satu sha' gandum bagi setiap muslim, baik hamba sahaya maupun orang merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Dan beliau memerintahkan agar zakat ini ditunaikan sebelum orang-orang keluar menuju shalat Id." (HR. Bukhari No. 1503, Muslim No. 984).

Dalam riwayat tersebut, jelas bahwa zakat fitrah harus ditunaikan sebelum salat Idulfitri agar nilainya diterima sebagai ibadah zakat. Apabila dibayarkan setelah salat Id, maka hanya dianggap sebagai sedekah biasa.

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk." (QS. Al-Baqarah: 23)

Ayat di atas menegaskan bahwa zakat adalah bagian dari kewajiban utama dalam Islam, termasuk zakat fitrah yang harus ditunaikan tepat waktu.

Bayar Zakat Fitrah dalam Bentuk Makanan Pokok

Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw menetapkan bahwa zakat fitrah harus diberikan dalam bentuk satu sha’ makanan pokok. Jika dibenturkan dengan konteks masa kini setara dengan 2,5 hingga 3 kg beras, gandum, atau makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah.

Mazhab Syafi’i dan Maliki berpendapat bahwa zakat fitrah harus diberikan dalam bentuk makanan pokok sesuai dengan tuntunan hadis Rasulullah Saw Dalam Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab, Imam Nawawi menjelaskan bahwa memberikan zakat fitrah dalam bentuk makanan lebih sesuai dengan sunnah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa orang-orang fakir dan miskin memiliki makanan yang cukup di hari raya.

Pendekatan ini memiliki manfaat langsung bagi penerima, karena mereka dapat langsung menggunakan zakat tersebut untuk kebutuhan pokoknya, tanpa harus berbelanja bahan makanan terlebih dahulu. Oleh karena itu, sebagian besar lembaga zakat di Indonesia masih menyalurkan zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok kepada penerima.

Promosi 1

Bolehkah Bayar Zakat Fitrah dalam Bentuk Uang?

batas bayar zakat fitrah
Bayar zakat fitrah ©Ilustrasi dibuat AI.... Selengkapnya

Sejak zaman Rasulullah Saw, zakat fitrah umumnya dibayarkan dalam bentuk makanan pokok seperti kurma, gandum, atau beras. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw mewajibkan pembayaran zakat fitrah sebanyak satu sha’ makanan pokok per orang.

Namun, dalam perkembangannya, ulama berbeda pendapat mengenai apakah zakat fitrah boleh dibayarkan dalam bentuk uang. Mazhab Syafi’i dan Maliki berpegang teguh pada dalil yang menyebutkan bahwa zakat fitrah harus berupa makanan, sedangkan Mazhab Hanafi memperbolehkan pembayaran dalam bentuk uang jika dianggap lebih bermanfaat bagi penerima. Imam Abu Hanifah dalam Al-Hidayah menjelaskan bahwa jika memberikan uang lebih membantu penerima dalam memenuhi kebutuhannya, maka hal ini diperbolehkan.

Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) juga memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang, asalkan jumlahnya setara dengan harga makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk memberikan fleksibilitas kepada penerima zakat, sehingga mereka bisa menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan yang lebih mendesak.

Dengan adanya kemudahan ini, banyak umat Islam kini memilih membayar zakat fitrah dalam bentuk uang, terutama melalui lembaga zakat yang tepercaya. Apalagi, di era digital seperti sekarang, pembayaran zakat fitrah makin mudah dengan adanya layanan zakat online yang memungkinkan umat Islam menunaikan kewajibannya kapan saja dan di mana saja.

Kemudahan Bayar Zakat Fitrah Secara Online

Kemajuan teknologi membuat pembayaran zakat fitrah tidak lagi harus dilakukan secara langsung. Kini, banyak lembaga zakat menyediakan layanan pembayaran zakat fitrah secara online melalui transfer bank, dompet digital, atau aplikasi resmi lembaga zakat. Metode ini menawarkan berbagai kemudahan, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau kesulitan menemukan penerima zakat secara langsung.

Selain itu, pembayaran zakat fitrah secara online memastikan bahwa zakat yang kita keluarkan tersalurkan dengan lebih sistematis. Lembaga zakat biasanya memiliki data penerima zakat yang valid dan mekanisme distribusi yang lebih efektif, sehingga zakat bisa diberikan tepat sasaran dan sesuai dengan syariat.

Meskipun demikian, penting untuk memilih lembaga zakat yang tepercaya. Pastikan platform yang digunakan memiliki izin resmi dari BAZNAS atau otoritas keagamaan yang berwenang serta legalitas yang jelas, agar dana yang kita keluarkan benar-benar sampai kepada mereka yang berhak menerimanya. Dengan cara ini, kita bisa menunaikan zakat fitrah dengan lebih mudah tanpa mengurangi esensi dan manfaatnya.

Keunggulan Bayar Zakat Fitrah Online

Bayar Zakat Fitrah Sekarang.
Bayar Zakat Fitrah Sekarang. (Dok. Dompet Dhuafa)... Selengkapnya

Di era digital, banyak lembaga zakat menyediakan layanan pembayaran zakat fitrah secara online. Salah satunya melalui Dompet Dhuafa. Ini menjadi solusi bagi mereka yang kesulitan membayar zakat secara langsung. Ada beberapa keuntungan dari metode ini:

  1. Mudah dan Praktis: Pembayaran bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa perlu keluar rumah.
  2. Cepat dan Aman: Proses pembayaran lebih cepat, terutama jika dilakukan melalui lembaga zakat tepercaya seperti Dompet Dhuafa.
  3. Distribusi Lebih Efektif: Lembaga zakat biasanya memiliki sistem distribusi yang lebih terorganisir sehingga zakat fitrah bisa disalurkan tepat sasaran.

Keunggulan Bayar Zakat Fitrah Langsung

Meskipun pembayaran zakat fitrah online memiliki banyak kemudahan, membayar zakat secara langsung kepada penerima zakat juga memiliki kelebihan tersendiri:

  1. Lebih Sesuai dengan Sunnah: Memberikan zakat dalam bentuk makanan pokok lebih mendekati praktik yang diajarkan oleh Rasulullah Saw
  2. Dapat Langsung Diberikan ke Penerima: Kita bisa langsung melihat siapa yang menerima zakat dan memastikan mereka mendapatkan manfaatnya.
  3. Mempererat Rasa Kepedulian: Dengan memberikan zakat secara langsung, kita lebih merasakan ikatan sosial dengan mereka yang membutuhkan.

Namun, pembayaran zakat fitrah secara langsung juga memiliki tantangan, seperti keterbatasan waktu dan kesulitan dalam menemukan penerima yang benar-benar membutuhkan. Oleh karena itu, penting untuk menyalurkannya dengan cara yang tepat agar zakat benar-benar sampai ke tangan orang yang berhak.

Mana yang Lebih Utama, Zakat Fitrah Online atau Secara Langsung?

Baik pembayaran zakat fitrah online maupun secara tunai memiliki kelebihan masing-masing. Jika melihat dari sudut pandang kesesuaian dengan sunnah, maka memberikan zakat dalam bentuk makanan pokok secara langsung lebih utama. Namun, jika mempertimbangkan kemudahan dan efektivitas distribusi, pembayaran zakat secara online melalui lembaga tepercaya juga bisa menjadi pilihan yang baik.

Dalam kondisi tertentu, jika seseorang kesulitan menyalurkan zakat fitrah secara langsung, maka membayar zakat fitrah online melalui lembaga yang amanah bisa menjadi solusi yang tepat. Hal yang paling penting adalah memastikan bahwa zakat fitrah kita bayar sebelum shalat Idulfitri, agar tetap sah dan memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan.

Jadi Manfaat dengan Bayar Zakat

Bayar zakat fitrah bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik secara langsung dalam bentuk makanan pokok maupun melalui layanan online. Dalam syariat, membayar zakat dalam bentuk makanan lebih sesuai dengan sunnah, tetapi membayar dalam bentuk uang juga diperbolehkan jika lebih bermanfaat bagi penerima. 

Pada akhirnya, yang terpenting bukan hanya bagaimana cara kita membayar zakat fitrah, tetapi bagaimana zakat ini dapat memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan dan menyempurnakan ibadah kita di bulan Ramadan. Semoga kita semua bisa menunaikan zakat fitrah dengan cara yang terbaik dan mendapatkan keberkahan di hari raya.

Bayar Zakat Fitrah sekarang untuk sucikan jiwa dan sempurnakan ibadah.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya