Liputan6.com, Jakarta Pemakaman Hassan Nasrallah, mantan pemimpin Hizbullah yang tewas dalam serangan Israel, menjadi momen bersejarah bagi komunitas Syiah di Lebanon. Pada hari Minggu, 23 Februari 2025, ribuan pelayat berkumpul di Stadion Olahraga Camille Chamoun, Beirut, untuk memberikan penghormatan terakhir. Estimasi berkisar antara puluhan ribu hingga hampir satu juta orang, menunjukkan betapa besarnya pengaruh Nasrallah di kalangan pendukungnya.
Acara pemakaman ini dimulai pada pukul 13.00 waktu setempat. Para pelayat terlihat memadati stadion yang memiliki kapasitas sekitar 50.000 orang, dengan tambahan ribuan kursi di dalam dan luar stadion. Layar raksasa dipasang di sekitar lokasi untuk memastikan semua orang dapat menyaksikan upacara tersebut. Potret besar Nasrallah dan penerusnya, Hashem Safieddine, menghiasi dinding dan jembatan di sekitar Beirut selatan.
Mengutip laporan Al Jazeera, para pelayat melihat Nasrallah sebagai 'figur ayah' yang menjadi simbol perlawanan bagi komunitas Syiah yang merasa terpinggirkan. Sekretaris Jenderal Hizbullah yang baru, Naim Qassem, menyampaikan pidato yang menegaskan komitmen kelompok tersebut untuk melanjutkan perlawanan melawan Israel. Dia menegaskan bahwa perlawanan ini akan terus ada dan siap menghadapi tantangan di lapangan.
Advertisement
Signifikansi Politik Pemakaman
Pemakaman Hassan Nasrallah bukan hanya sekedar acara perpisahan, tetapi juga memiliki makna politik yang dalam. Kehadiran ratusan tokoh dari puluhan negara menunjukkan bahwa Nasrallah dihormati di kancah internasional. Para pelayat, termasuk aktivis dan simpatisan dari berbagai belahan dunia, datang untuk menunjukkan dukungan terhadap perjuangan Hizbullah.
Acara ini juga menjadi momen bagi komunitas Syiah untuk menunjukkan kekuatan dan kesatuan mereka. Ali Daamoush, pejabat Hizbullah, mengajak semua orang untuk datang dan menunjukkan kepada musuh bahwa perlawanan ini akan tetap ada. Dia menekankan pentingnya solidaritas di antara komunitas Syiah dalam menghadapi tantangan dari Israel.
Selama upacara pemakaman, media pemerintah Lebanon melaporkan pesawat Israel terbang pada ketinggian rendah di atas Beirut, menambah ketegangan di tengah suasana duka. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Nasrallah sudah tiada, ancaman dari Israel masih ada dan menjadi perhatian utama bagi pendukung Hizbullah.
Advertisement
Proses Pemakaman dan Keamanan
Nasrallah dan Safieddine, yang juga tewas dalam serangan Israel, sebelumnya dimakamkan sementara di lokasi yang dirahasiakan karena kekhawatiran akan serangan lebih lanjut. Nasrallah direncanakan akan dimakamkan dekat jalan bandara di pinggiran selatan Beirut, sementara Safieddine akan dimakamkan di kampung halamannya di Deir Qanoun en-Nahr.
Keputusan untuk menunda pemakaman sebelumnya diambil demi keamanan, mengingat situasi yang masih tegang. Pemakaman ini menjadi momen yang sangat emosional bagi para pelayat yang merasa kehilangan pemimpin yang mereka anggap sebagai simbol perlawanan.
Pemakaman Hassan Nasrallah menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Lebanon, mencerminkan dinamika politik dan sosial yang kompleks di negara tersebut. Ditandai banyaknya pelayat yang hadir, jelas bahwa warisan Nasrallah akan terus hidup di hati para pendukungnya.
Pertanyaan Seputar Topik
Apa yang terjadi pada Hassan Nasrallah?Â
Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada 28 September 2024.
Di mana upacara pemakaman Hassan Nasrallah dilaksanakan?Â
Upacara pemakaman dilaksanakan di Stadion Olahraga Camille Chamoun, Beirut, yang memiliki kapasitas sekitar 50.000 orang.
Mengapa pemakaman ini dianggap penting?Â
Pemakaman ini dianggap penting karena menunjukkan kekuatan dan kesatuan komunitas Syiah di Lebanon serta menjadi simbol perlawanan terhadap Israel.
Advertisement
