Liputan6.com, Jakarta PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil ternama asal Sukoharjo, resmi tutup setelah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang. Keputusan ini berdampak besar bagi ribuan karyawan yang selama ini menggantungkan hidup mereka pada perusahaan tersebut. Setidaknya sekitar 8.400 karyawan harus menerima kenyataan pahit kehilangan pekerjaan akibat kebangkrutan Sritex.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini diumumkan secara resmi melalui surat pernyataan yang diberikan kepada seluruh karyawan terdampak. Dalam dokumen tersebut, tertulis bahwa karyawan telah menerima PHK karena status pailit perusahaan. Surat ini juga menjadi salah satu syarat untuk mengurus Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) melalui aplikasi SiapKerja.
Advertisement
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo tidak tinggal diam dalam menghadapi gelombang PHK ini. Melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), mereka bergerak cepat untuk mencarikan solusi bagi para mantan pekerja Sritex yang kehilangan sumber pendapatan.
Advertisement
Pemkab Sukoharjo Buka 8.000 Lowongan Kerja bagi Korban PHK
Sebagai langkah konkret, Pemkab Sukoharjo telah menyiapkan 8.000 lowongan kerja untuk korban PHK Sritex. Lowongan ini tersebar di berbagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Sukoharjo dan sekitarnya, memberikan harapan baru bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.
"Istilahnya kami mencarikan solusi, lowongan pekerjaan, kami fasilitasi," ujar Kepala Disperinaker Sukoharjo, Sumarno, dikutip dari ANTARA.
Langkah ini merupakan hasil komunikasi intensif antara pemerintah daerah dengan sejumlah perusahaan yang bersedia menyerap tenaga kerja dari Sritex. Lebih menarik lagi, mantan karyawan Sritex tidak perlu mengikuti tes masuk untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan tersebut.
"Sudah kami komunikasikan, justru dari pegawai Sritex kalau masuk ke perusahaan-perusahaan itu masuk tanpa tes," tambahnya.
Advertisement
Tidak Semua Karyawan Akan Kembali Bekerja
Meskipun jumlah lowongan yang disediakan hampir setara dengan jumlah korban PHK, tidak semua mantan karyawan Sritex akan kembali bekerja. Beberapa faktor menjadi pertimbangan bagi para pekerja dalam menentukan langkah mereka ke depan.
Menurut Sumarno, tidak semua korban PHK berasal dari Sukoharjo, sehingga kemungkinan tidak semua bisa langsung terserap dalam lowongan yang tersedia di daerah tersebut. Selain itu, ada pula pekerja senior yang memilih untuk tidak kembali bekerja dan lebih memilih untuk pensiun atau beristirahat sementara waktu.
"Mungkin yang bersangkutan ada yang umurnya 55 tahun, bisa jadi ingin resign langsung, ingin ada yang istirahat dulu. Yang penting kami sudah carikan solusi," jelasnya.
Jaminan Kehilangan Pekerjaan dan Tunjangan Hari Tua
Selain menyediakan lapangan pekerjaan, Pemkab Sukoharjo juga memastikan bahwa para korban PHK tetap mendapatkan hak mereka, termasuk Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan tunjangan hari tua. JKP ini akan diberikan selama enam bulan sesuai dengan regulasi yang berlaku, sehingga dapat menjadi penopang sementara bagi mereka yang masih mencari pekerjaan.
Proses pengajuan tunjangan ini tetap memerlukan sejumlah dokumen dan prosedur administratif yang harus dipenuhi oleh karyawan terdampak. Pemerintah daerah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam memastikan hak-hak pekerja tetap terlindungi.
Advertisement
Bagaimana Cara Melamar Pekerjaan yang Disediakan Pemkab?
Bagi para mantan karyawan Sritex yang ingin melamar pekerjaan, prosesnya cukup sederhana. Pemkab Sukoharjo telah menyediakan informasi terkait lowongan kerja melalui Disperinaker setempat. Para pelamar hanya perlu menyiapkan dokumen yang diperlukan dan mengikuti proses pendaftaran yang telah ditentukan.
Selain itu, bagi mereka yang ingin mengakses JKP dan tunjangan hari tua, aplikasi SiapKerja menjadi platform utama yang digunakan untuk melakukan pendaftaran dan pemantauan proses pencairan dana. Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan para pekerja yang terdampak PHK dapat segera mendapatkan solusi terbaik untuk masa depan mereka.
Pertanyaan Umum Seputar PHK Sritex dan Solusi Pemkab Sukoharjo
1. Apa penyebab utama Sritex mengalami kebangkrutan?
Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang, yang menyebabkan perusahaan harus menutup operasionalnya dan melakukan PHK massal terhadap karyawannya.
2. Berapa jumlah karyawan yang terkena PHK akibat penutupan Sritex?
Tercatat sekitar 8.400 karyawan terdampak PHK akibat penutupan perusahaan ini.
3. Apakah Pemkab Sukoharjo menyediakan solusi bagi korban PHK Sritex?
Ya, Pemkab Sukoharjo telah menyediakan 8.000 lowongan kerja bagi korban PHK di berbagai perusahaan yang berlokasi di Sukoharjo dan sekitarnya.
Â
Advertisement
