Prediksi Cuaca BMKG saat Awal Ramadhan 2025, Diprediksi Hujan

BMKG memprediksi hujan di awal Ramadhan 2025, berpotensi terjadi di beberapa wilayah. Simak imbauan dan langkah antisipasinya.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 28 Feb 2025, 10:25 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 10:25 WIB
Ilustrasi hujan
Ilustrasi hujan. (Photo by Alvin Leopold on Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta enjelang datangnya bulan suci Ramadhan 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi cuaca terbaru. Berdasarkan analisis meteorologi, awal Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada 1 atau 2 Maret 2025 akan diiringi dengan kondisi cuaca yang cenderung basah di berbagai wilayah Indonesia.

BMKG mencatat bahwa dalam sepekan terakhir, hujan dengan intensitas sangat lebat terjadi di beberapa daerah, seperti Kota Cirebon, Riau, Kabupaten Bogor, Kabupaten Mimika, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Manggarai. Kondisi ini dipicu oleh berbagai fenomena atmosfer, termasuk gelombang Rossby Ekuatorial, Low Frequency, serta sirkulasi siklonik yang masih aktif di sejumlah wilayah.

Disebutkan bahwa dinamika atmosfer saat ini menunjukkan adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di beberapa wilayah, terutama di bagian barat Indonesia dan Kepulauan Papua. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari.

Promosi 1

Faktor Cuaca yang Memengaruhi Hujan di Awal Ramadhan

Fenomena atmosfer yang terjadi dalam beberapa hari terakhir berperan besar dalam menentukan pola cuaca selama awal Ramadhan 2025. BMKG menjelaskan bahwa gelombang ekuator Rossby, Low Frequency, serta gelombang Kelvin masih aktif di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, serta Kepulauan Papua. Aktivitas ini berpotensi memicu pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan deras.

Selain itu, terbentuknya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Aceh dan selatan Papua berkontribusi terhadap perlambatan angin serta pembentukan awan hujan di berbagai perairan, termasuk Laut Natuna, Laut Banda, dan Laut Arafuru. Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif di Kepulauan Papua juga memperkuat kemungkinan terjadinya hujan lebat di beberapa daerah timur Indonesia.

Wilayah yang Berpotensi Mengalami Hujan Lebat

Berdasarkan data BMKG, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia, terutama selama periode awal Ramadhan. Berikut adalah wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem:

Periode 28 Februari – 2 Maret 2025

  • Hujan sedang hingga lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
  • Hujan sangat lebat: Aceh, Sumatera Utara, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Periode 3 – 6 Maret 2025

  • Hujan sedang hingga lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
  • Hujan sangat lebat: Aceh, Sumatera Utara, Kep. Riau, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

BMKG juga mencatat adanya potensi angin kencang di beberapa wilayah yang dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.

Imbauan BMKG bagi Masyarakat

Dengan adanya potensi hujan lebat di awal Ramadhan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, termasuk website dan aplikasi InfoBMKG.
  • Mengantisipasi kemungkinan banjir, khususnya bagi wilayah yang sering terdampak hujan lebat.
  • Berhati-hati saat berkendara, mengingat hujan deras dapat menyebabkan jalanan licin dan berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
  • Menghindari aktivitas di luar ruangan jika terjadi hujan deras disertai petir dan angin kencang.

Tanya Jawab Seputar Prediksi Cuaca Awal Ramadhan 2025

1. Apakah hujan di awal Ramadhan akan berdampak pada aktivitas ibadah?

Hujan deras dapat memengaruhi mobilitas masyarakat, terutama saat berangkat ke masjid untuk salat tarawih. Oleh karena itu, disarankan untuk membawa perlengkapan seperti payung atau jas hujan.

2. Wilayah mana saja yang paling berisiko mengalami cuaca ekstrem?

Berdasarkan prediksi BMKG, wilayah barat Indonesia seperti Sumatra, Jawa, dan Papua memiliki potensi hujan sedang hingga sangat lebat, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua Pegunungan.

3. Bagaimana cara mengetahui prediksi cuaca secara real-time?

Masyarakat dapat mengakses informasi terbaru melalui situs resmi BMKG (www.bmkg.go.id), aplikasi InfoBMKG, atau media sosial @infoBMKG.

4. Apa yang harus dilakukan jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang?

Disarankan untuk mencari tempat berlindung yang aman, menghindari area terbuka, serta tidak berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame yang berisiko roboh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya