Bola.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menyatakan bahwa proses naturalisasi Jairo Riedewald untuk bergabung dengan Timnas Indonesia lebih rumit dibandingkan dengan Maarten Paes. Menurut Arya, Ketua PSSI, Erick Thohir, sebenarnya ingin menaturalisasi Jairo Riedewald, namun ada hambatan yang menyebabkan proses tersebut menjadi sulit.
Arya tidak menjelaskan secara rinci kendala apa yang menghalangi naturalisasi Jairo Riedewald untuk Timnas Indonesia, tetapi ada spekulasi bahwa hal ini terjadi karena Jairo pernah bermain untuk Timnas Belanda. "Jairo Riedewald mempunyai tiga caps bersama Belanda di Kualifikasi Euro 2016 pada September-Oktober 2015," jelasnya. Pada saat itu, Jairo masih berusia 19 hingga 20 tahun.
Permasalahan yang dihadapi oleh Maarten Paes
Arya Sinulingga memberikan penjelasan mengenai situasi terkini:
"Jairo Riedewald, seperti yang dikatakan oleh Pak Ketua PSSI, prosesnya lebih sulit dibandingkan dengan Maarten Paes. Lebih sulit," kata Arya.
Sebelumnya, PSSI pernah mengalami kesulitan saat memproses perpindahan federasi Maarten Paes dari Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) ke PSSI setelah naturalisasinya selesai.
Maarten Paes resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada bulan April 2024. Namun, kiper FC Dallas yang bermain di Major League Soccer (MLS) ini baru dapat memperkuat Timnas Indonesia pada bulan September di tahun yang sama.
"Jadi, bukan karena kami tidak ingin. Kami sangat ingin. Tetapi ada kendala di sana. Secara administrasi lebih rumit daripada Maarten Paes," ungkap Arya.
"Masalahnya mirip dengan yang dihadapi Maarten Paes. Namun, dalam beberapa hal, kasus ini lebih kompleks," tambahnya.
Advertisement
Peraturan FIFA
Menurut ketentuan dalam Statuta FIFA 2024 terkait dengan Kelayakan untuk Bermain dengan Tim Perwakilan, Jairo Riedewald diharuskan untuk memenuhi sejumlah persyaratan agar dapat bergabung dengan Timnas Indonesia. Dalam statuta tersebut, disebutkan bahwa pemain tidak boleh berusia lebih dari 21 tahun saat mereka bermain dalam pertandingan resmi terakhir untuk asosiasi mereka saat ini. Selain itu, ada batasan mengenai jumlah pertandingan yang boleh dimainkan di tingkat internasional A.
"Bermain tidak lebih dari tiga pertandingan di tingkat internasional A dalam jenis sepak bola apa pun untuk asosiasi mereka saat ini, baik secara resmi kompetisi atau kompetisi non resmi," tulis Statuta FIFA.
Persyaratan lainnya adalah bahwa harus ada jeda waktu minimal tiga tahun sejak mereka terakhir kali bermain di tingkat internasional A untuk asosiasi saat ini, baik dalam kompetisi resmi maupun non-resmi.
"Setidaknya tiga tahun telah berlalu sejak diturunkan untuk pertandingan terakhir mereka di tingkat internasional A dalam jenis sepak bola apa pun untuk asosiasi mereka saat ini, baik dalam kompetisi resmi atau kompetisi non-resmi," demikian bunyi statuta tersebut.
Selain itu, pemain yang bersangkutan tidak boleh pernah berpartisipasi dalam turnamen final Piala Dunia FIFA atau turnamen final dari kompetisi federasi di tingkat internasional A, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Statuta FIFA.
