Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda mendengar istilah narsistik dan NPD? Banyak yang bingung membedakan keduanya. Meskipun keduanya terkait dengan rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan, ada perbedaan signifikan dalam tingkat keparahan dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Secara singkat, narsisme merupakan spektrum sifat kepribadian, berkisar dari kepercayaan diri yang sehat hingga perilaku yang sangat mengganggu. Sedangkan NPD adalah kondisi kesehatan mental yang formal, di mana sifat-sifat narsistik ekstrem dan menetap secara signifikan mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, dan hubungan pribadi penderitanya. Tidak semua orang narsistik menderita NPD, tetapi semua penderita NPD memiliki sifat narsistik.
Memahami perbedaan antara narsisme dan NPD sangat penting karena penanganan keduanya berbeda. Narsisme yang masih dalam batas wajar mungkin hanya membutuhkan peningkatan kesadaran diri, sedangkan NPD memerlukan intervensi klinis dari profesional kesehatan mental. Mari kita bahas lebih dalam perbedaan keduanya.
Artikel ini akan menjelaskan secara detail perbedaan antara narsisme (sifat kepribadian) dan Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) yang merupakan gangguan kesehatan mental. Kita akan membahas ciri-ciri masing-masing, penyebab NPD, dan kemungkinan perkembangan narsisme menjadi NPD. Berikut penjelasannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(5/3/2025)
Apa itu Narsistik?
Narsisme merupakan sifat kepribadian yang ditandai dengan rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan, kebutuhan akan kekaguman, dan kurangnya empati. Ini berada pada spektrum, mulai dari narsisme sehat (percaya diri yang wajar) hingga narsisme patologis (sangat mengganggu).
Narsisme sehat dikaitkan dengan kepercayaan diri yang baik dan harga diri yang positif, sedangkan narsisme tidak sehat dapat mengganggu hubungan interpersonal. Seseorang dengan narsisme mungkin menyadari dan mampu menerima kritik, meskipun mungkin enggan.
Advertisement
Apa itu NPD?
Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) adalah gangguan kesehatan mental yang tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5-TR). Ini ditandai dengan pola perilaku narsistik yang ekstrem, menetap, dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Penderita NPD menunjukkan arogansi, kekurangan empati yang signifikan, dan kebutuhan akan pujian yang konstan. Mereka sering manipulatif, egois, dan menuntut, serta jarang menyadari dampak negatif perilaku mereka terhadap orang lain. Mereka juga sulit menerima kritik dan cenderung 'membuang' orang yang dianggap tidak lagi menguntungkan atau mengancam.
Ciri-ciri Narsistik
Berikut ciri-ciri orang yang memiliki sifat atau kepribadian narsistik:
- Rasa penting diri yang berlebihan
- Kebutuhan akan kekaguman
- Kurang empati
- Membesar-besarkan prestasi
- Memiliki rasa hak istimewa
- Eksploitatif
- Iri hati
- Arogan
Advertisement
Ciri-ciri NPD
Berikut ciri-ciri orang NPD:
- Rasa penting diri yang sangat berlebihan (grandiosity)
- Fantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, atau kecantikan yang tak terbatas
- Percaya diri bahwa mereka unik dan istimewa, dan hanya orang-orang atau institusi khusus yang dapat memahami mereka atau bergaul dengan mereka
- Membutuhkan kekaguman yang berlebihan
- Merasa berhak atas hal-hal yang istimewa atau memenuhi tuntutan mereka tanpa mempertimbangkan dasar yang sesuai
- Eksploitatif, yaitu menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri
- Kurang empati: tidak mau mengakui atau mengidentifikasi perasaan dan kebutuhan orang lain
- Sering iri terhadap orang lain atau percaya bahwa orang lain iri terhadap mereka
- Sikap arogan dan sombong
Beda Narsistik dan NPD
Narsistik dan NPD merupakan kondisi yang berbeda. Berikut karakteristik perbedaanya:
- Tingkat Keparahan: Narsisme berada pada spektrum, sedangkan NPD merupakan bentuk narsisme yang paling parah.
- Dampak: Narsisme mungkin mengganggu hubungan, tetapi NPD secara signifikan mengganggu kehidupan sehari-hari.
- Kesadaran Diri: Orang dengan narsisme mungkin menyadari kekurangan mereka, sedangkan penderita NPD jarang menyadari dampak negatif perilaku mereka.
- Penanganan: Narsisme ringan mungkin tidak memerlukan penanganan klinis, sedangkan NPD membutuhkan terapi profesional.
Advertisement
Bisakah Narsistik Menjadi NPD?
- Tidak semua orang dengan sifat narsistik akan mengembangkan NPD. Perkembangan menjadi NPD dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetika, lingkungan, dan pengalaman masa kanak-kanak.
- Narsisme yang tidak sehat dapat menjadi faktor risiko untuk NPD, tetapi bukan jaminan.
- Perubahan dari narsisme menjadi NPD biasanya terjadi secara bertahap dan membutuhkan waktu lama.
Kesimpulannya, narsisme dan NPD merupakan dua kondisi yang berbeda dengan tingkat keparahan dan dampak yang berbeda pula. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Jika Anda atau orang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda NPD, segera cari bantuan profesional kesehatan mental.
