Jelang Pileg, Oknum RT di Pekanbaru Diduga Bantu `Serangan Fajar`

Caleg memang tak langsung turun, tapi mereka mengutus tim suksesnya mendatangi rumah warga.

oleh M Syukur diperbarui 08 Apr 2014, 21:54 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2014, 21:54 WIB
Waspada Uang Palsu
(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Liputan6.com, Pekanbaru - Masa pencoblosan 9 April 2014 tinggal hitungan jam. Beberapa Calon Legislatif (Caleg) di Pekanbaru kian gencar melakukan politik uang atau lebih dikenal dengan istilah serangan fajar pada Selasa (8/4/2014) malam.

Caleg memang tak langsung turun, tapi mereka mengutus tim suksesnya mendatangi rumah warga. Bahkan beberapa oknum RT dan RW yang menjadi tim sukses 'merazia' KTP warga.

"Tadi, rumah saya baru didatangi RT. Dia meminta memperlihatkan KTP. Setelah itu, kami sekeluarga diberi sembako dan uang Rp 50 ribu," kata Heri Antoni, warga Jalan Kutilang Perumahan Panam, Pekanbaru, tanpa mau menyebutkan identitas RT-nya.

Sewaktu memberikan, sebut Toni, RT tadi meminta keluarganya memiih Caleg di TPS. Kalau dipilih dan ada bukti, Toni dijanjikan lagi Rp 100 ribu. "Besok, ia meminta bukti pencoblosan. Kalau ada, dikasih lagi. Yang memberi uang partainya warna biru," tambah Toni.

Tak hanya RT, tim sukses caleg lain juga mendatangi rumahnya pada sore hari. Uang dan sembako memang tidak diberikan. Ia hanya dikasih kartu sehat untuk berobat di sebuah klinik di Pekanbaru.

"Tim meminta bukti besok juga. Kalau ada, kami memilih caleg yang disebutkan di TPS, kami dijanjikan berobat gratis di Klinik yang terletak di Jalan Kubang Raya, Pekanbaru. Kartu ini diberikan partai yang identik dengan Islamnya," jelas Toni.

Menurut Toni, warga di kelurahan dan kecamatannya selalu didatangi tim sukses caleg, terutama pada hari tenang. "Ada yang bagi kain sarung, baju, sembako, dan uang. Pengakuan teman saya, RT dan RW juga ikut membagikannya," jelas Toni.

Apa yang dirasakan Toni, juga dialami Surya Koto. Pria yang tinggal di Jalan Garuda Sakti ini mengaku rumahnya sering didatangi tim sukses Caleg pada hari tenang. Uang dan sembako tetap diterimanya.

"Ya diterimalah bang. Namanya orang ngasih, itukan rezeki. Urusan pilih atau tidak caleg yang dipesankan caleg, urusan saya. Kan mereka tidak bisa melihat di bilik TPS," ungkap Surya.

Sebagai langkah antisipasi terjadinya politik uang pada malam jelang pencoblosan, Bawaslu dibantu Polda Riau menurunkan ratusan personel untuk melakukan patroli di beberapa wilayah.

"Itu sudah pasti. Malam ini, polisi melakukan patroli untuk mencegah terjadinya politik uang atau serangan fajar. Selain itu, situasi menjelang besok harus dipastikan aman dan terkendali," jelas Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK.

Terkait adanya tim sukses yang melancarkan serangan fajar, Guntur mengimbau masyarakat melaporkannya ke polisi. "Sejauh ini, belum ada laporan. Masyarakat harus melaporkannya kalau ada. Itu merupakan tindakan pelanggaran hukum," tegas Guntur. (Mevi Linawati)

Baca juga:

Pemilih di 5 Kelurahan di Malang Rawan Dimobilisasi Caleg

Masih Ditemukan Pelanggaran di Masa Tenang

Petinggi Golkar: Kalau Bisa Atasi Kecurangan, Kami Pasti Menang

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya