Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaff mengaku optimistis, partainya masih bisa mengusung calon presiden dalam pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Hal itu telah dilakukan Partai Demokrat dalam pemilu 2004.
"Di 2004 kita dapat 7 persen, tapi berkoalisi (dengan PBB) bisa usung capres. Kenapa sekarang tidak?" ujar Nurhayati di media Center Edhie Wibowo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2014).
Tapi, lanjutnya, Demokrat tidak mengusung capres peserta konvensi. "Capres bisa berasal dari internal maupun eksternal partai. Semua pilihan ada di tangan SBY."
Demokrat tidak mengusung capres peserta konvensi, karena ajang pemilihan calon presiden itu dinilai sudah usai. "Sekarang semuanya kembali ke tangan Ketua Umum (Susilo Bambang Yudhoyono)," ujarnya.
Konvensi dinyatakan usai karena Partai Demokrat tidak berhasil memperoleh 25 persen suara dalam pemilu legislatif 9 April lalu. Jumlah ini merupakan syarat agar sebuah partai bisa mengusung sendiri calon presidennya dalam pemilihan presiden Juli mendatang.
Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Partai Demokrat hanya memperoleh 9 persen suara. Jumlah ini jauh dari target sehingga tidak ada jalan lain bagi partai berlambang Mercy itu, kecuali berkoalisi dengan partai lain agar bisa ikut pilpres.
Nurhayati sendiri memilih kader Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, sebagai capres. (Raden Trimutia Hatta)