Liputan6.com, Jakarta Dukungan kepada pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) terus bergulir. Kali ini datang dari Keluarga Besar Eksponen Tri Karya Golkar, yang notabene underbouw atau organisasi sayap Partai Golkar. Meninggalkan budaya feodal dan memilih budaya kerakyatan menjadi alasan mereka memilih pasangan nomor urut 2 itu.
"Responden ini kita dukung Jokowi-JK, setelah ini selanjutnya bergerak terus sosialisasi pencerahan keluarga Golkar. Keinginan kami memilih pasangan Jokowi-JK. Saya ingin mengatakan presiden membawa angin baru tanpa semangat bangsa feodal," ujar Koordinator Keluarga Besar Eksponen Tri Karya Golkar Zainal Bintang, Jakarta, Minggu (8/6/2014).
"Capek dipimpin berkebudayaan feodal. Kalau Jokowi kerakyatan. Kalau mereka menang nggak hanya serta-merta gembira, tapi mengawasi kekuasaan," tandas Zainal.
Selain alasan itu, kata Zainal, alasan eksponen Trikarya Golkar yang terdiri dari ormas MKGR, SOKSI, dan Kosgoro 57 --yang merupakan tempat berhimpunnya kader Golkar-- juga karena kekecewaan kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) yang justru tidak mencalonkan diri pada Pilpres 2014, dan bergabung dengan Gerindra. Â
"Kecewa, bergabung dengan Gerindra. Nggak lebih mengantar Prabowo ke mana-mana. Ketua umum kami pengantar saja partai nomor 2 itu. Saya tidak bawa ormas MKGR. Tapi sebagai pribadi. Di MKGR sebagai wakil ketua dewan pertimbangan," tegas Zainal.
"Kalau SOKSI mereka sebagai kelembagaan. Kita tidak ada urusan kelembagaan. Priyo itu pribadi, bukan MKGR. Kalau mau bawa MKGR harus rapat harian, kalau kumpul-kumpul itu melanggar. Priyo nggak jadi kapal induk," imbuh Zainal.
Menurut Zainal, selama kepemimpinan Aburizal alias Ical tidak membawa perubahan signifikan bagi partai berlambang pohon beringin itu. Sebaliknya, justru merugi berkoalisi dengan partai pimpinan Prabowo Subianto itu.
"Partai Golkar di waktu ARB nggak dapet apa-apa. Membawa Gerindra posisi tidak jelas. Deklarasi eksponen ormas pendiri ormas MKGR berkumpul untuk menampung semua kekecewaan, untuk mendapatkan suatu posisi yang tepat kader Golkar di masyarakat," ungkap Zainal.
Terkait sanksi dari partai jika harus mendukung pasangan Jokowi-JK, Zainal mengaku tidak khawatir. "Kita kan dalam pertemuan JW Marriot 21 Mei, kita udah minta agar dari DPP Partai Golkar, untuk nggak pecat kader Golkar yang ambil keputusan pribadinya memilih satu pasangan. Tapi bentuknya masih pada minta mengundurkan diri."
"Kita bukan struktural, eksponen pribadi ingin mewadahi terhadap adanya gejolak daerah. Kita ingin jadi kanal kekacauan teman-teman," lanjut Zainal.
Gejolak kekecewaan dari kalangan grass root atau akar rumput memang sudah muncul sejak awal Pilpres 2014. Sebab, Ical gagal mencapreskan diri pada Pilpres 2014.
"Ini gejolak memang sudah ada. Berkecamuk ARB gagal menjadi capres atau cawapres. Sudah marah semua, ketua umum 2012 nggak berhasil memenangi posisi, padahal Prabowo Subianto dari partai pemenang ketiga (Pileg) bisa. Tapi ARB posisi kedua nggak dapet," ungkapnya. (Yus)
Kecewa dengan Ical, Organisasi Sayap Golkar Dukung Jokowi-JK
Dukungan ini juga disebabkan karena mereka kecewa dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang tidak mencalonkan diri pada Pilpres.
Diperbarui 08 Jun 2014, 15:38 WIBDiterbitkan 08 Jun 2014, 15:38 WIB
Zainal Bintang mewakili sesepuh dan petinggi Partai Golkar yang hadir dalam pertemuan memberikan sejumlah keterangan kepada awak media Rabu (21/5/14) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Energi & TambangJakarta Gelap Satu Jam Hari Ini: Aksi Hemat Energi untuk Bumi
Berita Terbaru
Jejak Perkembangan Motif Batik Betawi
Banyak Ijazah Warga Jakarta Ditahan, Pramono Minta Pemutihan Dilanjutkan
Film The Accountant 2 Tayang, Berikut Sinopsis dan Daftar Pemainnya
Amalan-Amalan Berpahala Setara Haji dan Umrah, Nomor 3 Khusus Wanita Muslimah
Alasan Mengapa Cirebon Bergaya Jawa, Sementara Brebes Masih Sunda
Waketum Golkar Ajak Publik Tak Habiskan Energi Bahas Usul Pergantian Wapres dan Isu Ijazah Palsu
Makanan Ultra Proses Ternyata Memengaruhi Kesehatan Mental
4 Tips Memilih Gamis 2025 yang Nyaman Dipakai Sehari-hari, Yuk Simak!
Bertambah, Ada 31 Mantan Karyawan Perusahaan di Pekanbaru Ijazahnya Ditahan
Tim Voli Milik Presiden SBY Pertama Lolos Grand Final, Jakarta LavAni Belum Punya Lawan
Danjen Kopassus: Ormas Ganggu Keamanan Harus Ditindak
Aul, Makhluk Mitologi Serigala dari Lereng Gunung Slamet