Mantan Atasan Prabowo: Kenapa Ributnya Tidak dari 10 Tahun Lalu?

Mantan Menteri Penerangan itu mengatakan, Prabowo sudah memulai kiprah politik sejak 2004. Kala itu Prabowo ikut konvensi Partai Golkar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 20 Jun 2014, 19:09 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2014, 19:09 WIB
Prabowo Subianto_20140323
Prabowo Subianto saat kampanye Gerindra (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Jenderal (Purn.) Wiranto membeberkan apa yang terjadi pada tahun 1998. Termasuk keterlibatan Prabowo Subianto dalam aksi penculikan para aktivis.

Namun, hal ini dinilai sangat terlambat. Sebab, 16 tahun peristiwa berlalu baru hari ini diungkap. Terlebih, Prabowo sudah menjalani kiprah politik 10 tahun terakhir.

"Kalau kita meributkan permasalahan Pak Prabowoo ini seharusnya kita sudah ribut dari 2004 saat beliau maju konvensi Golkar. Jadi harusnya 10 tahun lalu," kata tim penasehat Prabowo-Hatta, Letjen (Purn.) Yunus Yosfiah, di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Jumat (20/6/2014).

Mantan Menteri Penerangan itu mengatakan, Prabowo sudah memulai kiprah politik sejak 2004. Kala itu Prabowo ikut konvensi Partai Golkar.

Pada pemilu 2009, Prabowo menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Kala itu, KPU meloloskan keduanya dan resmi bertarung dengan SBY-JK. "Saat 2009 berpasangan dengan Ibu Megawati kok nggak ada ribut? Aneh kan. KPU juga meloloskan verifikasinya," lanjutnya.

Isu itu semakin santer saat Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2014. Menggandeng 6 parpol, Prabowo resmi bertarung didampingi Hatta Rajasa.

Prabowo kini berhadapan dengan Joko Widodo yang berangkat dari jabatan Gubernur DKI Jakarta yang didukung PDIP dan 4 parpol lain. Persaingan ketat keduanya membuat isu ini semakin deras mengalir. Puncaknya, Wiranto membeberkan peristiwa yang melibatkan Prabowo. "Sekarang sudah lolos kok diributkan?" tegas Yunus.

Mantan pimpinan Prabowo semasa aktif di TNI itu menegaskan anak buahnya itu diberhentikan secara terhormat. Acuannya, yakni Keppres No. 62/ABRI/1998 yang ditandatangani oleh presiden BJ Habibie.

"Dalam surat itu jelas bertuliskan diberhentikan dengan hormat, diberikan hak pensiun dan diakui semua jasa-jasanya semasa bertugas," tandasnya.

Salinan Surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang berisi keputusan pemecatan mantan Pangkostrad Prabowo Subianto beredar. Pemecatan itu terkait dugaan penculikan aktivis yang diduga dilakukan Prabowo dan anak buahnya.

Mantan Panglima ABRI saat itu, Wiranto, mengaku tak mau ambil pusing mengenai status Prabowo yang dipecat atau diberhentikan dengan tidak hormat.

"Saya tidak ingin terjebak kepada perdebatan istilah. Saya tidak ingin ngotot hanya dengan istilah pemberhentian hormat atau tidak hormat," kata Wiranto saat memberikan keterangannya di Posko Forum Komunikasi Pembela Kebenaran (FORUM KPK) Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 19 Juni 2014.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya