Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad membantah tidak menindaklanjuti laporan dari Tim Advokasi Independen untuk Informasi dan Keterbukaan Publik, Sigop M Tambunan terkait dengan daftar riwayat hidup calon presiden Prabowo Subianto.
Dalam laporan itu, Sigop menilai klaim Prabowo sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 2010-2015 tidak benar karena posisi tersebut dijabat oleh Oesman Sapta Odang.
Muhammad menjelaskan, begitu menerima laporan Sigop, pihaknya sudah melaksanakan prosedur yang berlaku seperti mengundang pihak-pihak terkait, baik pelapor maupun terlapor.
"Apa yang dituduhkan, Bawaslu tidak pernah mengundang tertuduh itu terbantahkan. Kami mengundang Fadli Zon (tim kampanye Prabowo-Hatta)," jelas Muhammad dalam persidangan DKPP, di Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Muhammad mengatakan, setelah melakukan kajian terhadap laporan, Bawaslu mengeluarkan rekomendasi tidak dapat diteruskan. Keputusan tersebut diumumkan di sekretariat, papan pengumuman dan situs resmi Bawaslu.
"Kami tidak wajib mengumumkan lewat surat ke pelapor. Yang wajib bagi kami adalah lapor ke sekretariat," kata Muhammad.
Dengan demikian, Muhammad meminta Majelis Hakim sidang etik DKPP menolak seluruh tuntutan pengadu, menyatakan teradu tidak melanggar kode etik dan merehabilitasi nama seluruh teradu.
"Jika Majelis Hakim memiliki mendapat lain, kami meminta putusan seadil-adilnya," tandas Muhammad.
Tim Advokasi Independen untuk Informasi dan Keterbukaan Publik, Sigop M Tambunan, mempersoalkan daftar riwayat hidup Prabowo Subianto saat tahapan pendaftaran capres dan cawapres sedang berjalan. Sigop menilai klaim Prabowo sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 2010-2015 tidak benar karena posisi tersebut dijabat oleh Oesman Sapta.
Sigop melayangkan gugatan kepada Bawaslu pada 9 Juni 2014, dengan bukti laporan no 010/LP/Pilpres/V/2014, dan pada 11 juni 2014, dia diperiksa oleh Bawaslu. Namun, sampai sekarang, proses aduan tersebut tidak ada perkembangan.
Dia menilai Bawaslu melanggar pasal 26 Undang-Undang No 42 tahun 2008 dan Peraturan Bawaslu No 14 tahun 2013, dan kode etik penyelenggara pemilu.
Bawaslu Telah Tindak Lanjuti Laporan Riwayat Hidup Prabowo
Setelah melakukan kajian terhadap laporan, Bawaslu mengeluarkan rekomendasi tidak dapat diteruskan
Diperbarui 13 Agu 2014, 14:16 WIBDiterbitkan 13 Agu 2014, 14:16 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kepala BGN Sebut Program MBG Bakal Serap 1,5 Juta Tenaga Kerja, Separuhnya Perempuan
Profil Omara Esteghlal, Sukses Curi Perhatian Melalui Film “Pengepungan Di Bukit Duri”
Dukung Percepatan Pengangkatan CASN 2024, Romy DPR: Langkah Tepat
Gedung Sekolah Rakyat Kota Malang Bakal Manfaatkan Rusunawa Guru
PSG Bidik Pemain Real Madrid! Siap Tebus Rp1,52 Triliun
Persis Solo Taklukkan Persita, Ong Kim Swee Bangga Ukir 2 Rekor
Hasil Piala Sudirman 2025: Rinov/Pitha Menang, Indonesia Bungkam Inggris 5-0
Hasil Liga Italia: Inter Milan Kalah Lagi, Dipermalukan Roma di Giuseppe Meazza
Jepang Luncurkan Visa Digital Nomad, Simak Syarat dan Cara Pengajuannya
Lahan Terbatas jadi Kendala Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung
Pendaki Merbabu Ditemukan Meninggal, Menhut: Mari Utamakan Keselamatan dalam Pendakian
Hasil Liga Inggris: Hojlund Selamatkan Manchester United dari Kekalahan Lawan 10 Pemain Bournemouth