Khatib: Jangan Salah Artikan Jihad

Arti jihad yang sesungguhnya adalah kemampuan melawan diri sendiri. Bukan mengangkat senjata dan memerangi umat manusia yang tidak sepaham.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jul 2015, 12:48 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2015, 12:48 WIB
Irak: Teroris ISIS Bunuh 150 Perempuan yang Tolak 'Jihad Nikah'
Teroris ISIS tersebut telah mengeksekusi banyak wanita, termasuk perempuan hamil di Kota Al-Fallujah, Irak

Liputan6.com, Malang - Khatib salat Idulfitri di Masjid Sirotol Mustaqim Kota Malang, Jawa Timur, Jubair mengingatkan agar masyarakat Indonesia jangan menyalahartikan kata 'jihad.' Selama ini, jihad dipahami sebagai angkat senjata oleh kelompok tertentu.

"Karena salah mengartikan jihad oleh kelompok tertentu, menjadikan Indonesia dipandang sebagai negara teroris. Padahal itu tidak benar dan sangat merugikan orang lain," tegas Jubair ketika menjadi khatib dan imam salat Idulfitri di masjid tersebut, Jumat (17/7/2015).

Menurut dia, arti jihad yang sesungguhnya adalah kemampuan melawan diri sendiri. Bukan mengangkat senjata dan memerangi umat manusia yang tidak sepaham.

"Jihad di Tanah Air dipimpin oleh kepala negara (presiden), bukan oleh sekelompok dan golongan tertentu," tegas Jubair.

Jihad, lanjut dia, merupakan bentuk untuk melawan dan memerangi segala kemungkaran dan bertempur melawan kemiskinan demi meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Termasuk seluruh masyarakat Indonesia. Bukan sebaliknya, memerangi dan merugikan orang-orang yang tidak bersalah dengan senjatanya.

Jubair juga mengingatkan makna Lebaran bukan hanya sekadar memakai baju baru. Bagi umat muslim, Lebaran merupakan momen bangkitnya kesadaran sosial dan sikap mau berbagai untuk menyejahterakan dan membantu orang lain yang membutuhkan, terutama fakir miskin dan anak yatim.

Selain itu, momen untuk melahirkan ide-ide baru demi pembangunan bangsa dan negara ke depan yang lebih baik. "Umat Islam harus bangkit untuk menata kehidupan dan masa depan yang lebih baik, jangan sampai tergerus dan tertinggal dalam hal apa pun untuk menata dunia ini," ujar dia.

Walikota Malang Moch Anton menilai Lebaran merupakan momen untuk meningkatkan kualitas hidup dan saling memaafkan antarsesama manusia.

"Setelah saling memaafkan, marilah kita bersama-sama kembali untuk membangun kota ini. Kota yang kita cintai ini dengan berkeadilan dan saling membantu untuk mewujudkannya," kata Anton. (Ant/Bob/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya