Liputan6.com, Jakarta - Musibah kembali mewarnai pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Setelah tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah, beberapa waktu lalu, kini ratusan jemaah haji dilaporkan wafat saat akan melakukan ritual lempar jumrah di Mina.
Meski hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari tempat berdirinya Kabah, belum banyak jemaah haji yang sudah mengetahui tragedi di Mina tersebut.
Salah satunya adalah Bachruddin Mualim. Jemaah haji asal Jakarta ini bahkan baru mendengar kabar tersebut setelah dihubungi pihak keluarganya di Tanah Air yang menyaksikan tayangan televisi.
"Innalillahi wainna ilahi rojiun. Saya baru dengar. Kami saat ini di Mekah tidak tahu apa yang terjadi di Mina," ujar Bachruddin saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (24/9/2015).
Selaku salah satu pembimbing haji Indonesia, dia memastikan tidak ada satu pun jemaah haji rombongannya yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
"Kami sudah lempar jumrah, dan saat itu alhamdulillah kondisinya baik-baik saja. Saat ini kami mau tawaf," pungkas warga Palmerah tersebut.
Sementara itu, salah satu keluarga jemaah haji Indonesia, Yeyem Khodijah hingga kini belum tahu kabar suaminya, Ahmad Fikri Amin yang juga berada di Mina. Suaminya, masih sulit dihubungi lantaran sedang menjalankan ritual jumrah.
"Tadi subuh telepon masih di Muzdalifah, iya hari ini ustad lempar jumrah," ujar Yeyem.
Pada ritual lempar jumrah, jutaan jamaah berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, lalu berkumpul di sebuah lokasi yang telah ditentukan untuk melempar batu di 3 pilar di Mina. Insiden Mina ini terjadi untuk kesekian kalinya setelah pada 2006 menewaskan sedikitnya sebanyak 363 orang.
"Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Insya Allah semua juga lancar, kita berdoa terus buat seluruh jemaah haji. Kita juga pantau terus beritanya," ucap istri dari pembimbing ibadah haji Al Hijroh tersebut. (Bob/Ein)
Energi & Tambang