JK Minta Jemaah Haji Indonesia Disiplin

Ketika displin, lanjut dia, kejadian serupa dapat dihindari.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 24 Sep 2015, 19:10 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2015, 19:10 WIB
20150924-Ritual Haji di Mekah-Reuters
Ribuan umat muslim berjalan menuju Mina Mina untuk melaksanakan ibadah melontar Jumrah, Kamis (24/9/2015). Melontar jumrah adalah salah satu wajib haji. Jamaah yang tidak melontar wajib membayar denda berupa seekor kambing. (REUTERS/Ahmad Masood)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan jemaah haji menjadi korban desak-desakan saat akan lempar jumrah di Jalan Arab 204, Mina hari ini. Seorang di antaranya adalah warga negara Indonesia.
 
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengucapkan belasungkawa kepada seluruh korban peristiwa tersebut. "Saya ucapkan segala hormat kita ucapkan berduka cita jemaah haji kita dan keseluruhan (dunia) dalam insiden itu," ujar JK dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Kamis (24/9/2015).

Dia mengatakan memang tidak mudah untuk mengatur jemaah sebanyak itu. Karena itu, tidak heran, peristiwa 15 tahun lalu terulang.

JK pun meminta WNI untuk disiplin dalam menjalankan ibadahnya. Ketika disiplin, lanjut dia, kejadian serupa dapat dihindari. "Selalu disiplin ya. Kan panas, kita di sana capek, udara panas," kata dia.

Sebelumnya, 310 jiwa tewas saat akan melempar jumrah di Mina. Dilansir dari Russian Today, 450 orang lainnya terluka. Keterangan tersebut disampaikan oleh Badan Keamanaan Sipil Arab Saudi.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Para jemaah jatuh dan terinjak akibat berdesak-desakan. Mereka jatuh karena ada sekelompok jemaah yang tiba-tiba berhenti, sedangkan jemaah yang ada di belakang terus merangsak maju.

Insiden serupa juga pernah terjadi di Mina. Kejadian terparah, terjadi pada 1990. Lebih dari 1.400 jemaah wafat akibat berdesakan di terowongan. Korban mengalami kurang oksigen karena berdesakan.

Sementara, pada 2006, ada 345 jemaah haji wafat dan 1.000 lainnya luka-luka dalam insiden di Mina. (Bob/Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya