Dubes Australia Bakal Gelar 8 Acara Buka Puasa Bersama

Meski tak menjalankan ibadah puasa Ramadan, Dubes Australia Paul Grigson mengaku menikmati suasana bulan suci tersebut.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 17 Jun 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2016, 06:30 WIB
20160226-Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson-Jakarta
Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson menjadi pembicara di Social Media Week 2016, Jakarta, (26/2). Dalam ajang tersebut Paul menjelaskan tentang pentingnya media social bagi diplomasi politik antar negara.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ramadan telah tiba. Kegembiraan di bulan suci itu dirasakan oleh semua orang di Indonesia tanpa terkecuali.

Salah satunya adalah Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. Meski tak menjalankan ibadah puasa Ramadan, dia mengaku menikmati suasana Ramadan.

Dia mengatakan, ada satu tradisi yang selalu ditunggunya saat Ramadan, yaitu buka puasa bersama.

"Saya menikmati buka puasa di Indonesia," kata Dubes Grigson, di kediamannya di Teuku Umar, Jakarta, baru-baru ini yang dimuat Liputan6.com muat Jumat (17/6/2016).

"Di Australia seperti kumpul-kumpul keluarga. Mau kamu Islam, Kristen, Hindu pasti punya perayaan keluarga, jadi ini sangat mirip dengan orang Indonesia saat Ramadan atau buka puasa," tambah dia.

Grigson menyatakan, untuk memeriahkan suasana Ramadan, dirinya berencana menggelar 8 kali acara buka puasa bersama yang mengundang tamu-tamu berbeda dalam setiap acaranya.

Ramadan di Australia

Selain mengaku menikmati buka puasa di Tanah Air, Grigson mengatakan buka puasa Ramadan di negaranya sangat lah berbeda. Sebab, umat Islam di Australia berasal dari banyak negara dan membawa tradisi berbeda-beda dalam menyambut bulan suci tersebut.

"Di Australia, umat Islam datang dari banyak negara, jadi ada banyak cara merayakan Ramadan di Australia, di Indonesia ada tradisi sendiri yang sangat kuat," papar dia.

Salah satu tradisi Ramadan yang cukup kental di Australia adalah digelarnya pasar malam. Kegiatan itu, berlangsung di Kota Sydney.

"Karena datang dari banyak negara tentunya pendekatan-pendekatan mereka berbeda untuk buka puasa. Di salah satu masjid di Sydney ada pasar malam yang di sana kalian bisa mendapat berbagai makanan dari seluruh dunia," tuturnya.

Pria yang kurang lebih 2 tahun menetap di Indonesia ini menekankan, walau ada perbedaan, dia merasa kegembiraan menyambut Ramadan baik di negaranya atau di Indonesia, sama rasanya.

"Mungkin praktiknya (buka puasa Ramadan di Indonesia dan Australia) beda, tapi sukacitanya sama," pungkas Grigson.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya