Menelusuri Jejak Islam di Megahnya Istana Pagaruyung Minangkabau

Bagi masyarakat Minang, istana ini menjadi simbol adat Minangkabau yang sangat lekat dengan keislamannya

oleh Maria Flora diperbarui 01 Jun 2017, 03:15 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2017, 03:15 WIB

Liputan6.com, Batusangkar - Istana Pagaruyung atau dalam dialeg Minang disebut Istana Pagaruyuang merupakan bangunan megah peninggalan sejarah kerajaan Islam Pagaruyung pada tahun 1600-an.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, bangunan megah ini dulunya pernah beberapa kali terbakar dan terus mengalami pemugaran.

Bagi masyarakat Minang, istana ini menjadi simbol adat Minangkabau yang sangat lekat dengan keislamannya. Surau yang berdiri di komplek istana ini menjadi tempat ibadah para raja terdahulu hingga abdi-abdinya.

Beragam benda bersejarah yang usianya sudah ratusan tahun terpampang di setiap sudut Istana Pagaruyung. Ada alat musik khas melayu kuno, keris tunggal kilau alam hingga perhiasan selapah perak berantai kolam.

Dahulu, masyarakat Minangkabau menganut aliran animisme. Namun setelah Islam masuk dari Arab, ajaran yang tidak sesuai dengan Islam dihapuskan.

Seperti pepatah Minang bilang, adat basandi syarak, syarak basandi kitabulloh. Artinya adat Minangkabau bersendikan agama Islam dan agama Islam bersendikan Alquran.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya