Sebelum Mudik, Jangan Lupa Periksa Ban

Tak terasa sebentar lagi memasuki bulan puasa. Tak ada salahnya mulai memeriksa mobil untuk persiapan mudik, termasuk pemeriksaan kondisi ban.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 13:30 WIB
Gaurav Gupta Bridgestone
Gaurav Gupta, Dirut PT Bridgestone Tire Indonesia (BSIN) mengecek tekanan ban dalam kampanye tire safety. (Hafid/Otosia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa sebentar lagi memasuki bulan puasa. Tak ada salahnya mulai memeriksa mobil untuk persiapan mudik, termasuk pemeriksaan kondisi ban.

Ingat, ban merupakan komponen yang bersentuhan langsung dengan jalanan. ban pula yang memanggul seluruh bobot kendaraan.

Terdapat empat tindakan yang harus dilakukan agar kondisi ban selalu prima. Sebenarnya tindakan ini tak hanya perlu dilakukan sebelum memulai perjalanan mudik, namun juga untuk keseharian.

Apabila salah satu dari empat tindakan ini diabaikan, selain kondisi ban menjadi cepat rusak, perjalanan menggunakan kendaraan akan menjadi sangat berbahaya. Berikut empat tindakan perawatan ban:

1. Memeriksa tekanan angin.

Menjaga tekanan angin pada ban wajib hukumnya. Soalnya, dampak negatif akan muncul pada ban yang kekurangan atau kelebihan tekanan angin. Saat pemeriksaan tekanan angin, sesuaikan tekanan angin dengan berat muatan, atau naikan tekanan ke standar maksimum.

Pemeriksaan sendiri dapat dilakukan setiap satu bulan sekali, namun akan lebih baik apabila diperiksa setiap dua minggu sekali. Pastikan pula waktu pemeriksaan dilakukan pada saat suhu ban dingin.

"Merawat ban merupakan tindakan yang harus dilakukan secara rutin. Namun, yang terpenting sebenarnya adalah menjaga tekanan angin," jelas Deni Arief Pribadi selaku Department Manager Training and Product Evaluation PT Bridgestone Tire Indonesia (BSIN) dj Karawang, Selasa (08/05).

 

2. Membersihkan ban.

Seiring pemakaian kotoran atau benda asing dapat menempel pada ban. Jika dibiarkan benda asing ini berpotensi merusak ban lebih jauh.

3. Periksa ban bagian luar.

Tindakan ini untuk memastikan adanya kondisi abnormal seperti robek atau retak. Jika memang ada, disarankan untuk melakukan penggantian ban, karena berpotensi pecah saat berkendara.

 

4. Periksa tingkat keausan ban.

Untuk melakukannya dapat melihat indikator keausan atau Thread Wear Indicator (TWI) yang terbenam pada tapak ban.

Indikator ini memiliki ketebalan sekitar 1,6 mm, di mana menjadi batas tapak ban maksimum. Bila tapak ban sudah sejajar dengan indikator ini, pengendara wajib melakukan penggantian ban."Apabila garis itu sudah muncul, tandanya harus segera diganti bannya dengan yang baru," tutup Deni.

Penulis: Muhammad Hafid Asisi

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya