Panitia Haji Makkah Sudah Matangkan Safari Wukuf Jemaah

Mulai dari personel safari wukuf, rencana kerja operasi, dan panduan ritual ibadah untuk jemaah calon haji sudah disiapkan.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 09 Agu 2018, 16:10 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 16:10 WIB
Ratusan Ribu Jemaah Haji Tunaikan Salat di Masjid Namirah Saat Wukuf
Suasana masjid Namirah yang dipenuhi ratusan ribu jemaah haji di Kota Arafah, Arab Saudi (31/8). Masjid ini hanya dibuka setahun sekali, yaitu pada tanggal 9 Dzulhijah, saat jemaah haji melaksanakan wukuf di arafah. (AP Photo / Khalil Hamra)

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja (PPIH Daker) Makkah telah mematangkan rencana untuk melakukan safari wukuf para jemaah calon haji yang sakit.

Mulai dari personel safari wukuf, rencana kerja operasi, dan panduan ritual ibadah sudah disiapkan.

"Tidak ada bedanya (wukuf) dengan jemaah normal umumnya," ujar Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daker Makkah, Ansor Sanusi, di Makkah.

Ansor mengatakan, perbedaan signifikan jemaah calon haji safari wukuf yaitu waktunya yang relatif singkat.

"Caranya memboyong jemaah sakit itu, baik dalam kondisi duduk atau berbaring di kendaraan yang melintasi Padang Arafah saat waktu wukuf berlangsung," ucapnya.

PPIH Daker Madinah, lanjut Ansor, sudah menyiapkan bus dan ambulans untuk membawa jemaah yang sakit ke Arafah untuk melaksanakan wukuf.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wukuf Harus Dilakukan

Ibadah Haji-Jabal Rahma
Jemaah calon haji berada di Bukit Jabal Rahmah, saat mereka tiba di Arafah untuk menjalani wukuf di luar kota suci Mekah, Arab Saudi (30/8). Bukit Jabal Rahmah dikenal sebagai bukit kasih sayang. (AP Photo / Khalil Hamra)

Ansor menegaskan, prosesi wukuf merupakan kegiatan vital jemaah haji. Dirawayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa haji adalah wukuf di Arafah (al Hajju Arafah).

Sehingga, kata dia, haji seseorang belum dianggap sah bila tidak wukuf di Arafah. Wukuf dilaksanakan pada pada 9 hingga 10 Dzulhijjah.

"Tetap hadir di Arafah (jemaah yang sakit) dengan segala ritual haji di dalamnya, bimbingan pembacaan talbiyah, doa, dzikir, bacaan Alquran, mendengarkan khutbah wukuf dan sholat Dzuhur dan Ashar, jamak takdim secara qasar," papar Ansor.

Pada musim haji tahun lalu, kata Ansor, jumlah jemaah yang ikut safari wukuf sebanyak 112 orang.

" Kriteria jemaah yang disafari wukufkan menjadi domain Kemenkes, antara lain pasien yang sakit dengan status rawat inap di KKIH (Klinik Kesehatan Ibadah Haji) Mekah," jelas Ansor.

 

Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya