Tembus Rp 70 Ribu per Kg, Ini Penyebab Harga Bawang Merah Mahal di Ramadan

Di Manokwari harga bawang merah dibanderol Rp 70 ribu per kilogram, sedangkan dalam lingkup nasional sekitar Rp 45.800.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 14:00 WIB
Mendag dan Mentan Blusukan ke Pasar Senen
Mendag dan Mentan Blusukan ke Pasar Senen (dok: Tira)

Liputan6.com, Jakarta - Bawang merah menjadi komoditi pangan yang mengalami kenaikan harga tertinggi pada bulan Ramadan 2020 ini. Dilansir Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), lonjakan harga bawang merah hampir merata di seluruh Indonesia.

Bahkan di Manokwari harga bawang merah dibanderol Rp 70.000 per kilogram, dalam lingkup nasional harga bawang dijual Rp45.800. Namun, di provinsi Sulawesi Barat bumbu dapur utama tersebut dihargai Rp 32.250 per kilogram.

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengakui adanya lonjakan harga bawang merah saat melakukan kunjungan ke pasar induk Kramat Jati (29/4). Menurutnya lonjakan bawang merah diakibatkan oleh menurunnya hasil produksi di sejumlah wilayah utama pemasok bawang.

"Penurunan terjadi karena hasil tanam yang kurang bagus dan stok panen sebelumnya mengalami kerusakan. Sehingga harga bawang merah naik," kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis (30/4).

Mendag Agus menjelaskan, berdasarkan informasi dari Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), kenaikan harga bawang merah akibat turunnya produksi di sentra produksi bawang merah di Brebes Jawa Tengah hingga 10 persen.

Di samping itu, kenaikan harga bibit bawang merah menjadi Rp40.000 sampai 45.000 per kilogram atau melonjak hingga lebih dari 100 persen. Berimbas pada penurunan luas tanam sekitar 30 persen karena yang bisa tanam hanya petani bermodal besar.

Produksi Turun

Harga Bawang di Pasar Kramat Jati
Pedagang menjajakan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (2/4/2019). Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati mengaku harga bawang merah dan bawang putih relatif stabil, meskipun terjadi kenaikan harga di beberapa daerah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Penurunan produksi tersebut berpengaruh pada stok bawang merah yang kewalahan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang kian meningkat di bulan Ramadan. Imbasnya lonjakan harga bawang merah terjadi di sejumlah daerah ditengah pandemi virus corona.

“Dari sisi distribusi ke Jakarta saat ini juga diinfokan ada penurunan, ini tergambar dari penurunan pasokan bawang merah ke Pasar Induk Kramat Jati menjadi sekitar 79 ton per hari dalam seminggu terakhir, di bawah pasokan normal," tandasnya.

Kendati demikian, Mendag Agus mengatakan berdasarkan informasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) pada akhir Mei 2020 akan ada potensi panen raya di sentra produksi bawang di luar wilayah Pantura Jawa, seperti Nganjuk, Bima, dan Enrekang.

Oleh karenanya, panen ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pasokan bawang merah. Imbasnya harga jual.bawamg dapat ditekan sampai tingkat harga wajar (Harga Acuan) sebesar Rp32.000 per kilogram. 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya