Manisnya Sarikayo, Menu Berbuka Legendaris dari Ranah Minang

Sarikayo khas Ranah Minang memiliki cita rasa yang manis dan lembut, cocok sekali untuk menu berbuka puasa. Panganan lain yang biasanya dimakan bersama sarikayo adalah ketan.

oleh Novia Harlina diperbarui 11 Mei 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 12:00 WIB
Sarikayo khas Ranah Minang menu andalan saat buka puasa.
Sarikayo khas Ranah Minang menu andalan saat buka puasa.

Liputan6.com, Padang - Berbuka puasa adalah waktu yang dinanti setelah seharian menahan lapar dan haus. Berbuka dengan yang manis selalu jadi pilihan, nah Sarikayo adalah salah satu pilihan pas untuk disantap saat berbuka puasa.

Sarikayo khas Ranah Minang memiliki cita rasa yang manis dan lembut, cocok sekali untuk menu berbuka puasa. Di Minangkabau Sarikayo juga biasa disajikan dengan ketan, perpaduan Sarikayo dan ketan sangat pas di mulut.

Sarikayo yang manis dan lembut ditambah ketan nan legit membuat haus dan lapar sekaligus bisa terobati. Sarikayo berwarna kecoklatan karena salah satu bahannya adalah gula aren. Saat Ramadan sajian ini cukup mudah dijumpai di Pasar Pabukoan di Ranah Minang.

Namun, sarikayo pada setiap daerah di Sumatera Barat memiliki perbedaannya masing-masing terutama dari segi tampilan.

Makanan ini juga ada di daerah lain di luar Sumatera Barat, biasanya makanan ini disebut kue srikaya atau sarikaya.

Salah seorang warga Kabupaten Limapuluh Kota, Ulfa mengatakan panganan ini sangat nikmat. Ia membeli sarikayo di pasar pabukoan dengan harga Rp5 ribu.

"Tadi sengaja menyempatkan ke pasar pabukoan, sarikayo pada hari biasa cukup sulit dijumpai," katanya.

Sarikayo tidak hanya menjadi menu andalan saat Ramadan, namun juga dalam acara adat dan pesta lainnya makanan ini sering disajikan.

Cara membuat sarikayo terbilang unik. Bahannya adalah telur, gula merah, pandan, garam, vanili, semua bahan dimasukkan ke wadah.

Kemudian bahan-bahan itu diremas dengan daun pandan sampai semua bahan menyatu dan wangi pandan tercium. Setelah itu masukkan santan dan aduk kembali.

Selanjutnya adonan tersebut dimasukkan ke daun pisang atau wadah lain, dan dikukus hingga kental. 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya