Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan dan Terjemahan, Simak Pula Amalan Sunnahnya

Ada tiga versi untuk doa buka puasa Ramadhan yang shahih.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 09 Apr 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2022, 21:00 WIB
Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan dan Terjemahan, Simak Pula Amalan Sunnahnya
Ilustrasi Berbuka Puasa.

Liputan6.com, Jakarta Menunaikan ibadah puasa seharian, tibalah waktu untuk berbuka puasa saat waktu Magrib atau matahari terbenam. Ketika berbuka puasa, seorang muslim perlu membaca doa buka puasa Ramadhan. 

Membaca doa berbuka puasa merupakan salah satu anjuran bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah tersebut. Doa termasuk ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Membaca doa buka puasa Ramadhan juga termasuk adab sunnah dalam puasa.

Bacaan doa buka puasa Ramadhan dibaca saat masuk waktu berbuka dan sebelum menyantap makanan. Selain itu, doa buka puasa Ramadhan juga merupakan bentuk harapan kepada Allah SWT.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan doa buka puasa Ramadhan dan terjemahan beserta amalan sunnahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/4/2022).

Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan

Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan dan Terjemahan, Simak Pula Amalan Sunnahnya
Ilustrasi Membaca Doa Berbuka Puasa.

Bacaan doa buka puasa Ramadhan ada tiga versi yang perlu anda ketahui. Bacaan yang pertama ini tak lain merupakan sebuah hadis riwayat dari Mu'adz bin Zuhrah dan Abu Daud.Adapun bacaan doa buka puasa Ramadhan yang dikenal secara lebih luas tersebut yakni sebagai berikut,

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu.

Artinya:

"Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa: ‘Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka," (HR. Abu Daud).

Sedangkan, untuk bacaan doa buka puasa Ramadhan versi yang kedua pun juga cukup dikenal luas oleh umat Islam. Sama halnya dengan bacaan doa buka puasa Ramadhan yang sebelumnya, doa yang satu ini juga termasuk sahih untuk membatalkan puasa.

Perbedaannya, riwayat Abdullah bin Umar menjelaskan, bacaan sebelumnya hanya menerangkan tentang berbuka puasa menggunakan makanan saja. Namun, berbuka puasa pun juga senantiasa menggunakan minuman.

Maka dari itu, bacaan doa buka puasa Ramadhan yang di atas tersebut lantas ditambahi dengan sedikit kalimat. Sehingga, orang-orang pada umumnya melafalkannya secara bersamaan. Adapun bacaan doa buka puasa Ramadhan yang juga sahih menurut Bykhari dan Muslim yakni sebagai berikut,

Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ.

Artinya:

"Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah."

Sementara itu, bacaan doa buka puasa Ramadhan yang terakhir yang diucapkan untuk membatalkan puasa Ramadhan. Abdullah bin Umar menjelaskan, Rasulullah SAW juga pernah membaca lafal singkat yang satu ini,

Dzahabadh dhamâ’u wabtalatl-‘urûqu wa tsabata-l-ajru insyâ-allâh.

Artinya:

"Rasulullah ketika berbuka, Beliau berdoa: 'Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah." (HR. Abu Daud

Waktu Membaca Doa Buka Puasa yang Benar

Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan dan Terjemahan, Simak Pula Amalan Sunnahnya
Buka Puasa.

Masalah lain yang berkaitan dengan doa buka puasa Ramadhan terkait dengan pelaksanaan. Sebagian orang masih bingung apakah dibaca sebelum makan - minum, atau setelahnya. Terkait hal ini ada penjelasannya tersendiri. Membaca doa buka puasa Ramadhan yang benar yaitu dilakukan setelah menyantap hidangan atau minum air ketika waktu maghrib tiba.

Pijakannya berangkat dari dalil yang diriwayatkan Abdullah bin Umar yang secara tekstual menunjukkan pelafalannya dilakukan setelah usai berbuka puasa. Sebelum minum atau bersantap, cukup membaca "Bismillah" dan setelah itu baru membaca doa buka puasa.

Dalam hal ini ketika seseorang membaca doa tersebut setelah berbuka puasa maka menjadi tanda bahwa orang tersebut telah membatalkan puasa sebelum waktunya yaitu ketika matahari terbenam. Oleh sebab itu, doa ini tidak dibaca sebelum makan mau pun minum saat hendak berbuka. Kemudian, sebelum makan atau minum mengikuti ketentuan umum seperti yang disabdakan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wassalam.

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).“ (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858).

Amalan Sunnah Berbuka Puasa

Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan dan Terjemahan, Simak Pula Amalan Sunnahnya
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa. (Photo by Michael Burrows from Pexels)

Selain membaca doa buka puasa Ramadhan, terdapat pula amalan sunnah yang dapat kita lakukan saat berbuka, yaitu:

1. Mengawalkan berbuka

Dikutip dari buku Fiqh Ibadah karya Ainul Yaqin, umat muslim dianjurkan mengawalkan waktu berbuka. Mengulur waktu berbuka dinilai tidak baik dan hukumnya makruh. Disebutkan dalam hadits riwayat Imam Ahmad dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda,

"Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur."

2. Makan kurma dan minum air putih

Saat tiba waktu berbuka, Rasulullah SAW berbuka dengan memakan kurma dan minum air putih. Hal ini tertuang dalam hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud.

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air." (HR. Ahmad, Abu Dawud).

3. Tidak berlebihan, berbuka secukupnya

Sunnah berbuka puasa yang selanjutnya yaitu untuk tidak berlebihan saat tiba waktu berbuka. Nabi Muhammad memberikan contoh kepada umatnya untuk berbuka puasa dengan secukupnya. Seperti disebutkan dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Imam an Nasai dan Imam At Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,

"Tiada tempat terburuk yang dipenuhi isinya oleh manusia, kecuali perutnya. Karena sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Kalaupun ia ingin makan, hendaknya ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya