Membaca Doa Buka Puasa Setelah Berbuka, Begini Dalilnya?

Berbuka puasa menjadi salah satu amalan penting bagi kaum muslim yang menjalankan ibadah puasa namun kapan doa yang tepat dibacakan saat berbuka puasa

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2022, 17:30 WIB
Membaca Doa Buka Puasa Setelah Berbuka, Begini Dalilnya?
Ilustrasi Berbuka Puasa Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah khususnya bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa. Individu bahkan berlomba-lomba menambah amal ibadah dan mengejar pahala yang berlipat ganda.

Berbuka puasa menjadi salah satu amalan penting bagi kaum muslim yang menjalankan ibadah puasa. Di antara hal yang dianjurkan saat puasa adalah menyegerakan waktu buka puasa.

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 109).

Berikut ini adalah doa berbuka puasa:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya,

Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah, dan sengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

Namun demikian, pembacaan doa berbuka puasa yang ideal dilakukan setelah atau sebelum buka puasa? Salah satu pijakan dalil penempatan membaca doa berbuka puasa yang dilakukan setelah selesai berbuka puasa.

Saksikan video pilihan berikut ini

Makna Terkandung

Ada makna yang terkandung dalam doa berbuka tersebut jika dibaca setela buka puasa. Khususnya pada doa berbuka yang tercantum dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar di atas yang hanya pantas (al-munasib) diucapkan kala selesai berbuka puasa.

Hal ini seperti yang dijelaskan dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin:

ـ (وقوله: عقب الفطر) أي عقب ما يحصل به الفطر، لا قبله، ولا عنده

“Maksud dari (membaca doa buka puasa) “setelah berbuka” adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka,” (Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, hal. 279).

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun dengan membaca doa tersebut sebelum berbuka puasa, telah mendapatkan kesunnahan (husul ashli as-sunnah), tapi tetap yang paling utama adalah membacanya tatkala selesai berbuka. Dalam kitab Busyra al-Karim dijelaskan:

ويسنّ أن يقول عنده أي عند إرادته والأولى بعده: اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت

“Disunnahkan bagi orang ketika hendak berbuka—tapi yang lebih utama setelah berbuka—membaca doa “Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu,” (Syekh Said bin Muhammad Ba’ali, Busyra al-Karim, hal. 598).

Walhasil, membaca doa berbuka puasa sebaiknya dilakukan setelah selesai berbuka, hal ini dimaksudkan agar kita memperoleh kesunnahan yang sempurna (kamal as-sunnah) dalam membaca doa. Semoga amal ibadah puasa kita diberi kelancaran dan diterima Allah subhanahu wata’ala. Amin yâ rabbal ‘âlamin. Wallahu a’lam.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya