Buka Puasa dengan Makan Buah Durian, Bolehkah?

Disarankan untuk terlebih dahulu mengisi perut dengan makanan lain sebelum menyantap buah durian.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Apr 2022, 18:35 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2022, 18:35 WIB
Durian
Durian. (NICHOLAS YEO / AFP/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Buah durian dengan aromanya yang khas kerap kali menerbitkan liur bagi penyukanya. Terlebih di bulan puasa. Aroma durian yang menggoda seolah menggambarkan betapa manis dan lembutnya buah tersebut. Hanya saja, apakah boleh berbuka puasa dengan menyantap durian?

Secara umum, Jika dilihat dari nilai gizinya, buah durian memang tergolong baik. Berdasarkan data pada situs Nilai Gizi, 100 gr buah durian tanpa biji mengandung 134 kkal energi dan 30 gr karbohidrat.

Sementara itu, ahli gizi Mochammad Rizal menyebut, 100 gr durian tanpa biji setara dengan sekitar 5 butir kurma.

Rizal menjelaskan, karbohidrat dalam jumlah yang tepat dibutuhkan saat buka puasa guna mengembalikan kadar gula darah setelah berpuasa seharian. Satu hingga dua butir saja dirasa cukup.

"Namun, ada beberapa concern yang perlu diperhatikan, terutama untuk orang-orang dengan kondisi khusus seperti asam lambung," kata Rizal saat dihubungi Health Liputan6.com.

Sebab, durian secara alami mengalami fermentasi dan termasuk buah yang mengandung gas. Sehingga tidak disarankan bagi sebagian orang yang punya kondisi medis pencernaan untuk langsung mengonsumsinya dalam keadaan perut kosong.

Disarankan untuk terlebih dahulu mengisi perut dengan makanan lain sebelum menyantap buah durian.

"Tapi ini juga masih belum jelas. Karena saya belum menemukan jurnal ilmiahnya apakah benar seperti ini," katanya.

Bila bosan dengan menu buka puasa yang itu saja-saja, lanjut Rizal, Anda bisa mengganti kurma dengan buah-buahan lain yang tinggi kadar air dan non acidic, seperti semangka, melon, apel, atau pir.

"Atau kalau mau membatalkan puasa dengan makanan minuman manis, boleh, tapi perhatikan porsi dan kadar gulanya," kata pria yang saat ini tengah menempuh pendidikan Nutritional Science di Cornell University, Amerika Serikat.

"Sehari maksimal 4 sdm gula atau 50 gram. Untuk orang umum dalam keadaan sehat, saat buka puasa 15 sampai 30 gram gula cukup untuk bantu balikin kadar gula darah," ujarnya.

 

Indeks Glikemik Durian Tinggi

Biji durian
Ilustrasi Biji Durian Credit: pexels.com/JimTeo

Nutrisionis Dian Agnesia juga tidak menyarankan untuk menyatap durian ketika berbuka puasa. Alasannya tidak lain karena buah tersebut mengandung gas serta indeks glikemik tinggi.

Dian mengatakan, tubuh dalam kondisi mode rest saat berpuasa. Sehingga makanan yang pertama kali masuk setelah tidak makan dan minum selama sekian jam sebaiknya adalah makanan yang mudah dicerna dan tidak menaikkan gula darah secara drastis.

"Makanan yang bergas seperti durian, saat dikonsumsi dengan kondisi lambung kosong, akan membuat perut tidak nyaman dan bisa juga menimbulkan nyeri bagi mereka yang menderita mag atau GERD," katanya.

Untuk pengganti kurma jika dirasa bosan, Dian menyarankan agar kita memilih salad buah atau salad sayuran, jus buah, puding, atau susu. Yang selain rasanya manis, tapi juga ada kandungan seratnya.

"Manis dari buah-buahan akan lebih baik daripada rasa manis dari gula terproses seperti gula pasir," ujar Dian.

Sehingga sudah paling tepat menyantap tiga biji kurma dengan segelas air putih saat waktu berbuka tiba.

Tidak Direkomendasikan pada Orang dengan Kondisi Tertentu

Buah durian
Ilustrasi buah durian. (Pexels.com/Maddog 229)

Praktisi klinis dr Ari Fahrial Syam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pun mengatakan, makan durian boleh-boleh saja, namun tidak saat berbuka puasa. Ari menyarankan, durian disantap setelah makan besar.

"Durian banyak gas, sehingga saat perut kosong menjadi tidak tepat untuk dikonsumsi langsung," katanya kepada Health Liputan6.com di hari yang sama.

Buah durian, kata Ari, tidak direkomendasikan pada orang dengan kondisi tertentu. Namun, apabila orang tersebut memiliki kondisi lambung yang tenang, boleh-boleh saja menyantap buah dengan aroma khas nan tajam ini.

“Tapi tetap tidak boleh berlebihan. Karena tetap durian mengandung gas. Tapi kalau orangnya tenang dan baik tapi kalau makan berlebihan, memicu gasnya bisa juga jadi makin kambuh,” kata Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo ini.

Ari  juga mengatakan tidak ada makanan atau minuman tertentu yang harus disertakan ketika makan durian agar tubuh terhindar dari masalah. Namun, hindari mengonsumsi durian secara berlebihan.

Lalu, lanjut Ari, hindari juga mengonsumsi buah ini dengan makanan lain tinggi kalori.

"Durian itu kan kalorinya tinggi. Jadi, ada pasien-pasien yang mengalami stroke, serangan jantung, setelah makan durian banyak," kata Ari.

Menurutnya, hal ini bisa terjadi ketika seseorang makan durian berlebihan, lalu mengonsumsi makanan berkalori tinggi dalam waktu singkat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya