Ada Kampung Inggris Pinggir Kali di Purwokerto, Cek Lokasinya

Kampung Inggris juga ada di Purwokerto, Jawa Tengah. Pondok Pesantren Modern El Fira meluncurkan kawasan pesantren yang disebut sebagai Kampung Inggris bernama Unique Course atau Use

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 16:30 WIB
Alun-alun Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Alun-alun Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purwokerto - Kampung Inggris paling populer ada di Pare, Kediri. Kampung ini dikenal lantaran nyaris seluruh penduduk dan penghuninya bisa bercakap dalam bahasa Inggris walau secara sederhana.

Muasalnya adalah berdirinya tempat kursus bahasa Inggris yang belakangan makin menjamun. Pelajar, mahasiswa dan umum berdatangan ke kampung ini untuk membiasakan diri berbaha Inggris.

Ternyata, duplikasi Kampung Inggris juga ada di Purwokerto, Jawa Tengah. Pondok Pesantren Modern El Fira Purwokerto, Jawa Tengah, meluncurkan kawasan pesantren yang disebut sebagai Kampung Inggris bernama Unique Course atau Use pada 2019 lalu.

Kampung Inggris ini terletak di Kampung Tanjlig RT 06/07 Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas.

Konsep Kampung Inggris ini adalah membangun sebuah kampung yang warganya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama.

Uniknya, Kampung Inggris ini berada di perkampungan pinggir sungai kecil yang juga merupakan kompleks Pesantren El Fira 3, Purwokerto. Dari Pesantren pinggir sungai ini, bahasa Inggris bisa menjadi bahasa utama pesantren yang kemudian beranjak menjadi bahasa warga kampung Tanjlig.

Harapannya, setelah pesantren, akan muncul kursus-kursus bahasa Inggris dan akan mengakselerasi penggunaan bahasa Inggris di kampung ini. Konsep Kampung Inggris di Pesantren Elfira 3 ini tak berbeda jauh dari Kampung Inggris Pare, Kadiri, Jawa Timur.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Agar Mahir Bahasa Inggris

Aktifitas santri di Pesantren El Fira, Kedung Wuluh, Purwokerto Barat tak terpangaruh oleh insiden serangan Mako Brimob. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Aktifitas santri di Pesantren El Fira, Kedung Wuluh, Purwokerto Barat tak terpangaruh oleh insiden serangan Mako Brimob. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Latihan berbahasa Inggris dititikberatkan pada membiasakan siswa atau santri untuk bercakap Inggris tiap hari. Orang awam dididik agar memiliki soft skill berbahasa Inggris.

Titik berat pendidikan yang terpenting dilakukan untuk membiasakan bahasa Inggris adalah dengan cara menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama saat bercakap-cakap. Dengan demikian, peserta dan santri akan terbiasa menggunakan bahasa ini.

Sementara ini, yang mengikuti Unique Course secara intensif di Kampung Inggris berjumlah 25 orang. Mereka berasal dari kalangan santri dan siswa di sekitar Purwokerto dan Cilacap.

Seluruh santri Elfira yang berjumlah 400-an orang  juga diwajibkan untuk mengikuti program meski tak seintensif 25 peserta khusus itu. Pasalnya, santri El Fira juga masih memiliki kewajiban lain, yakni bahasa Arab.

Santri El Fira belajar secara bertahap. Dua bahasa ini menjadi menu wajib para santri.

Kampung Inggris Pesantren El Fira ini diyakini akan cepat berkembang. Pasalnya, sebagian besar santri di Elfira adalah mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi Purwokerto, terutama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.

Dengan begitu, langkah membiasakan bahasa Inggris ini bisa cepat diterapkan. Santri dan mahasiswa pengguna bahasa Inggris ini lambat laun akan membuat masyarakat di sekitarnya juga menggunakan bahasa yang sama.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya