Liputan6.com, Kudus - Walisongo atau wali sanga merupakan sembilan wali penyebar agama Islam di pulau Jawa pada abad ke-14 M. Kesembilan wali ini antara lain Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan Sunan Gunung Jati.
Setiap walisongo mempunyai strategi yang berbeda dalam penyampaian dakwah mengenai Islam kepada masyarakat Jawa. Ada yang dengan pendekatan kesenian, ada juga yang melalui pendekatan budaya.
Strategi walisongo dalam menyebarkan agama Islam di pulau Jawa telah terbukti sukses. Banyak masyarakat Jawa yang akhirnya tertarik dengan Islam, mengucapkan syahadat, hingga akhirnya mempelajari lebih dalam tentang ajaran Islam.
Advertisement
Baca Juga
Masing-masing walisongo memiliki wilayah dakwah sendiri yang tersebar di pulau Jawa, ada yang bagian timur, tengah, hingga barat Jawa. Makam walisongo juga tersebar, umumnya sesuai wilayah dakwahnya masing-masing.
Wali songo yang dimakamkan di Jawa Tengah di antaranya Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan Sunan Muria. Tiga makam wali songo ini sering diziarahi oleh umat Islam dari berbagai penjuru negeri.
Jika Anda ingin berziarah sekaligus melakukan wisata religi ke makam walisongo di Jawa Tengah, tidak salah kalau mengetahui dahulu tentang tempat yang akan menjadi tujuannya. Berikut penjelasan tentang tiga makam walisongo di Jawa Tengah yang dikutip dari berbagai sumber.
Saksikan Video Pilihan Ini:
1. Sunan Kalijaga
Raden Said atau terkenal dengan nama Sunan Kalijaga merupakan bagian dari wali sembilan. Ia memiliki jiwa yang kharismatik. Ia memiliki cara lain dalam berdakwah, yakni dengan memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam tradisi dan budaya Jawa.
Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu. Jaraknya sekitar 2 km dari Masjid Agung Demak. Peziarah makam Sunan Kalijaga tidak hanya dari Jawa atau Indonesia saja, dari mancanegara pun sering ada. Misalnya peziarah dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Selain Sunan Kalijaga, di kompleks pemakaman ini juga ada makam keturunan Raden Fattah dan sesepuh Kadilangu.
Biasanya, setiap malam Jumat Kliwon kompleks makam ini dipenuhi peziarah. Sedangkan rutinan tahunnya adalah penjamasan pusaka Sunan Kalijaga atau dikenal dengan Grebeg Besar.
Advertisement
2. Sunan Kudus
Sunan Kudus merupakan bagian dari wali songo. Ia memiliki nama lengkap Ja’far Shadiq. Sunan Kudus adalah putra dari Sayyid Utsman Haji dan Siti Syari’ah.
Dalam menyiarkan agama Islam, Sunan Kudus memanfaatkan seni dan budaya sebagai strategi dakwahnya. Hingga akhirnya dakwah Sunan Kudus dapat diterima oleh masyarakat.
Sunan Kudus meninggal pada 1550 M. Makam Sunan Kudus tepat berada di belakang Masjid Menara Kudus yang berada di Kabupaten Kudus. Anda bisa menziarahi makam Sunan Kudus kapan saja.
Mendekati Ramadan dan saat libur lebaran, biasanya banyak peziarah yang berbondong-bondong dari berbagai daerah untuk berdoa di makam Sunan Kudus. Mungkin waktu tersebut bisa menjadi opsi Anda untuk berziarah ke makam wali.
3. Sunan Muria
Sunan Muria yang juga salah satu anggota wali songo mendapat tugas untuk menyebarkan agama Islam di daerah Kudus, Pati, dan sekitarnya. Sama halnya dengan anggota wali songo lainnya, sunan yang memiliki nama asli Raden Umar Said ini juga memiliki cara sendiri dalam menjalankan misinya.
Strategi yang digunakan Sunan Muria dalam berdakwah sangat bijaksana. Ia menyelaraskan kepercayaan lama yang dianut masyarakat. Secara perlahan, adat-adat yang bertentangan dengan ajaran agama mulai menyusut.
Cara lain yang digunakan Sunan Muria dalam berdakwah adalah dengan kesenian. Ia berhasil menciptakan tembang Sinom dan Kinanti.
Jika ingin melihat perjalanan Sunan Muria dalam berdakwah, Anda bisa menziarahinya di Bukit Muria yang terletak di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus dengan ketinggian 1.600 mdpl. Hingga saat ini makam Sunan Muria masih banyak yang menziarahi.
Advertisement