Tata Cara Mengirim Hadiah Al-Fatihah: Ila Hadrotin, Tsuma Ila Ruuhi, Khususon Ila Ruuhi

Ilaa hadrotinn nabiyyil musthofa, Muhammad shollalloohu 'alaihi wasallam, tsumma ilaa hadh roti ikhwaanihi minal ambiyaa-i wal mursaliin. Wal auliyaa-i wasy syuhadaa-i wash sholihiin. Wal 'ulamaa-i wal mushonnifiin. Khushuushon sayyidina syaihkh 'abdil qoodiri jailaani rodiyalloohu 'anhu

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2024, 13:45 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2022, 18:30 WIB
Arema Beri Penghormatan untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Malang
Pemain dan ofisial klub Arema FC berdoa dan menaburkan bunga untuk para korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang di Malang, Senin, 3 Oktober 2022. Tragedi Kanjuruhan itu pecah usai laga Arema FC menjamu Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Banyumas - Mengirim hadiah Al-Fatihah dianjurkan untuk orang yang sudah meninggal maupun masih hidup. Perbedaannya hanya ada kepada kata untuk hadiah tersebut. Tak hanya itu, bacaan Al-Qur'an juga sangat disunahkan.

Jika sudah meninggal berarti 'ilaa ruuhi' sedangkan untuk orang yang masih hidup, kata 'ruuhi' diganti dengan 'jasadi'.

Mengirim hadiah Fatihah juga ada adab dan tata caranya. Pertama adalah mengirimkan Al-Fatihah untuk Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan tabi'in. Harapannya, kita mendapatkan syafaat karena kedekatan beliau dengan Allah SWT.

Tujuannya yakni untuk tawasul, atau sebagai perantara. Dalam perspektif tasawuf, tawasul ini adalah pengakuan betapa rendahnya kita sebagai hamba di depan Allah SWT.

Bacaannya yakni: "Ila hadrotinn nabiyyil musthofa, Muhammad shollalloohu 'alaihi wasallam, Al-Fatihah" (membaca Fatihah)

Kemudian, setelah itu pada hadiah Al-Fatihah kedua, bisa dengan mengirimkan kepada para alim, guru, dan umat Islam terdahulu yang telah meninggal dunia. Hadiah Fatihah ini bersifat umum, untuk seluruh umat Islam dan orang-orang yang berjasa untuk kita dan kedua orangtua kita

Bacaannya yakni: Tsumma ilaa hadh roti ikhwaanihi minal ambiyaa-i wal mursaliin. Wal auliyaa-i wasy syuhadaa-i wash sholihiin. Wal 'ulamaa-i wal mushonnifiin. Khushuushon sayyidina syaihkh 'abdil qoodiri jailaani rodiyalloohu 'anhu.

Tsumma ilaa jamii'i ahlul qubuur. Minal muslimiina wal muslimaat. Wal mu-miniina wal mu-minaat. Min masyaariqil Ardhi ilaa maghooribihaa. Khushuushon abaa-anaa wa ummahaatinaa. Wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa. Wa masyaa yikhanaa wa masyayikha masyaa yikhinaa. Lahumul fatihah (membaca al-Fatihah)

Terakhir adalah mengirim Al-Fatihah secara khusus, kepada yang akan kita kirimi hadiah Al-Fatihah.

Khushuushon ilaa ruuhi ... (sebut namanya) bin ... (sebut nama ayahnya jika diketahui). Allahumaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, lahul faatihah.

Jika perempuan maka bin diganti dengan binti dan lafal 'hu' di belakang Allahumaghfirlahu dan seterusnya diganti dengan 'ha'

Artinya: "Terkhusus untuk ruhnya ... (sebut namanya) putranya ... (sebut nama bapaknya). Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."

Al-Qur'an lengkap bisa dibaca di sini:

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lafal Surah Al-Fatihah Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Doa untuk Orang Meninggal dalam Islam
Ilustrasi Berdoa Credit: shutterstock.com

Surat al Fatihah adalah surah pembuka dalam Al-Qur'an. Surah yang terdiri dari tujuh ayat ini diturunkan di Makkah. Surat al Fatihah sendiri memiliki banyak nama seperti Ummul-Kitab (Induk Kitab) atau Ummul-Quran (Induk Quran).

Berikut adalah lafal bacaan Al-Fatihah:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Bismillahirrahmanirrahim (1) Alhamdulillahi rabbil alamin (2) Ar-Rahmanir Rahîm (3) Maliki yaumiddin (4) Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta'in (5) Ihdinash shirathal mustaqim (6) Shirathal ladzina an'amta 'alaihim ghoiril maghdzubi ‘alaihim waladldlallin (7)

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. Tunjukilah Kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Al-Qur'an lengkap bisa dibaca di sini.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya