Liputan6.com, Cilacap - Pernah dan sering kita merasakan jika doa atau permohonan kita tidak dikabulkan Allah SWT. Tentunya kita akan kecewa.
Padahal secara tegas Allah SWT menerangkan bahwa ketika kita berdoa, maka akan dikabulkan oleh-Nya. Hal ini sebagaimana tertera dalam Surat Al-Ghafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu."
Advertisement
Lantas mengapa doa tidak dikabulkan dan bagaimana cara agar doa dikabulkan Allah? Perihal doa tidak dikabulkan oleh Allah hendaknya kita tidak berburuk sangka kepada Allah SWT.
Baca Juga
Sebaiknya kita terlebih dulu melakukan instrospeksi diri, sebab banyak hal yang harus diperhatikan ketika berdoa yang meliputi syarat dan adab dalam berdoa agar doa kita dikabulkan Allah SWT.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Syarat dan Adab Berdoa
Mengutip laman NU, Syekh M Ibrahim Al-Baijuri menyebutkan sejumlah syarat dan adab bagi orang yang berdoa agar dikabulkan oleh Allah SWT.
Menurutnya, orang yang berdoa disyaratkan untuk memastikan kehalalan makanan yang dikonsumsi olehnya.
Orang yang berdoa juga harus yakin akan ijabah atau pengabulan doanya. Orang yang berdoa juga harus menjaga kesadaran.
Jangan sampai berdoa dalam keadaan hati lalai dari Allah, (Lihat Al-Baijuri, Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92).
Syekh M Ibrahim Al-Baijuri mengatakan bahwa permintaan dalam doa tidak mengandung dosa atau pemutusan hubungan silaturahmi. Doa seyogianya tidak berisi harapan atas terwujudnya penyia-nyiaan terhadap hak umat Islam.
Selebihnya, Al-Baijuri menganjurkan orang yang berdoa untuk memanfaatkan waktu-waktu ijabah di mana pintu langit dibuka. Orang yang berdoa dianjurkan untuk berdoa dalam keadaan suci dan menghadap kiblat.
ومن آدابه أن يتحرى الأوقات الفاضلة كان يدعو في السجود وعند الأذان والإقامة ومنها تقديم الوضوء والصلاة واستقبال القبلة ورفع الأيادي إلى جهة السماء وتقديم التوبة والاعتراف بالذنب والإخلاص وافتتاحه بالحمد والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم وختمه بها وجعلها في وسطه أيضا
Artinya, “Salah satu adabnya adalah menggunakan waktu-waktu yang utama, yaitu berdoa saat sujud, berdoa saat jeda antara azan dan iqamah. Salah satu adabnya lagi adalah bersuci terlebih dahulu, shalat, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan ke arah langit, bertobat terlebih dahulu, pengakuan dosa terlebih dahulu, ikhlas dalam berdoa, membuka doa dengan tahmid dan shalawat nabi, mengakhiri doa dengan shalawat nabi, dan juga membaca shalawat nabi di tengah doa,” (Lihat Syekh M Ibrahim Al-Baijuri, Tuhfatul Murid ala Jauharatit Tauhid, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa catatan tahun] halaman 92).
Advertisement
Rangkuman Syarat dan Adab Berdoa
Berdasarkan keterangan Syeikh Ibrahim al Baijuri di atas, maka diketahui bahwa dalam berdoa ada syarat-syarat dan adab-adab yang harus dipenuhi.
Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan sebelum berdoa adalah sebagai berikut:
1. Makanan yang dimakan merupakan makanan halal, bukan haram.
2. Harus yakin doanya akan dikabulkan oleh Allah.
3. Ketika berdoa hati harus tidak dalam kondisi lalai kepada Allah.
4. Permohonan doa bukan sesuatu yang tercela dan dosa
Kemudian, adab-adab dalam berdoa yang harus diketahui adalan sebagai berikut:
1. Memperhatikan waktu mustajab ketika berdoa, seperti saat sujud,
2. Dalam keadaan suci dari hadas dan najis
3. Diawali dengan salat, seperti salah hajat
4. Menghadap kiblat
5. Mengangkat kedua tangan ke arah langit
6. Bertaubat dari segala kesalahan, dengan mengawali doa dengan membaca istighfar
7. Ikhlas
8. Membuka doa dengan tahmid dan shalawat Nabi
9. Mengakhiri doa dengan shalawat kepada Nabi, demikian pula dalam pertengahan doa
(Khazim Mahrur)