Liputan6.com, Cilacap - Film ‘Tumbal Kanjeng Iblis’ merupakan salah satu film horor tanah air yang telah tayang pada tanggal 22 Desember 2022 di bioskop-bioskop 21 dan CGV. Film ini hasil garapan sutradara Mizam Fadilah Angga dan diproduseri oleh Angga Dwimas Sasongko dan merupakan film horor penutup pada tahun 2022 ini.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip LSF.go.id, film Tumbal Kanjeng Iblis ini mengisahkan Tia (Sheryl Sheinafia) yang setelah dua tahun tidak mendapat kabar dari sang kakak yang kuliah di luar kota. Tia terus mendapatkan bisikan yang menyuruhnya untuk mencari kakaknya.
Jika perintah pencarian melalui bisikan itu tidak dilaksanakan, maka nyawa ayahnya, Yusuf (Teuku Rifnu Wikana) sebagai taruhannya.
Hanya berbekal selembar foto peninggalan kakaknya, akhirnya Tia mengikuti perintah itu. Tak disangka, dalam upaya penelusuran ini, menuntunnya pada sebuah rumah kos misterius yang berada di dekat kampus kakaknya.
Pemilik kos itu ialah pasangan suami istri, namanya Rosa (Putri Ayudya) dan Jefri (Miller Khan). Keduanya menyambut Tia dengan sangat ramah. Akan tetapi, Tia merasakan ada sesuatu yang aneh dan ganjil di balik keramahan pemilik kos itu.
Keanehan lain yang Tia rasakan ialah kehadiran sosok pemuda misterius bernama Nathan (Omar Daniel) yang terus memperingatkannya agar segera meninggalkan rumah kos tersebut. Benar saja, Tia harus menghadapi banyak peristiwa-peristiwa ganjil yang terjadi secara beruntun.
Terlepas dari film horor mengerikan ini, Islam mengingatkan untuk waspada terhadap mahluk yang bernama iblis. Sebab, mahluk ini memiliki jebakan-jebakan untuk menyesatkan dan menjauhkan manusia dari Allah SWT. Tulisan ini akan membahas mengenai jebakan-jebakan iblis yang harus diwaspadai oleh manusia agar selamat dunia akhirat.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jebakan-Jebakan Iblis
Informasi tentang Iblis yang menggoda dan menyesatkan manusia dari berbagai arah terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al A'raf Ayat 16-17:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”
Menurut Al-Kattani, sebagaimana dikutip dari laman NU, ayat ini berbicara mengenai tahapan strategi Iblis dalam menyesatkan manusia. Iblis menjebak manusia secara bertahap. Dimulai dari tawaran yang paling kasar dan sulit hingga ke tahapan yang paling halus dan mudah.
Namun, justru di jebakan yang paling halus dan mudah inilah manusia banyak yang terperangkap. Menurut al-Kattani “arah depan” ialah jebakan menyekutukan Allah dan melakukan dosa-dosa besar. Ini adalah tawaran yang paling sulit untuk dituruti manusia.
Pada tahapan ini, Iblis menawarkan kekufuran, mengajak orang untuk menolak agama, keberadaan Tuhan, risalah para Rasul dan kebenaran kitab suci. Ketika gagal, godaan dari “arah belakang” pun disodorkan Iblis, yaitu jebakan melakukan dosa-dosa kecil, lebih mudah untuk diikuti dari tawaran sebelumnya.
Advertisement
Salat dan Berdoa Sebagai Solusi
Iblis merayu manusia bahwa berbuat dosa itu manusiawi dan lagi pula, kata dia, Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Karena itu, masih ada kompensasi bertobat. Untuk orang-orang yang rawan godaan Iblis ini. Nabi SAW memperingatkan: “Jangan meremehkan dosa kecil, karena dosa-dosa kecil akan menjadi besar bila orang menghimpunnya.”
Dalam suatu riwayat, Ali bin Abi Thalib berkata, “Dosa paling besar adalah dosa yang dianggap kecil oleh pelakunya.” Jika gagal merayu manusia dari arah depan dan arah belakang, Iblis mendesain godaan ketiga, jebakan dari “arah kanan”.
Arah kanan, masih menurut al-Kattani, ialah tawaran untuk melakukan hal-hal yang mubah namun dapat melalaikan yang wajib. Olahraga pagi itu mubah namun jika dapat melalaikan kita dari masuk kantor tepat waktu, kita terjebak pada godaan ketiga Iblis ini.
Jebakan yang terakhir datang dari arah kiri. Ini tawaran yang paling halus. Iblis menawarkan kita dengan ibadah-ibadah yang utama, tetapi melalaikan kita dari hal-hal yang lebih utama. Berzikir itu utama. Bila kita sibuk berzikir, membersihkan diri atau tafakur di sudut rumah kita, lalu kita mengabaikan masalah-masalah sosial, maka kita melupakan hal yang lebih utama.
Ketika kita meributkan perbedaan kecil dalam ibadah dan melupakan kualitas ekonomi kita, kita telah terjebak pada jebakan yang datang dari arah kiri ini. Diriwayatkan, ketika Iblis mengatakan ucapannya tersebut, para malaikat menjadi kasihan kepada manusia, lalu mereka berkata: “Ya Allah, bagaimana mungkin manusia dapat terhindar dari jebakan Iblis?”
Allah menjawab masih tersisa dua arah: atas dan bawah, “Jika manusia mengangkat kedua tangannnya dalam doa dengan penuh rendah hati atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengan penuh kekhusyukan, Aku akan mengampuni dosa-dosa mereka.” (HR Thabrani).
Penulis: Khazim Mahrur